Santo Paulus di Luar Tembok: monumen pertobatan

0
2456
Ricardo Perna | Shutterstock
Ricardo Perna | Shutterstock

Gereja Stasi Hari 29:

Inti dari basilika kepausan ini berasal dari Konstantinus. Aleteia mengundang Anda melakukan ziarah Prapaskah virtual melalui 42 gereja stasi di Roma: satu gereja per hari, dari 17 Februari hingga 11 April.

Basilika Santo Paulus di Luar Tembok berdiri di atas makam Santo Paulus, yang wafat sebagai martir di Roma tahun 67. Ini adalah salah satu dari empat basilika utama, atau kepausan, bersama dengan Santo Petrus, Santo Yohanes Lateran, dan Maria Maggiore.

Paulus menjadi martir di tempat berbeda. Di sana sekarang ada gereja lain, Basilika Santo Paulus di Tiga Air Mancur. Menurut tradisi, tiga mata air itu mengalir dari tanah di tiga tempat. Di tiga tempat itu kepala Santo Paulus terpental saat dia dipenggal.

Inti pertama dari Basilika Santo Paulus di Luar Tembok adalah sebuah gereja kecil yang dibangun oleh Konstantinus. Gereja itu diperbesar tahun 384 oleh “tiga kaisar” yakni Valentinianus II, Theodosius, dan Arcadius, dan bertahan sampai terbakar dalam api tahun 1823. Gereja itu dibangun kembali dengan gaya neoklasik, dengan tetap setia pada bangunan aslinya.

Selama lebih dari 1.300 tahun, para biarawan Benediktin menjadi penjaga tempat ini. Saat ini, karisma Benediktin terkait dengan karisma ekumenis. Prakarsa mereka yang paling terkenal antara lain adalah Kolokium Ekumenis Paulus dan Pekan Persatuan Umat Kristiani, yang berakhir setiap tahun tanggal 25 Januari, Pesta Pertobatan Santo Paulus.

Sejak 2008, awal Tahun Santo Paulus, nyala api Paulus, yang dinyalakan oleh para biarawan, telah menyala di atrium basilika itu.

Di masa lalu, Basilika Santo Paulus di Luar Tembok adalah tempat pemeriksaan baptisan putaran ketiga. Di tempat yang didedikasikan untuk rasul yang bertobat di jalan menuju Damaskus, untuk pertama kalinya para katekumen mendengarkan Sabda Allah dalam kebaktian liturgi yang disebut “in aperitione aurium: dalam arti rohani telinga mereka dibuka untuk firman tentang kehidupan yang kekal.

Seperti Santo Paulus dan para katekumen, marilah memperbarui perjalanan pertobatan kita.

“Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal, dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup” (Yoh 5:24).

* Bekerja sama dengan Kantor Komunikasi Sosial Vikariat Roma

(PEN@ Katolik/paul c pati/Marinella Bandini/Aleteia)

Basilika Santo Paulus di Luar Tembok (bagian luar). Inti pertama dari Basilika Santo Paulus di Luar Tembok adalah gereja kecil yang dibangun oleh Konstantinus. Gereja itu diperbesar tahun 384 oleh “tiga kaisar.” © ValerioMei | Shutterstock
Basilika Santo Paulus di Luar Tembok (bagian luar). Inti pertama dari Basilika Santo Paulus di Luar Tembok adalah gereja kecil yang dibangun oleh Konstantinus. Gereja itu diperbesar tahun 384 oleh “tiga kaisar.”
© ValerioMei | Shutterstock

Basilika Santo Paulus di Luar Tembok 2

Basilika Santo Paulus di Luar Tembok. Di masa lalu, Basilika Santo Paulus di Luar Tembok adalah tempat pemeriksaan baptisan putaran ketiga. © Zoran Karapancev | Shutterstock
Basilika Santo Paulus di Luar Tembok. Di masa lalu, Basilika Santo Paulus di Luar Tembok adalah tempat pemeriksaan baptisan putaran ketiga.
© Zoran Karapancev | Shutterstock
Basilika Santo Paulus di Luar Tembok. Mosaik lengkungan kemenangan, juga disebut "Galla Placidia". Di tengah adalah Christ Pantocrator dan di kedua sisi adalah simbol dari empat Penginjil. Di bawah mereka ada 24 orang tua, dan di bawah mereka, dengan latar belakang biru, adalah Santo Paulus dan Santo Petrus. © Zvonimir Atletic | Shutterstock
Basilika Santo Paulus di Luar Tembok. Mosaik lengkungan kemenangan, juga disebut “Galla Placidia”. Di tengah adalah Christ Pantocrator dan di kedua sisi adalah simbol dari empat Penginjil. Di bawah mereka ada 24 orang tua, dan di bawah mereka, dengan latar belakang biru, adalah Santo Paulus dan Santo Petrus.
© Zvonimir Atletic | Shutterstock
Basilika Santo Paulus di Luar Tembok. Altar Pengakuan Dosa. © JJFarq | Shutterstock
Basilika Santo Paulus di Luar Tembok. Altar Pengakuan Dosa.
© JJFarq | Shutterstock
Basilika Santo Paulus di Luar Tembok. Basilika yang dibangun di atas makam Santo Paul, yang ada di bawah altar. © r.nagy | Shutterstock
Basilika Santo Paulus di Luar Tembok. Basilika yang dibangun di atas makam Santo Paul, yang ada di bawah altar.
© r.nagy | Shutterstock
Basilika Santo Paulus di Luar Tembok. Beranda dari biara Benediktin. Selama lebih dari 1.300 tahun, para biarawan Benediktin menjadi penjaga tempat ini. © Diego Fiore | Shutterstock
Basilika Santo Paulus di Luar Tembok. Beranda dari biara Benediktin. Selama lebih dari 1.300 tahun, para biarawan Benediktin menjadi penjaga tempat ini.
© Diego Fiore | Shutterstock
Basilika Santo Paulus Di Luar Tembok. “Nyala Paulus” dinyalakan tahun 2008 dalam rangka Tahun Santo Paulus. © Denis Aminev | Shutterstock
Basilika Santo Paulus Di Luar Tembok. “Nyala Api Paulus” dinyalakan tahun 2008 dalam rangka Tahun Santo Paulus.
© Denis Aminev | Shutterstock
Gereja Santo Paulus di Tiga Air Mancur, yang dibangun di atas tempat kemartiran Rasul orang bukan Yahudi itu. © Antoine Mekary | ALETEIA
Gereja Santo Paulus di Tiga Air Mancur, yang dibangun di atas tempat kemartiran Rasul orang bukan Yahudi itu.
© Antoine Mekary | ALETEIA
Gereja Santo Paulus di Tiga Air Mancur. Tiga altar ditempatkan di tiga lokasi tempat kepala Santo Paul terpental, dan di mana tiga mata air menggenang. © Antoine Mekary | ALETEIA
Gereja Santo Paulus di Tiga Air Mancur. Tiga altar ditempatkan di tiga lokasi tempat kepala Santo Paul terpental, dan di mana tiga mata air menggenang.
© Antoine Mekary | ALETEIA

 

Artikel Terkait:

Santo Laurensius di Damaso: Paus Damasus mengurus katakombe

Basilika empat mahkota suci: Jenazah mereka disimpan di ruang bawah basilika ini

Basilika Salib Suci di Yerusalem: Di sini ada relikui duri, mahkota, paku dan salib Yesus

Gereja Santa Susanna yang menolak seorang pangeran

Basilika Santo Laurensius di Lucina: alat pemanggang dan rantainya ada di sini

Setengah Prapaskah: Basilika Santo Kosmas dan Santo Damianus

Di sini Santo Petrus menjadi tamu: Basilika Santa Pudensiana

Di luar tembok tetapi di dalam hati Gereja: Basilika Santo Lauresius

Gereja Maselinus dan Petrus: para martir yang muncul dalam mimpi

Basilika Santo Vitalis di Fovea: sebuah basilika keluarga

Minyak ajaib atau air tercemar: kunjungan virtual ke Basilika Santa Maria di Trastevere

Basilika Santa Cecilia di Trastevere: dibangun di atas rumah martir itu

Basilika Santa Balbina: martir yang disembuhkan oleh rantai Santo Petrus

Kunjungan virtual ke Basilika Santo Klemens: sebuah perjalanan melintasi waktu

Basilika Santa Maria di Domnica: kapal dan tabut

Datang ke pusat Gereja: mengunjungi Basilika Santo Petrus

Basilika 12 Rasul: bersama Rasul Filipus dan Rasul Yakobus

Gereja Santo Laurensius di Jalan Roti dan Ham

Basilika Santa Maria Maggiore, bunda dan pelindung kami

Berdoa di depan jubah Santo Yosef di Basilika Santa Anastasia

Basilika Santo Petrus dalam Rantai: ada rantai penahan Santo Petrus dan patung Moses

Prapaskah pernah dimulai hari Minggu Basilika Santo Yohanes Lateran

Berdoa secara virtual di Basilika Santo Agustinus, tempat Santa Monica beristirahat

Yohanes dan Paulus, pejabat-pejabat Romawi yang menjadi martir

Serigala betina atau naga? Gereja San Giorgio di Velabro

Aleteia ajak ziarah Prapaskah virtual melalui 42 gereja stasi di Roma satu gereja per hari

Santa Sabina, tempat Santo Dominikus harus hindari batu yang dilempar oleh iblis

 

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here