Basilika Santo Eusebius di Esquiline: melawan bidaah mencintai ekologi

19 Maret 2021

Gereja Stasi Hari 30:

“Kemuliaan dari martir Eusebius” adalah mahakarya seni neoklasik. Aleteia mengundang melakukan ziarah Prapaskah virtual melalui 42 gereja stasi Roma: satu gereja per hari, dari 17 Februari hingga 11 April.

Santo Eusebius, bidaah, ekologi: Ini tiga tema Basilika Santo Eusebius di Esquiline. Eusebius adalah seorang penatua Romawi yang berjuang melawan bidaah Arian. Akibatnya, dia dipenjara di kamar rumahnya dan meninggal karena kelaparan setelah tujuh bulan dipenjara.

Rumahnya menjadi “titulus Eusebi,” dan di sini pada abad ke-8 dibangun gereja pertama yang didedikasikan untuknya. Dalam ingatannya, Gregorius XIII memberikan indulgensi khusus bagi orang-orang yang mengunjungi gereja itu pada hari Santo Eusebius (4 Agustus) dan berdoa untuk berjalannya prinsip-prinsip Kristiani secara damai, pemberantasan ajaran sesat, dan ketenangan Gereja.

Gereja itu dibangun kembali tahun 1238 oleh Paus Gregorius IX dan didedikasikan untuk Santo Eusebius dan Vincentius. Gereja itu benar-benar dibangun kembali pada abad ke-18, dan pada kesempatan itu Raphael Mengs menggambarkan “Kemuliaan Martir Eusebius” pada lukisan dinding di lemari besi nave, sebuah maha karya seni neoklasik yang mewujudkan prinsip pertama estetika Winckelmann.

Basilika yang sejak tahun 1889 juga menjadi paroki ini terkenal dengan beberapa kegiatan berkaitan dengan ekologi. Kegiatan terbaru adalah perlombaan mahasiswa tentang ekologi integral dan keberlanjutan. Selama sekitar satu abad, “pemberkatan hewan” pada pesta Santo Antonius Abbas diadakan di basilika ini.

Stasi Prapaskah tahun ini berlangsung pada hari raya Santo Yosef.

“Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah-Mu, yang terus-menerus memuji-muji Engkau” (Mazmur 84)

* Bekerja sama dengan Kantor Komunikasi Sosial Vikariat Roma.

(PEN@ Katolik/paul c pati/Marinella Bandini/Aleteia)