PALEMBANG, Pena Katolik – Perayaan Ekaristi bertepatan dengan ulangtahun berdirinya Paroki St Yoseph Keuskupan Agung Palembang yang berlokasi di Jalan Jendral Sudirman Palembang pada Rabu 15 Januari 2025. Perayaan Ekaristi Syukur ini dipimpin oleh Romo Hyginus Gono Pratowo (Pastor Paroki Santo Yoseph Palembang). Ia didampingi oleh Romo Stefanus Surawan, Romo Yohanes Agung Apriyanto, dan Romo Dionisius Anton Liberto.
Romo Hyginus Gono Pratowo mengatakan tema yang diangkat dalam rangka meriahkan hari ulang tahun paroki Santo Yoseph yang ke-58 ini adalah “Sehati Sejiwa dalam Membangun Komunitas Basis Gerejawi”. Tema ini diangkat dengan maksud memberi peluang kepada seluruh umat untuk bersyukur dan menghimpun kekuatan baru guna merealisasikan diri sebagai murid Kristus. Bersyukur merupakan tindakan dan sikap yang mestinya selalu dimiliki dan diungkapkan oleh umat beriman.
Lebih lanjut, Romo Gono mengajak seluruh umat paroki untuk menyampaikan syukur yang tulus dan mendalam baik dalam kata maupun perbuatan.
“Di balik ungkapan syukur ini saya juga mengajak seluruh umat Paroki Santo Yoseph untuk memantapkan langkah ke depan dengan membuat hidup sebagai murid Kristus menjadi semakin baik, semakin berkualitas dengan menekuni visi misi Paroki dan juga gerak bersama Ardas Kuskupan Agung Palembang, sehati sejiwa dalam membangun komunitas basis gerejawi.”
Pada momen ini, umat dapat memperkaya diri dengan pengetahuan dan penghayatan iman dengan belajar, baik secara pribadi maupun dalam kebersamaan melalui pertemuan lingkungan. umat terlibat maupun aneka kegiatan yang ditawarkan ataupun yang diprogramkan oleh Dewan Pastoral Paroki, kelompok kategorial seperti rekoleksi, pembekalan, talkshow, seminar dan lain sebagainya. Semuanya itu dimaksudkan untuk memperkaya pengetahuan dan penghayatan iman umat, sehingga umat semakin beriman tangguh dan mendalam seperti yang dilakukan oleh Gereja Perdana.
Kehadiran umat Katolik di Paroki Santo Yoseph Palembang sungguh membawa kontribusi bagi sesama baik ke dalam maupun keluar dimanapun kita berada.
“Kita diajak untuk menyumbangkan apa yang kita miliki entah itu pemikiran, tenaga, maupun kekayaan lainnya yang kita miliki untuk kebaikan dan kesejahteraan bersama. Inilah tugas perutusan kita sebagai murid-murid Kristus, ujar Romo Gono.
Tugas perutusan dari Kristus ini hendaknya kita laksanakan dengan semangat berbelas kasih seperti Allah telah berbelas kasih kepada kita sebagaimana diingatkan dalam Tahun Yubilium 2025 ini. Umat diajak untuk menekuni tugas panggilan hidup dengan semangat berbelas kasih supaya merasakan belas kasih dari Allah. (Andreas Daris/Palembang)