Kunjungan virtual ke Basilika Santo Yohanes Lateran pada Kamis Putih, hari katedral itu

1 April 2021

Gereja Stasi Hari 43:

Katedral Uskup Roma adalah perhentian yang tepat pada hari ini. Aleteia mengundang Anda melakukan ziarah Prapaskah virtual melalui 42 gereja stasi Roma: satu gereja per hari, dari 17 Februari hingga 11 April.

Kamis Putih di Roma adalah hari Basilika Santo Yohanes Lateran, katedral Paus. Paus akan rayakan Misa Krisma di sini, dengan pemberkatan minyak suci, seperti yang dilakukan di semua katedral di dunia. Namun untuk sementara saat ini, upacara itu dipindahkan ke Basilka Santo Petrus.

Hingga tahun 2012, paus merayakan Misa Perjamuan Tuhan, dengan “pembasuhan kaki,” di basilika Santo Yohanes Lateran. Bersama Paus Fransiskus, tradisi ini terputus dan Misa Perjamuan Tuhan telah menjadi Misa “berkeliling”. Saat ini, Paus ingin menjangkau lingkungan yang paling terpinggirkan, berlutut di kaki masyarakat yang “terbuang”. Karena pandemi, tahun ini, seperti tahun 2020, “pembasuhan kaki” dihentikan dan Paus akan merayakan Misa di Basilka Santo Petrus.

Tradisi khusus lain terkait dengan Basilika Lateran adalah pemberian gelar kehormatan Proto-canon kepada presiden-presiden Prancis. Kebiasaan ini berasal dari abad ke-15 setelah beberapa sumbangan yang pertama kali diberikan oleh Raja Louis XI dan kemudian oleh Henry IV untuk Kolese Para Imam Basilika itu. Sebagai ucapan terima kasih, Para Imam Lateran itu menganugerahi Henry IV dengan gelar Kehormatan Proto-canon. Tradisi itu berlanjut hingga kini.

Dengan mengikuti teladan Yesus, setiap otoritas manusia dipanggil untuk menjalankan kuasanya demi melayani saudara dan saudari mereka.

“Jika Aku, yang adalah Tuhan dan Gurumu, telah membasuh kakimu, kamu pun harus saling membasuh kakimu lain” (Yohanes 13:14)

* Bekerja sama dengan Kantor Komunikasi Sosial Vikariat Roma.

(PEN@ Katolik/paul c pati/Marinella Bandini/Aletei)

Paus Fransiskus memimpin Misa Krisma pada Kamis Putih (2019). Paus Fransiskus pernah merayakan Misa Krisma di Basilia Santo Yohanes Lateran, Katedral Roma, tetapi kemudian upacara dipindahkan ke Basilika Santo Petrus. © Antoine Mekary | ALETEIA — Paus Fransiskus memimpin Misa Krisma pada Kamis Putih (2019). Paus Fransiskus pernah merayakan Misa Krisma di Basilia Santo Yohanes Lateran, Katedral Roma, tetapi kemudian upacara dipindahkan ke Basilika Santo Petrus.
© Antoine Mekary | ALETEIA

Kamis Putih. Selama Misa Krisma, minyak suci diberkati untuk digunakan dalam sakramen di semua gereja di Keuskupan Roma sepanjang tahun berikutnya. © Antoine Mekary | ALETEIA — Kamis Putih. Selama Misa Krisma, minyak suci diberkati untuk digunakan dalam sakramen di semua gereja di Keuskupan Roma sepanjang tahun berikutnya.
© Antoine Mekary | ALETEIA

Wadah minyak suci di Basilika Santo Petrus. Ada tiga jenis minyak suci, “krisma” untuk Pembaptisan, Penguatan dan Tahbisan Suci; “minyak katekumen” yang digunakan untuk mengurapi orang-orang yang bersiap untuk menerima Baptisan; dan “minyak orang sakit” untuk Pengurapan Orang Sakit. © Antoine Mekary | ALETEIA — Wadah minyak suci di Basilika Santo Petrus. Ada tiga jenis minyak suci, “krisma” untuk Pembaptisan, Penguatan dan Tahbisan Suci; “minyak katekumen” yang digunakan untuk mengurapi orang-orang yang bersiap untuk menerima Baptisan; dan “minyak orang sakit” untuk Pengurapan Orang Sakit.
© Antoine Mekary | ALETEIA

Santo Yohanes Lateran. Ritus pembasuhan kaki, dalam Misa “Coena Domini” (Perjamuan Tuhan), yang dipimpin oleh Benediktus XVI (2012) © Foto oleh ALBERTO PIZZOLI / AFP — Santo Yohanes Lateran. Ritus pembasuhan kaki, dalam Misa “Coena Domini” (Perjamuan Tuhan), yang dipimpin oleh Benediktus XVI (2012)
© Foto oleh ALBERTO PIZZOLI / AFP

Penjara Regina Coeli. Ritus pembasuhan kaki dalam Misa Perjamuan Tuhan yang dirayakan oleh Paus Fransiskus bersama para tahanan (2018). Bersama Paus Fransiskus, Misa Perjamuan Tuhan telah menjadi “berkeliling” dan tidak dirayakan secara teratur di Sant Yohanes Lateran. © Foto oleh HO / VATICAN MEDIA / AFP — Penjara Regina Coeli. Ritus pembasuhan kaki dalam Misa Perjamuan Tuhan yang dirayakan oleh Paus Fransiskus bersama para tahanan (2018). Bersama Paus Fransiskus, Misa Perjamuan Tuhan telah menjadi “berkeliling” dan tidak dirayakan secara teratur di Sant Yohanes Lateran.
© Foto oleh HO / VATICAN MEDIA / AFP

Santo Yohanes Lateran. Ritus pembasuhan kaki dalam Misa Perjamuan Tuhan yang dipimpin oleh Yohanes Paulus II (1998). © Foto oleh GERARD JULIEN / AFP — Santo Yohanes Lateran. Ritus pembasuhan kaki dalam Misa Perjamuan Tuhan yang dipimpin oleh Yohanes Paulus II (1998).
© Foto oleh GERARD JULIEN / AFP

Santo Yohanes Lateran. Presiden Republik Prancis, Emmanuel Macron, saat upacara penganugerahan gelar Kehormatan Protocanon (2018). Gelar ini dianugerahkan kepada para presiden Prancis berdasarkan tradisi yang berasal dari abad ke-15. © Foto oleh Alberto PIZZOLI / AFP — Santo Yohanes Lateran. Presiden Republik Prancis, Emmanuel Macron, saat upacara penganugerahan gelar Kehormatan Protocanon (2018). Gelar ini dianugerahkan kepada para presiden Prancis berdasarkan tradisi yang berasal dari abad ke-15.
© Foto oleh Alberto PIZZOLI / AFP

Tinggalkan Pesan Batal

Silakan masukkan komentar anda!

Silakan masukkan nama Anda di sini

Anda telah memasukkan alamat email yang salah!

Silakan masukkan alamat email Anda di sini

Kunjungan virtual ke Basilika Santo Yohanes Lateran pada Kamis Putih, hari katedral itu

Komentar

Tinggalkan Pesan Batal

Baca Juga

Terhubung ke Media Sosial Kami

Terkini

Paus Fransiskus Menjumpai para Mantan Sandera Selama Konflik di Palestina yang Telah Dibebaskan

Paus Fransiskus Menyerukan untuk Mengenang “Orang-Orang Kudus Terdekat” di Setiap Keuskupan Dimulai pada Tahun Yubileum Mendatang

Romo Y. B Mangunwijaya yang Memilih Menemui “Orang Kecil” dari Pada Orang Dekat Menteri

Beato Dionisius dan Redemptus, dua Martir Indonesia yang Gugur di Aceh

Jaringan Caritas Indonesia Terus Bergerak Membantu 9000 Pengungsi Akibat Erupsi Gunung Lewotobi

Paus Fransiskus Menjumpai para Mantan Sandera Selama Konflik di Palestina yang...

Paus Fransiskus Menyerukan untuk Mengenang “Orang-Orang Kudus Terdekat” di Setiap Keuskupan...

Romo Y. B Mangunwijaya yang Memilih Menemui “Orang Kecil” dari Pada...