Gereja Maselinus dan Petrus, para martir yang muncul dalam mimpi

Gereja Stasi Hari 18:

Mereka dibunuh di hutan sehingga mereka tidak akan pernah ditemukan. Tuhan memandang perlu untuk campur tangan. Aleteia mengundang Anda melakukan ziarah Prapaskah virtual melalui 42 gereja stasi Roma: satu gereja per hari, dari 17 Februari hingga 11 April.

Penganiaya membunuh mereka di tempat yang disebut “Hutan Hitam” dan berpikir setiap jejak mereka akan hilang selamanya. Namun, nama Marselinus dan Petrus masih hidup, dan daerah dekat Roma itu masih disebut “Selva Candida” (Hutan Putih) untuk menghormati mereka.

Paus Damasus mewariskan kisah kemartiran mereka, yang dia dengar dari algojo mereka sendiri, yang kemudian menjadi Kristen. Belakangan, Paus Vigilius memasukkan nama mereka dalam Kanon Misa.

Eksorsis Petrus dan imam Marselinus mengalami kemartiran tahun 304. Mereka disiksa, dipaksa menggali kuburan mereka sendiri, dan kemudian dipenggal di hutan. Pada malam yang sama, keduanya muncul dalam mimpi kepada wanita Romawi yang kaya Lucilla dan menunjukkan padanya tempat kemartiran mereka. Dari sini jenazah dibawa ke katakombe “Ad Duas Lauros” di luar tembok kota.

Kini tempat itu disebut Katekombe Santo Marselinus dan Santo Petrus, meskipun mayat kedua martir itu telah berada di Jerman sejak abad ke-9.

Gereja yang didedikasikan untuk Santo Marselinus dan Santo Petrus “di dalam tembok” Roma berasal dari abad ke-5. Kedua martir itu muncul dalam lukisan dinding di atas altar, yang berasal dari abad ke-18 ketika gereja dibangun kembali sepenuhnya, dan beberapa relikui mereka disimpan di sini. Dalam ingatan mereka, stasi hari Sabtu pada minggu kedua Prapaskah dirayakan di sini. Kepada mereka kami percayakan perjalanan kami.

“Kita patut bersukacita dan bergembira, karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telagh hilang dan didapat kembali” (Luk 15:32)

* Bekerja sama dengan Kantor Komunikasi Sosial Vikariat Roma.

(PEN@ Katolik/paul c pati/Marinella Bandini/Aleteia)