Saat audiensi dengan John P. Chalmers, moderator Gereja Skotlandia, dan beberapa perwakilan Gereja Skotlandia, tanggal 16 Februari 2015, Bapa Suci keluar dari sambutan yang dipersiapkan dan mengecam pembunuhan tragis 21 umat Kristiani Koptik di Mesir dengan mengatakan bahwa mereka dibunuh hanya karena kenyataan bahwa mereka adalah umat Kristiani.
Sehari sebelumnya, Minggu 15 Februari 2015, ISIS merilis video berjudul, “Pesan Bertandatangan Darah untuk Bangsa-Bangsa Salib.” Dalam video itu diperlihatkan pemenggalan kepala 21 umat Kristiani Mesir di pantai dekat Tripoli di Libya. Setelah eksekusi mengerikan itu, seorang militan memperingatkan: “Kami akan menaklukkan Roma.”
“Darah saudara-saudari umat Kristiani kita adalah kesaksian yang menjerit untuk didengar. Tidak ada perbedaan di antara mereka, apakah Katolik, Ortodoks, Koptik atau Protestan. Mereka adalah umat Kristen! Darah mereka satu dan sama,” kata Paus.
Setelah sambutan Chalmers, Paus juga keluar dari pernyataan yang sudah disiapkan dengan mengatakan bahwa mereka yang dieksekusi hanya berkata “Yesus, tolong saya.”
Sebelum mengakhiri sambutannya, Paus Fransiskus mengatakan bahwa darah mereka yang tewas memberikan kesaksian tentang Kristus dan mengatakan bahwa pengorbanan mereka mendorong langkah-langkah menuju “ekumenisme darah.”
Paus juga menegaskan bahwa “Para martir itu menjadi milik semua orang Kristen.”
Sementara itu di hari yang sama, Paus Fransiskus menelepon Patriark Gereja Ortodoks Koptik, Paus Tawadros II, untuk menyampaikan belasungkawa atas pembunuhan umat Kristiani Koptik yang dilakukan kaum militan ISIS.
Menurut pernyataan yang dirilis Direktur Kantor Pers Tahta Suci Pastor Federico Lombardi, dalam telepon itu Bapa Suci menyatakan kepada Paus Koptik itu “simpati mendalam atas kepedihan Gereja Koptik karena pembunuhan barbar yang baru-baru ini dilakukan terhadap umat Kristiani Koptik yang dilakukan oleh kaum fundamentalis Islam.”
Juga ditegaskan bahwa “Paus Fransiskus memastikan akan berdoa bagi mereka dan besok juga, di hari pemakaman para korban, akan menyatu secara rohani dengan doa dan kesedihan Gereja Koptik, dalam perayaan Ekaristi pagi.” (pcp berdasarkan laporan Junno Arocho Esteves dari Zenit.org).
Foto-foto AFP di atas menggambarkan kesedihan para kerabat orang-orang Koptik Mesir yang dibunuh
activate javascript