Tema Prapaskah 2019 seluruh keuskupan di Kalimantan adalah “Bijak berteknologi menuju Kalimantan Baru.” Dan secara khusus tahun ini, Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus mengajak umatnya untuk “bijaksana menggunakan teknologi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi.”
Dalam Surat Gembala APP Keuskupan Agung Pontianak 2019, dengan judul sama untuk semua keuskupan di Kalimantan dan ditandatangani Mgr Agus, 6 Maret 2019, ditulis berbagai jenis teknologi, antara lain teknologi informasi dan komunikasi, transportasi, pengobatan, pendidikan, dan elektronika.
“Masa tobat, pantang dan puasa adalah masa mawas diri, di mana kita diajak mengadakan pembaharuan hidup di tengah-tengah kehidupan yang memerlukan sikap yang bijaksana dan sesuai dengan iman,” tulis Mgr Agus seraya meminta umat untuk bijaksana menggunakan alat-alat komunikasi.
Smartphone atau handphone atau gadget “sekarang bukan barang mewah lagi.” Salah satu lembaga survey mengungkapkan bahwa penggunaan smartphone di Indonesia tahun 2016 berjumlah 69,4 juta pemakai, 2017 berjumlah 86, 9 juta, dan 2018 berjumlah 103 juta.
“Tidak bisa dipungkiri bahwa penggunaan teknologi informasi dan komunikasi membawa manfaat sangat positif. Selain informasi yang bersifat umum, informasi yang berhubungan dengan keagamaan, bukan hanya menambah wawasan dan pengetahuan, tetapi juga memperkuat iman. Tentu ini sangat berguna dan perlu didukung,” tulis uskup agung itu.
Tapi Mgr Agus minta umat tidak menutup mata terhadap pengaruh kurang menguntungkan bahkan merusak tatanan hidup bersama, baik dalam lingkup paling kecil, yaitu keluarga, maupun dalam tatanan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. “Penyalahgunaan teknologi informasi yang menebarkan kebohongan dan kebencian, fitnah, penyesatan, pengadudombaan, pelecehan harkat dan martabat manusia, bukan hanya tidak bisa diterima tetapi harus dilawan,” tegas uskup.
“Jangan pernah kita menjadi bagian dari kelompok seperti itu. Jangan pernah menyebarkan berita-berita yang bisa mengganggu ketenteraman hidup yang penuh kedamaian,” minta Mgr Agus seraya mengutip penyataan Paus Fransiskus bahwa penggunaan alat komunikasi yang tidak pada tempatnya bisa membuat orang terasing satu sama lain.
Mgr Agus mengingatkan bahwa masa puasa tahun ini dijalani dalam suasana menyongsong Pemilihan Anggota Legislatif dan Pemilihan Presiden, 17 April 2019. “Dalam pesannya kepada seluruh pemimpin dunia pada Hari Perdamaian Dunia (1 Januari 2019), Paus Fransiskus menegaskan bahwa politik yang baik adalah pelayanan bagi perdamaian. Paus menegaskan bahwa politik adalah tanggungjawab semua warga khususnya mereka yang diberi mandat untuk melindungi dan memerintah.”
Karena itu, Mgr Agus meminta umatnya untuk menggunakan hak pilih secara bijak, cerdas, tepat dan sesuai hati nurani, karena “keterlibatan dalam bidang politik merupakan salah satu ungkapan paling mulia akan kecintaan kita akan masa depan bangsa dan negara kita yang tercinta ini.”
Mgr Agus mengatakan, “Pilihlah Presiden dan Wakil Presiden yang sungguh merakyat, mau bekerja untuk rakyat, dan memperjuangkan keadilan dan kedamaian demi kesejahteraan rakyatnya. Pilihlah juga para wakil rakyat yang punya akhlak mulia, bersedia dan dapat mendengarkan serta menyalurkan dan memperjuangkan aspirasi rakyat demi kesejahteraan bersama.” (PEN@ Katolik/paul c pati)
Artikel Terkait:
Mgr Tri Harsono: Menyesali kekeliruan atau menangisi dosa-dosa belum merupakan pertobatan sejati
Surat Prapaskah Mgr Sudarso ajak umat selamatkan keutuhan ciptaan dan kelestarian NKRI
Mgr Subianto minta umat bertobat dari tiga kesombongan, sok suci, sok pintar, sok benar
Mgr Rolly ajak umat merenungkan literasi kerasulan sosial ekonomi dalam Prapaskah 2019
Surat Gembala Prapaskah 2019 Uskup Agung Merauke singgung Papua Youth Day
Mgr Rubi minta umat untuk secara positif melihat, menilai dan bersikap terhadap sesama
Surat Gembala Prapaskah 2019 Uskup Agung Jakarta: Kita berhikmat bangsa bermartabat