Basilika Santo Petrus: Tiang-tiang (dan pilar-pilar) Gereja

21 Maret 2021

Gereja Stasi Hari 32:

Dua orang kudus dalam Jalan Salib berada di empat tiang yang menopang kubah Petrus. Aleteia mengundang Anda melakukan ziarah Prapaskah virtual melalui 42 gereja stasi Roma: satu gereja per hari, dari 17 Februari hingga 11 April.

Inilah tiang-tiang Basilika Santo Petrus (dan dari Gereja). Di tiang-tiang yang menopang kubah Santo Petrus ada empat patung, Santa Veronica, Santo Andreas, Santa Helena, dan Santo Longinus. Tiang-tiang itu sendiri merupakan tempat besar penyimpanan relikui. Tiang Veronica menyimpan apa yang dianggap kerudung yang digunakannya untuk mengusap wajah Yesus dalam perjalanan ke Kalvari. Tiang Longinus, menyimpan tombak yang digunakan perwira untuk menusuk lambung Kristus. Tembok Santa Helena menyimpan relikui “Salib sejati.” Sedangkan tiang Santo Andreas menyimpan tengkorak rasul itu (kini relikui itu berada di Patras, tempat kemartirannya).

Di antara piliar-pilar penting lain adalah pilar-pilar baldachin, semacam kanopi, umumnya berbentuk kubah, yang disangga empat tiang yang juga kaya dengan dekorasi ukiran. Di dasar tiang-tiang itu, ada delapan hiasan dinding dari marmer dengan lambang Paus Urbanus VIII. Masing-masing berbeda, dan bersama-sama mereka mewakili siklus kelahiran: dari pembuahan hingga persalinan. Mungkin ini cara untuk menampilkan “Ibu Gereja?” Detail yang aneh: Rosario Bernini dimasukkan ke dalam salah satu tiang-tiang yang bengkok.

“Tiang-tiang” Gereja yang lain dalam basilika itu: Klementyna Sobieska, Matilda dari Canossa, dan Ratu Christina dari Swedia. Hanya tiga perempuan itu yang dimakamkan di Basilka Santo Petrus, meskipun mereka berada di sana lebih karena “alasan politik” daripada karena alasan agama.

Sebaliknya, ada 25 Paus yang dimakamkan di Santo Petrus, empat di antaranya berada di basilika utama: Innosensius XI, Pius X, Yohanes Paulus II, dan Yohanes XXIII.

“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja, tetapi jika mati, ia menghasilkan banyak buah” (Yohanes 12:24)

* Bekerja sama dengan Kantor Komunikasi Sosial Vikariat Roma.

(PEN@ Katoklik/paul c pati/Marinella Bandini/Aleteia)