Home BERITA TERKINI Kisah Seorang Kardinal yang Diam-Diam Mengunjungi Penjara Remaja

Kisah Seorang Kardinal yang Diam-Diam Mengunjungi Penjara Remaja

0
Kardinal Agostino Casaroli dan Paus Yohanes Paulus II. La Stampa

VATIKAN, Pena Katolik – Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Italia La Repubblica, Paus Fransiskus mengungkapkan bahwa kebiasaan merayakan Kamis Putih di penjara ini karena mengikuti teladan mantan Menteri Luar Negeri Vatikan, Kardinal Agostino Casaroli, yang meninggal pada tahun 1998. Selama hidup, Kardinal Casaroli menjadikan pelayanannya kepada para tahanan sebagai prioritas.

“Sebagai imam dan uskup, kita harus selalu melayani. Seperti yang saya katakan dalam kunjungan ke penjara, yang saya lakukan pada Kamis Putih pertama setelah pemilihan saya, ini adalah tugas yang saya emban dalam hati saya.”

Pada tahun 1979, Paus Yohanes Paulus II mengangkat Kardinal Casaroli sebagai Menteri Luar Negeri Vatikan, setelah bertahun-tahun bekerja di Vatikan dan dalam diplomasi Vatikan.

“Kardinal Casaroli mengajarkan saya banyak hal. Ia meninggal pada tahun 1998, setelah menjadi kardinal dan Menteri Luar Negeri. Sebagai seorang imam, ia menjalankan pelayanannya selama bertahun-tahun di Penjara Remaja Casal del Marmo.”

Paus Fransiskus menceritakan, Kardinal Casaroli menghilang setiap Sabtu malam. Banyak yang mengira ia sedang beristirahat, namun yang terjadi, ia tiba di penjara dengan bus, membawa tas kerjanya, dan dia tinggal di sana untuk mendengarkan “pengakuan” orang-orang muda.

“Mereka memanggilnya Don Agostino, tak seorang pun tahu siapa dia,” kata Paus Fransiskus mengenang kompatriotnya itu.

Satu kali, Paus Yohanes XXIII menerima kunjungan Kardinal Casaroli, dalam audiensi setelah kunjungan Kardinal itu ke negara-negara Eropa Timur dalam misi diplomatik di tengah Perang Dingin. Setelah pertemuan tersebut, Paus Yohanes XXIII bertanya kepada Kardinal Casaroli, “Katakan padaku sesuatu. Apakah kamu masih mengunjungi anak-anak itu?’

Pertanyaan dari Paus Yohanes XXIII itu lalu dijawab Kardinal Casaroli, “Ya, Yang Mulia.”

Dalam percakapan itu, Paus Yohanes XXIII meminta Kardinal Casaroli untuk tetap menjalankan “kunjungan pastoral”-nya ke penjara remaja itu, dan melanjutkan pelayanan pendampingan kepada anak-anak remaja yang dipenjara itu. Paus Yohanes XXIII terkesan dengan perhatian Kardinal Casaroli kepada anak-anak remaja yang dipenjara.

“’Saya meminta bantuan Anda: Jangan pernah meninggalkannya (para remaja yang dipenjara-red),” ujar Paus Yohanes XXIII meminta kepada Kardinal Casaroli.

Ini adalah nasihat yang diberikan kepada Kardinal Casaroli oleh seorang Paus yang Baik. Beberapa bulan kemudian, Paus Yohanes XXIII meninggal. (AES)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version