27.1 C
Jakarta
Saturday, May 4, 2024

Bacaan dan Renungan Senin 25 September 2023, Pekan Biasa XXV (Hijau)

BERITA LAIN

More

    Bacaan I: Ezr. 1:1-6

    Pada tahun pertama zaman Koresh, raja negeri Persia, TUHAN menggerakkan hati Koresh, raja Persia itu untuk menggenapkan firman yang diucapkan oleh Yeremia, sehingga disiarkan di seluruh kerajaan Koresh secara lisan dan tulisan pengumuman ini:

    “Beginilah perintah Koresh, raja Persia: Segala kerajaan di bumi telah dikaruniakan kepadaku oleh TUHAN, Allah semesta langit. Ia menugaskan aku untuk mendirikan rumah bagi-Nya di Yerusalem, yang terletak di Yehuda.

    Siapa di antara kamu termasuk umat-Nya, Allahnya menyertainya! Biarlah ia berangkat pulang ke Yerusalem, yang terletak di Yehuda, dan mendirikan rumah TUHAN. Allah Israel, yakni Allah yang diam di Yerusalem.

    Dan setiap orang yang tertinggal, di manapun ia ada sebagai pendatang, harus disokong oleh penduduk setempat dengan perak dan emas, harta benda dan ternak, di samping persembahan sukarela bagi rumah Allah yang ada di Yerusalem.”

    Maka berkemaslah kepala-kepala kaum keluarga orang Yehuda dan orang Benyamin, serta para imam dan orang-orang Lewi, yakni setiap orang yang hatinya digerakkan Allah untuk berangkat pulang dan mendirikan rumah TUHAN yang ada di Yerusalem.

    Dan segala orang di sekeliling mereka membantu mereka dengan barang-barang perak, dengan emas, harta benda dan ternak dan dengan pemberian yang indah-indah, selain dari segala sesuatu yang dipersembahkan dengan sukarela.

    Demikianlah Sabda Tuhan.

    U. Syukur Kepada Allah.

    Mazmur 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6

    • Nyanyian ziarah. Ketika TUHAN memulihkan keadaan Sion, keadaan kita seperti orang-orang yang bermimpi.
    • Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa, dan lidah kita dengan sorak-sorai. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa: “TUHAN telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!”
    • Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa, dan lidah kita dengan sorak-sorai. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa: “TUHAN telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!”
    • TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita. Pulihkanlah keadaan kami, ya TUHAN, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb!
    • Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.

    Bacaan Injil – Lukas 8:16-18

    Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur; tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah melihat cahayanya.

    Sebab tiada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tiada suatu rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan. Karena itu perhatikanlah cara kalian mendengar. Karena barangsiapa sudah punya akan diberi, tetapi barangsiapa tidak punya, apa pun yang dianggap ada padanya, akan diambil.”

    Demikianlah Injil Tuhan.

    U. Terpujilah Kristus.

    Santo Nikolas dari Flue

    Nikolas berasal dari Swiss. Ia lahir di Kanton Obwalden pada tahun 1417 dari sebuah keluarga Katolik yang saleh. Masa kecilnya berlangsung dalam situasi perang berkepanjangan. Ketika berumur 15 tahun, ia sudah mampu memainkan pedangnya seperti seorang prajurit perang.

    Empat tahun kemudian ketika berusia 19 tahun, ia pun turut dalam pertempuran untuk membela Swiss, tanah airnya. Ibunya heran bahwa anaknya yang saleh itu memiliki jiwa patriotik yang besar. Ia mengharapkan agar Nikolas menjadi seorang imam, bukan seorang prajurit perang. Harapan ini pupus ketika Nikolas menikah dengan Doretea Weiss.

    Karena keberaniannya dan kelincahannya dalam berperang, Nikolas dipilih sebagai komandan pasukan tempur. Seusai perang, ia dipilih menjadi anggota Dewan Kotapraja, anggota Pengadilan Kota dan akhirnya menjadi wakil rakyat di Kanton Unterwalden. Kepribadiannya yang menarik dan saleh itu membuat rakyat senang padanya dan memilih dia untuk memangku jabatan-jabatan itu.

    Tetapi Tuhan rupanya mempunyai rencana khusus atas diri Nikolas. Pada usianya ke-50 tahun, Nikolas sekonyong-konyong meninggalkan segala-galanya untuk menjalani hidup menyendiri sebagai seorang pertapa. Suatu kekuatan ajaib yang tak kuasa diatasinya menggerakkan dia untuk menjalani cara hidup itu.

    Mula-mula ia menjadi seorang peziarah. Kemudian ia menetap di sebuah gubuk yang tersembunyi di sebuah jurang di pegunungan Swiss. Di tempat yang sunyi itu, ia menjalani hidup doa dan tapa yang mendalam selama 20 tahun. Maksudnya ialah ingin membina suatu pergaulan yang mendalam dan erat mesra dengan Allah.

    Tuhan menganugerahkan kepadanya anugerah-anugerah yang luar biasa. Ia mengalami banyak penglihatan dan ketenangan batin yang penuh kebahagiaan dan penghiburan rohani. Mujizat besar yang dialaminya ialah bahwa selama bertahun-tahun lamanya, ia mampu hidup dalam puasa mutlak tanpa makan suatu apapun kecuali komuni suci. Doa dan renungan-renungan suci adalah pekerjaannya sehari-hari.

    Menyaksikan kesucian Bruder Klaus – demikian ia disebut orang banyak orang datang kepadanya untuk meminta bimbingan rohani. Kepada orang-orang itu ia menasihatkan agar mereka selalu sabar dan suka akan perdamaian.

    Pada tahun 1461 Federasi Swiss terancam perpecahan karena perselisihan antara negeri-negeri itu. Banyak orang berbondong-bondong pergi kepada Bruder Klaus untuk meminta pandangannya tentang masalah itu.

    Pemerintah pun mengutus beberapa orang kepada Bruder Klaus. Kepada mereka Bruder Klaus berpesan: “Jagalah kesatuan negara dan usahakanlah perdamaian.” Nasehat ini berhasil membawa kembali Federasi Swiss ke dalam persatuan dan perdamaian. Nikolas meninggal dunia pada tahun 1487 dan dihormati sebagai Rasul Perdamaian.

    Doa Penutup

    Sebab tiada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tiada suatu rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan. Ya Bapa, semoga hati dan budi kami akan selalu siap sedia untuk mendengar dan melihat apapun yang seharusnya menggerakkan hati kami kepada-Mu.

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI