Kardinal Pell dikirim ke penjara, Vatikan benarkan larangan melakukan pelayanan publik

1
5518
Kardinal George Pell tiba di Pengadilan Negeri Melbourne (© Pockett Photography)
Kardinal George Pell tiba di Pengadilan Negeri Melbourne (© Pockett Photography)

Jaminan Kardinal George Pell dicabut dalam sidang pra-hukuman di Pengadilan Negeri Melbourne. Saat itu pihak penuntut dan pengacara pembela menyampaikan argumen penutup mereka. Dan, mulai hari Rabu, 27 Februari 2019, Kardinal Pell ditahan di Penjara Penilaian Melbourne sambil menunggu penetapan hukumannya yang diperkirakan berlangsung 13 Maret 2019.

Kardinal Pell menghadapi hukuman maksimum sepuluh tahun untuk masing-masing dari lima kejahatan yang dilakukannya. Kardinal berusia 77 tahun itu dinyatakan bersalah melakukan pelecehan seksual terhadap dua anak di bawah 16 tahun ketika dia masih Uskup Agung Melbourne tahun 1990-an.

Kardinal George Pell terus mempertahankan bahwa dia tidak bersalah dan pengacaranya mengindikasikan bahwa dia akan mengajukan banding atas putusan itu. Banding itu akan didengar oleh panel sebanyak tiga hakim, bukan juri. Kasus ini tidak akan ditutup sampai banding itu diperiksa dan keputusan akhir ditetapkan.

Untuk menjamin jalannya peradilan, Bapa Suci membenarkan langkah pencegahan yang telah diberlakukan oleh Ordinarius atau Uskup setempat ketika Pell kembali ke Australia. Yaitu, sampai ada resolusi definitif atas kasus terhadap Kardinal Pell, dia dilarang melakukan pelayanan publik, dan dilarang membuat kontak apa pun dengan anak-anak di bawah umur.

Tanggal 27 Februari, Direktur sementara Kantor Pers Tahta Suci, Alessandro Gisotti, membenarkan bahwa Kardinal Pell tidak lagi Prefek Sekretariat Vatikan untuk Ekonomi. Kardinal itu diangkat menduduki jabatan itu bulan Februari 2014. Masa jabatannya selama lima tahun berakhir bulan ini.

Teks lengkap pernyataan Tahta Suci berkenaan dengan Kardinal Pell sebagai berikut:

“Tahta Suci setuju dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh Ketua Konferensi Waligereja Australia mengenai hukuman bersalah pertama-tama menyangkut Kardinal George Pell. Ini berita menyakitkan yang, seperti kita ketahui, telah mengejutkan banyak orang, tidak hanya di Australia. Seperti sudah diungkapkan pada kesempatan lain, kami sangat menghormati otoritas hukum Australia. Karena itu, kami menunggu hasil proses banding, mengingat bahwa Kardinal Pell tetap menyatakan tidak bersalah dan memiliki hak untuk membela diri sampai tahap banding yang terakhir. Sambil menunggu putusan yang definitif, kami menyatukan diri dengan para uskup Australia dalam doa untuk semua korban pelecehan, dan menegaskan kembali komitmen kami untuk melakukan segala yang mungkin agar Gereja boleh menjadi rumah yang aman bagi semua orang, terutama bagi anak-anak kecil dan orang yang paling rentan. Guna mengamankan jalannya peradilan, Bapa Suci telah membenarkan langkah-langkah pencegahan yang diberlakukan oleh Ordinarius setempat kepada Kardinal George Pell ketika dia kembali ke Australia. Yaitu, sambil menunggu penilaian definitif atas fakta-fakta, seperti biasanya, Kardinal George Pell dilarang melakukan pelayanan publik dan melakukan kontak sukarela apa pun dengan anak-anak di bawah umur.”(PEN@ Katolik/paul c pati berdasarkan Vatican News)

Artikel Terkait:

Kardinal Pell: Saya benar benar tidak bersalah atas tuduhan-tuduhan- ni

Tahta Suci: McCarrick diberhentikan dari jabatan klerus karena pelecehan seksual

Perlindungan anak kecil dalam Gereja memerlukan peraturan dan satuan tugas operasi

Paus Fransiskus serukan perang habis-habisan melawan pelecehan anak di bawah umur

Paus Fransiskus bersama para uskup mengakui kesalahan dalam ibadat tobat

Semua orang tahu pelecehan seksual menyisakan konsekuensi luar biasa

Poin-poin refleksi yang Paus berikan untuk lindungi anak di bawah umur dalam Gereja

Perlindungan anak di bawah umur: Gembala perlu menyentuh, menyembuhkan luka-luka korban

Paus Fransiskus: Dengarkan tangisan anak-anak kecil yang meminta keadilan

Paus ajak umat Katolik berdoa untuk Pertemuan Perlindungan Anak di Bawah Umur

1 komentar

  1. Fakta menyedihkan!
    Perlu kerendahatian setiap insan katolik: awam dan klerus!
    Terbuka pada fakta. Beberes di keluarga; dan proses formasi klerus!
    Ini fenomena #gununges!
    Semoga tidak ada korban lagi! Baik awam atau klerus!
    Terima kasih!
    Saatnya mendengarkan suara hati…

Leave a Reply to Subekty Antonius Lucas Batal

Please enter your comment!
Please enter your name here