Sabtu, Juli 27, 2024
26.1 C
Jakarta

Dari “semua dewa” hingga “semua martir”: Kunjungi Pantheon secara virtual

Antoine Mekary | ALETEIA
Antoine Mekary | ALETEIA

Gereja Stasi Hari 51:

Simbol Roma ini telah menjadi gereja selama 1.400 tahun. Aleteia mengundang Anda melakukan ziarah Prapaskah virtual melalui 42 gereja stasi Roma: satu gereja per hari, dari 17 Februari hingga 11 April.

Pantheon telah menjadi simbol Roma selama 2.000 tahun, tetapi hanya sedikit yang tahu bahwa selama 1.400 tahun terakhir Pantheon juga menjadi gereja yang didedikasikan untuk Maria Ratu Para Martir.

Prosesi gereja stasi berhenti hari ini di Pantheon, bangunan melingkar besar yang terkenal dengan kubahnya (yang terbesar di dunia) dan “matanya” (atau oculus). Pantheon dibangun oleh Kaisar Hadrianus antara 118 dan 125, di atas sisa-sisa kuil sebelumnya. Pantheon diubah menjadi gereja di bawah Paus Bonifasius IV, yang mempertahankan strukturnya tidak berubah. Namun, dedikasi kepada “Maria Ratu Para Martir” membatalkan dedikasi berhala kepada “semua dewa”.

Dedikasi gereja ini kepada semua martir sebenarnya bisa jadi merupakan awal dari Hari Raya Semua Orang Kudus, yang kemudian dipindahkan ke tanggal 1 November.

Gereja itu ditahbiskan tanggal 13 Mei 609. Hari itu adalah hari Pentakosta, dan bahkan saat ini, pada Pentakosta, hujan kelopak mawar turun dari oculus, saat Roh Kudus turun atas para rasul dan Maria.

Tak lama setelah kuil itu diresmikan, kaisar memindahkan perunggu yang menghiasinya untuk memenuhi biaya militer. Sisanya disingkirkan oleh Paus Urbanus VIII, dari keluarga Barberini, tahun 1632. Oleh karena itu orang Roma mengatakan, “Apa yang tidak dilakukan kaum barbar, dilakukan oleh Barberini.” Paus menyebarkan berita bahwa perunggu itu dimaksudkan untuk baldacchino di basilika Santo Petrus. Kenyataannya, hampir semuanya mungkin digunakan untuk meriam di Castel Sant’Angelo.

Para seniman terkenal, termasuk Raphael, dan raja-raja Italia, Vittorio Emaniele II dan Umberto I, dimakamkan di Pantheon.

Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan, yaitu kamu sendiri, namun dia telah  menjadi batu penjuru” (Kisah Para Rasul 4:11)

* Bekerja sama dengan Kantor Komunikasi Sosial Vikariat Roma.

(PEN@ Katolik/paul c pati/Marinella Bandini/Aleteia)

Basilika Maria Ratu Para Martir (bagian depan). Pantheon telah menjadi simbol Roma selama 2.000 tahun, tetapi selama 1.400 tahun itu juga menjadi gereja yang didedikasikan untuk Maria Ratu Para Martir. © Antoine Mekary | ALETEIA
Basilika Maria Ratu Para Martir (bagian depan). Pantheon telah menjadi simbol Roma selama 2.000 tahun, tetapi selama 1.400 tahun itu juga menjadi gereja yang didedikasikan untuk Maria Ratu Para Martir.
© Antoine Mekary | ALETEIA
Basilika Maria Ratu Para Martir (tampak belakang). Pantheon dibangun oleh Kaisar Hadrianus antara tahun 118 dan 125, di atas sisa-sisa kuil sebelumnya. © Antoine Mekary | ALETEIA
Basilika Maria Ratu Para Martir (tampak belakang). Pantheon dibangun oleh Kaisar Hadrianus antara tahun 118 dan 125, di atas sisa-sisa kuil sebelumnya.
© Antoine Mekary | ALETEIA
Basilika Maria Ratu Para Martir (interior). Bangunan bundar yang besar terkenal dengan kubahnya (yang terbesar di dunia) dan “mata” atau “okulusnya”. © Antoine Mekary | ALETEIA
Basilika Maria Ratu Para Martir (interior). Bangunan bundar yang besar terkenal dengan kubahnya (yang terbesar di dunia) dan “mata” atau “okulusnya”.
© Antoine Mekary | ALETEIA
Basilika Maria Ratu Para Martir (interior). Pantheon diubah menjadi gereja di bawah Paus Bonifasius IV, yang mempertahankan strukturnya tidak berubah. © Antoine Mekary | ALETEIA
Basilika Maria Ratu Para Martir (interior). Pantheon diubah menjadi gereja di bawah Paus Bonifasius IV, yang mempertahankan strukturnya tidak berubah.
© Antoine Mekary | ALETEIA
Basilika Maria Ratu Para Martir (apse). Dedikasi kepada “Maria Ratu Para Martir” membatalkan dedikasi berhala kepada “semua dewa”. © Antoine Mekary | ALETEIA
Basilika Maria Ratu Para Martir (apse). Dedikasi kepada “Maria Ratu Para Martir” membatalkan dedikasi berhala kepada “semua dewa”.
© Antoine Mekary | ALETEIA
Basilika Maria Ratu Para Martir. Di serambi ada sebuah prasasti yang mereproduksi pemberitahuan yang dikeluarkan Paus Urbanus VIII (dari keluarga Barberini) untuk membenarkan pelepasan perunggu dari Pantheon: resminya untuk baldacchino di Basilka Santo Petrus, tetapi kenyataannya mungkin untuk meriam Castel Sant 'Angelo. © Antoine Mekary | ALETEIA
Basilika Maria Ratu Para Martir. Di serambi ada sebuah prasasti yang mereproduksi pemberitahuan yang dikeluarkan Paus Urbanus VIII (dari keluarga Barberini) untuk membenarkan pelepasan perunggu dari Pantheon: resminya untuk baldacchino di Basilka Santo Petrus, tetapi kenyataannya mungkin untuk meriam Castel Sant ‘Angelo.
© Antoine Mekary | ALETEIA
Basilika Maria Ratu Para Martir. Sejumlah artis terkenal dimakamkan di dalam basilika itu, termasuk Raphael Sanzio (foto makamnya). © Antoine Mekary | ALETEIA
Basilika Maria Ratu Para Martir. Sejumlah artis terkenal dimakamkan di dalam basilika itu, termasuk Raphael Sanzio (foto makamnya).
© Antoine Mekary | ALETEIA
Basilika Maria Ratu Para Martir. Kapel dengan makam musisi Angelo Corelli, pelukis Perin del Vaga dan Taddeo Zuccari, dan arsitek Baldassare Peruzzi. © Antoine Mekary | ALETEIA
Basilika Maria Ratu Para Martir. Kapel dengan makam musisi Angelo Corelli, pelukis Perin del Vaga dan Taddeo Zuccari, dan arsitek Baldassare Peruzzi.
© Antoine Mekary | ALETEIA
Basilika Maria Ratu Para Martir. Di kapel samping, sebuah lukisan dinding Maria Menerima Kabar Sukacita, dikaitkan dengan sekolah Melozzo da Forlì. © Antoine Mekary | ALETEIA
Basilika Maria Ratu Para Martir. Di kapel samping, sebuah lukisan dinding Maria Menerima Kabar Sukacita, dikaitkan dengan sekolah Melozzo da Forlì.
© Antoine Mekary | ALETEIA
Basilika Maria Ratu Para Martir. Di dalam basilika dimakamkan jenazah Vittorio Emmanuele II, Raja Italia (foto), dan Umberto I dan istrinya Margherita di Savoia. © Antoine Mekary | ALETEIA
Basilika Maria Ratu Para Martir. Di dalam basilika dimakamkan jenazah Vittorio Emmanuele II, Raja Italia (foto), dan Umberto I dan istrinya Margherita di Savoia.
© Antoine Mekary | ALETEIA

Artikel Terkait:

Kunjungi Basilika 12 Rasul Suci secara virtual

Kunjungi Santo Laurensius di Luar Tembok secara virtual: ikuti para martir dan paus

Basilika Santo Petrus: gereja yang dibangun di atas makam paus pertama

Paskah di palungan: Basilika-Santa Maria Maggiore

Menanti Kebangkitan: Kunjungi mosaik Santo Yohanes Lateran secara virtual

Basilika Hati Kudus dan gadis yang melihat Yesus yang tersalib

Kunjungan virtual-ke Basilika Santo Yohanes Lateran pada Kamis Putih hari katedral itu

Janji ditepati: Kunjungi mosaik Santa Maria Maggiore secara virtual

Gereja Santa Prisca: seorang martir anak-anak

Basilika Santa Praxedes: tempat Sengsara Kristus berakhir dengan kemuliaan

Menjelang Paskah: Santo Yohanes Lateran dan Tangga Suci

Basilika Santo Yohanes Porta Latina: Kemartiran yang gagal

Santo Stefanus al Celio: penghargaan untuk para martir

Basilika Santo Apollinaris dan gambar Bunda Maria yang ditemukan kembali

Basilika Santo Marcellus al corso dan Salib Ajaib

Rumah Lukas, Penjara Paulus: Basilika Santa Maria di via Lata

Basilika Santo Krisogonus: terkait dengan pembebasan umat Kristen dari perbudakan

Basilika Santo Petrus: tiang-tiang dan pilar-pilar gereja

Basilika Santo Eusebius di Esquiline melawan bidaah mencintai ekologi

Basilika Santo Sylvester dan Martinus ai Monti

Santo Paulus di Luar-Tembok: monumen pertobatan

Santo Laurensius di Damaso: Paus Damasus mengurus katakombe

Basilika empat mahkota suci: Jenazah mereka disimpan di ruang bawah basilika ini

Basilika Salib Suci di Yerusalem: Di sini ada relikui duri, mahkota, paku dan salib Yesus

Gereja Santa Susanna yang menolak seorang pangeran

Basilika Santo Laurensius di Lucina: alat pemanggang dan rantainya ada di sini

Setengah Prapaskah: Basilika Santo Kosmas dan Santo Damianus

Di sini Santo Petrus menjadi tamu: Basilika Santa Pudensiana

Di luar tembok tetapi di dalam hati Gereja: Basilika Santo Lauresius

Gereja Maselinus dan Petrus: para martir yang muncul dalam mimpi

Basilika Santo Vitalis di Fovea: sebuah basilika keluarga

Minyak ajaib atau air tercemar: kunjungan virtual ke Basilika Santa Maria di Trastevere

Basilika Santa Cecilia di Trastevere: dibangun di atas rumah martir itu

Basilika Santa Balbina: martir yang disembuhkan oleh rantai Santo Petrus

Kunjungan virtual ke Basilika Santo Klemens: sebuah perjalanan melintasi waktu

Basilika Santa Maria di Domnica: kapal dan tabut

Datang ke pusat Gereja: mengunjungi Basilika Santo Petrus

Basilika 12 Rasul: bersama Rasul Filipus dan Rasul Yakobus

Gereja Santo Laurensius di Jalan Roti dan Ham

Basilika Santa Maria Maggiore, bunda dan pelindung kami

Berdoa di depan jubah Santo Yosef di Basilika Santa Anastasia

Basilika Santo Petrus dalam Rantai: ada rantai penahan Santo Petrus dan patung Moses

Prapaskah pernah dimulai hari Minggu Basilika Santo Yohanes Lateran

Berdoa secara virtual di Basilika Santo Agustinus, tempat Santa Monica beristirahat

Yohanes dan Paulus, pejabat-pejabat Romawi yang menjadi martir

Serigala betina atau naga? Gereja San Giorgio di Velabro

Aleteia ajak ziarah Prapaskah virtual melalui 42 gereja stasi di Roma satu gereja per hari

Santa Sabina, tempat Santo Dominikus harus hindari batu yang dilempar oleh iblis

 

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini