Home BERITA TERKINI ‘Api Kudus’ di Makam Yesus: Tanda Paskah bagi Gereja Ortodoks

‘Api Kudus’ di Makam Yesus: Tanda Paskah bagi Gereja Ortodoks

0
Api Kudus diteruskan dari dalam makam Kristus kepada para peziarah yang berkumpul di dalam Basilika Makam Suci pada 4 Mei 2024. CNA

YERUSALEM, Pena Katolik – Paskah akan segera berakhir untuk umat Katolik di seluruh dunia. Namun tidak bagi umat Kristen Ortodoks. Puncak Perayaan Paskah baru dirayakan seminggu lalu yang ditandai dengan penyalaan “Api Kudus” di Gereja Makam Kudus, Yerusalem.

Para peziarah berkumpul di Yerusalem pada hari Sabtu 4 Mei 2024, untuk upacara tahunan “Api Kudus” di tempat pemakaman dan kebangkitan Yesus yang dihormati. Ritus ini adalah tradisi kuno yang dianggap oleh banyak orang percaya sebagai peristiwa ajaib, yang terjadi sehari sebelum perayaan Paskah umat Kristen Ortodoks.

Demi alasan keamanan, pengunjung yang hadir dibatasi tak lebih dari 4.200 orang yang boleh memasuki Basilika Makam Suci. Jumlah pengunjung lebih terkendali pada tahun ini, ini karena kurangnya peziarah dari wilayah Palestina dan luar negeri karena perang Israel-Hamas.

Peziarah membawa lilin yang menyala dari Api Kudus di dalam Basilika Makam Suci di Yerusalem pada 4 Mei 2024. CNA

Api Suci

Meskipun keasliannya masih diperdebatkan oleh beberapa orang, “Api Suci” atau “Cahaya Suci” mengacu pada api yang konon berasal dari ilahi yang menyala di dalam makam Yesus. Dalam upacara ini, Patriark Ortodoks Yunani awalnya menyalakan lilin dari Api Suci yang kemudian diikuti para peziarah yang juga menyalakan lilin mereka dengan menjulurkannya melalui lubang kecil di makam. Seketika, nyala ribuan lilin itu menghasilkan pemandangan dramatis kerlap-kerlip api dan perayaan yang penuh kegembiraan.

Upacara Api Suci dalam Gereja Kristen Ortodoks ini dihadiri oleh umat Katolik dan umat Kristen lainnya. Tradisi ini telah diadakan terus menerus setidaknya sejak tahun 1106. Catatan yang berasal dari abad keempat menceritakan bahwa rasul Petrus sendiri melihat cahaya suci di dalam makam.

Pintu Makam Suci dibuka pada jam 9 pagi oleh perwakilan Ortodoks Yunani, selanjutnya, pada pukul 9:30 pagi oleh perwakilan Gereja Apostolik Armenia. Dua Komunitas Ortodoks ini bersama para Fransiskan Penjaga Tanah Suci selama ini bertanggng jawab dalam menjaga Basilika Makam Kudus ini.

Sekitar pukul 11.00, mereka yang hadir mulai menyanyikan lagu-lagu tradisional dengan suara sekeras mungkin. Nyanyian ini berasal dari pendudukan Turki di Yerusalem pada abad ke-13, ketika umat Kristiani tidak diperbolehkan melantunkan nyanyian di mana pun kecuali di gereja.

Inti dari upacara tersebut adalah antara jam 1 dan 2 siang. Setelah para patriark Ortodoks lainnya di Yerusalem masuk dengan khidmat, Patriark Ortodoks Yunani, Theophilos III, memasuki basilika.

Patriark Ortodoks Yunani Theophilos III keluar dari Aedicule Makam Suci pada tanggal 4 Mei 2024, di Yerusalem, menunjukkan Api Suci kepada umat. CNA

Tak Ada Alat untuk Menyalakan Api

Sebelumnya, pintu edicule (kuil kecil yang menampung makam Yesus Kristus) telah disegel dengan segel lilin besar. Segel ini menandakan, bahwa makam tersebut telah diperiksa dan tidak ada benda apa pun yang dapat digunakan untuk menyalakan api. Sesaat sebelum kedatangan patriark Yunani, segelnya dilepas, dan sebuah lampu minyak besar dibawa ke dalam makam.

Setelah menyelesaikan tiga putaran mengelilingi aedicule, memimpin prosesi para biarawan dan pendeta, Patriark Theophilos III memasuki aedicule, diikuti oleh delegasi dari Patriark Armenia (yang tidak dapat hadir karena perselisihan internal) dan beberapa uskup dari berbagai denominasi.

Namun hanya Patriark Ortodoks Yunani yang diizinkan memasuki ruangan makam Yesus, sementara yang lainnya tetap berada di Kapel Malaikat. Sebelum memasuki makam, Patriark Yunani diperiksa oleh otoritas Israel, untuk membuktikan bahwa dia tidak membawa alat apapun yang dapat digunakan untuk menyalakan api.

Tak lama, semualampu di basilika padam, terutama yang berada di dalam aedicule yang dibiarkan dalam kegelapan. Apa yang diyakini oleh orang beriman sebagai mukjizat terjadi setelah doa singkat. Api suci dikatakan turun dari surga dan menyalakan lampu minyak di dalam makam.

Pada hari Sabtu, setelah lampu dinyalakan, Patriark Ortodoks Yunani muncul dari makam dan menyalakan 33 bungkusan lilin (angka yang mewakili usia Kristus pada saat penyaliban dan kebangkitannya). Sementara itu, para peziarah juga menyalakan lilinnya dari jendela bundar kecil di sisi aedicule, sehingga menciptakan pemandangan penuh cahaya di luar makam. Dalam kepercayaan penganut Ortodoks, api ini tidak membakar apapun (atau siapa pun) selama 33 menit pertama setelah dinyalakan.

Sebuah lampu yang digunakan untuk mengangkut Api Kudus dari Basilika Makam Suci di Yerusalem ke Betlehem. CNA

Banyak Tuduhan

Bagi penganut Ortodoks, penyalaan api adalah peristiwa mukjizat yang sejati, meskipun suara-suara di dunia Ortodoks sendiri telah berulang kali mempertanyakan keaslian mukjizat tersebut. Ada yang menuduh bahwa penyalaa api secara spontan dilakukan dengan trik atau metode kimia.

Sebagai solidaritas dengan rakyat Palestina di Gaza dan para korban perang, umat Kristen Ortodoks memilih perayaan yang lebih tenang tahun ini. Untuk itu, Api Kudus tidak disalurkan secara langsung melalui jalan-jalan Kota Tua Yerusalem seperti adat istiadat, melainkan dibawa langsung ke rumah-rumah umat beriman.

Lentera khusus disiapkan untuk mengangkut api dari makam ke gereja-gereja Ortodoks utama di Tanah Suci dan di seluruh dunia (melalui penerbangan yang diatur secara khusus). Kedatangan api dari Yerusalem akan menandai dimulainya perayaan Paskah.

Paskah Ortodoks Yunani

Paskah bagi Gereja Ortodoks Yunani adalah akhir dari “Prapaskah Besar” Ortodoks Yunani, yaitu periode puasa ketat selama 40 hari. Masa Prapaskah Besar berakhir pada hari Sabtu Lazarus, yaitu saat umat Kristen Ortodoks percaya bahwa Yesus membangkitkan Lazarus dari kematian. Paskah Ortodoks Yunani, seperti perayaan Paskah lainnya, menghormati kebangkitan Yesus setelah penyalibannya.

Banyak tradisi dan simbol Paskah yang sama dengan perayaan Paskah Kristen lainnya, termasuk kebaktian gereja, pesta, dan banyaknya bunga lili.

Siapa yang merayakan Paskah Ortodoks?

Penganut Ortodoks Timur dan Ortodoks Yunani merayakan Paskah Ortodoks.

Kapan Paskah Ortodoks?

Paskah Yunani dan Paskah Ortodoks selalu jatuh antara tanggal 4 April dan 8 Mei setiap tahunnya. Hal ini karena hari raya keagamaan penganut Ortodoks ditentukan oleh kalender Julian, bukan kalender Gregorian (sekuler) yang digunakan sebagian besar peradaban modern lainnya.

Selain itu, menurut Alkitab, Yesus wafat dan dibangkitkan setelah pergi ke Yerusalem untuk merayakan Paskah. Oleh karena itu, umat Ortodoks Yunani selalu merayakan Paskah setelah Paskah berakhir.

Kapan Paskah Ortodoks 2024?
Paskah Ortodoks jatuh pada Minggu, 5 Mei 2024.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version