29.5 C
Jakarta
Tuesday, April 30, 2024

Paus Fransiskus: “Paus Benediktus XVI membela saya menghadapi tuduhan bahwa saya mempromosikan pernikahan sesama jenis”

BERITA LAIN

More
    Paus Fransiskus menyapa dan memberkati pasangan yang baru saja menikah yang datang dalam Doa Angelus di Basilika St. Petrus di Vatikan. Newsandsentinel

    VATIKAN, Pena Katolik – Dalam buku biografi The Succesor: My Memories of Benedict XVI, yang baru saja terbit, Paus Fransiskus, Bapa Suci mengenang bahwa Benediktus XVI senantiasa membelanya, ketika ia dituduh mempromosikan “pernikahan homoseksual”.

    Paus Fransiskus menceritakan, bahwa pada suatu kesempatan beberapa cardinal datang menjumpai Paus Emeritus Benediktus XVI. Mereka terkejut dengan pernyataan Paus Fransiskus tentang pernikahan. Saat itu, Paus Benediktus XVI menjelaskan apa yang menjadi buah pikiran Paus Fransiskus.

    “Suatu hari mereka datang ke rumahnya (Biara Mater Ecclesiae di Vatikan) untuk ‘mengadili’ saya dan menuduh saya mendukung pernikahan homoseksual. Saat itu, Benediktus XVI tidak merasa gelisah, karena dia tahu betul apa yang saya pikirkan. Dia mendengarkan mereka semua, satu per satu, menenangkan mereka dan menjelaskan semuanya kepada mereka,” kenang Paus Fransiskus.

    Kedatangan para Kardinal ini setelah, Paus Fransiskus mengatakan, “karena pernikahan adalah sebuah sakramen, maka pernikahan tidak dapat dilaksanakan kepada pasangan homoseksual, namun, dalam beberapa hal, jaminan atau perlindungan sipil harus diberikan terhadap situasi yang dialami orang-orang tersebut.”

    Dalam buku The Succesor diceritakan, bahwa Paus Fransiskus mencontohkan, di Perancis ada formula “persatuan sipil”. Ini merupakan bentuk pengakuan dari pemerintah Perancis untuk pasangan sesame jenis.

    “Saya katakan bahwa di Perancis ada formula ‘persatuan sipil’, yang sekilas mungkin merupakan pilihan yang baik, karena tidak terbatas pada pernikahan,” ujar Paus Fransiskus.

    Bapa Suci menceritakan bahwa setelah perkataannya ini “beberapa orang (Kardinal) pergi memberi tahu Benediktus XVI, bahwa Paus Fransiskus mengatakan ajaran sesat.

    “Dia mendengarkan mereka namun kemudian membantu mereka membedakan berbagai hal. Dia mengatakan kepada mereka, ‘Ini bukan ajaran sesat.’

    “Dia (Benediktus XVI) membela saya. Ia selalu membela saya,” tegas Paus Fransiskus.

    Paus Fransiskus tentang pernikahan

    Suatu kali, Bapa Suci ditanya tentang rResolusi Parlemen Eropa yang meminta negara-negara anggota untuk mengakui pernikahan sesama jenis. Ini terjadi pada 15 Agustus 2021, dalam konferensi pers dalam penerbangan Paus Fransiskus kembali ke Roma dari Hongaria dan Slovakia,

    “Saya telah berbicara dengan jelas mengenai hal ini, Pernikahan adalah sebuah sakramen. Pernikahan adalah sebuah sakramen dan Gereja tidak memiliki kuasa untuk mengubah sakramen-sakramen tersebut, sebagaimana Tuhan telah menetapkannya,” jawab Paus Fransiskus.

    “Ini (Resolusi Parlemen Eropa-red) adalah peraturan yang mencoba membantu situasi banyak orang untuk bersikap terhadap orientasi seksual berbeda. Ini penting bagi orang-orang ini (homoseksual-red) untuk dibantu tetapi tanpa memaksakan hal-hal yang, menurut sifatnya, tidak pantas dalam Gereja,” tambahnya.

    Paus mengatakan, jika mereka ingin hidup bersama sebagai pasangan homoseksual, negara mempunyai kemungkinan untuk menjamin hak mereka secara sipil dan memberi mereka jaminan kesehatan.

    “Prancis mempunyai undang-undang mengenai hal ini, tidak hanya untuk kaum homoseksual, tetapi untuk semua orang yang hidup terikat (pernikahan-red),” tambah Paus.

    Benediktus XVI Tentang Homoseksual

    Pada bulan Juni 2003, Kardinal Josep Ratzinger (kelak menjadi Paus Benediktus XVI) masih menjadi Prefek Kongregasi Ajaran Iman (Dikasteri untuk Ajaran Iman) menerbitkan dokumen berisi pertimbangan mengenai pengakuan hukum bagi persatuan di antara homoseksual. Dalam kesimpulannya, teks tersebut menyatakan: “Gereja mengajarkan bahwa penghormatan terhadap orang-orang homoseksual tidak dapat menghasilkan persetujuan atas perilaku homoseksual atau pengakuan hukum atas hubungan homoseksual.”

    “Pengakuan hukum terhadap perkawinan homoseksual, atau menempatkannya pada tingkat yang sama dengan perkawinan, tidak hanya berarti persetujuan terhadap perilaku menyimpang, yang berakibat menjadikannya sebagai model dalam masyarakat saat ini, tetapi juga akan mengaburkan nilai-nilai dasar yang dimiliki, warisan bersama umat manusia. Gereja tidak boleh gagal untuk membela nilai-nilai ini, demi kebaikan pria dan wanita serta demi kebaikan masyarakat itu sendiri,” jelas dokumen tersebut.

    Sebagai Paus, Benediktus XVI lebih dari satu kali membela pentingnya keluarga berdasarkan pernikahan antara seorang pria dan seorang wanita. Dalam pidatonya di Rota Roma pada bulan Januari 2007, Benediktus XVI mengatakan, bahwa pernikahan adalah persetujuan bebas antara pria dan wanita.

    “Setiap pernikahan, tentu saja, merupakan hasil persetujuan bebas antara pria dan wanita, namun dalam praktiknya, kebebasan mereka mengekspresikan kapasitas alami yang melekat pada maskulinitas dan kejantanan mereka. kewanitaan.”

    “Persatuan itu terjadi berdasarkan rencana Tuhan yang menciptakan mereka laki-laki dan perempuan dan memberi mereka kekuatan untuk menyatukan selamanya dimensi-dimensi alamiah dan saling melengkapi dalam diri mereka,” jelas Paus Benediktus XVI.

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI