31.9 C
Jakarta
Tuesday, April 30, 2024

Misi Gereja dalam Merangkul Keberagaman Isu-isu Global: Pesan Kardinal Raï

Kardinal Béchara Boutros Raï dalam Misa: Jalan Sinodal Membantu Menanggapi Krisis Global

BERITA LAIN

More
    Patriarch Absi (center left) presides over the Byzantine rite Mass  (Vatican Media)

    Pena Katolik, Vatikan– Kardinal Béchara Boutros Raï, Patriark Maronit Antiokhia, memberikan homili dalam Misa harian bagi anggota Sinode, dan mendorong umat Kristiani untuk menghidupi cara sinodal dalam menghadapi banyak isu yang dihadapi dunia kita.

    Anggota Sidang Umum Sinode merayakan Misa bersama di Basilika Santo Petrus pada hari Senin pagi, menjelang penyampaian Sidang Umum keempat.

    Patriark Youssef Absi, Patriark Melkit Yunani Antiokhia, memimpin Misa yang dirayakan sesuai dengan ritus Bizantium di Altar Kursi.

    Kardinal Béchara Boutros Raï, Patriark Maronit Antiokhia, memberikan homili dalam Misa, merenungkan ajakan Yesus untuk berdoa bagi para pekerja panen melimpah Allah.

    Dalam homilinya, Kardinal Patriark mencatat bahwa Yesus merasa kasihan terhadap orang banyak yang mengikutinya dan kemudian berkata kepada murid-murid-Nya: “Panennya memang banyak, tetapi pekerjanya sedikit. Karena itu, mohon kepada Tuanku yang empunya panen, supaya Ia mengutus pekerja-pekerja untuk memanennya.”

    Kardinal Raï mengatakan kata-kata Yesus ini memberikan titik awal untuk memahami keadaan saat ini dalam Gereja dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat.

    Dia pertama-tama merenungkan panen yang melimpah sebagai simbol berbagai isu global mendesak yang membutuhkan perhatian dan tindakan dari Gereja dan semua umat Kristiani.

    Isu-isu ini, katanya, termasuk usaha mencapai perdamaian yang adil di tengah perang yang berkepanjangan, mengatasi perubahan iklim dan perlindungan lingkungan, menantang sistem ekonomi yang eksploitatif, membantu individu yang dianiaya, dan menyembuhkan luka-luka yang diakibatkan oleh berbagai bentuk penyalahgunaan.

    Kardinal Raï menambahkan bahwa panen ini juga mencakup kebutuhan untuk mempromosikan martabat manusia, mendorong dialog ekumenis dan antaragama, peduli terhadap yang terpinggirkan dan rentan, serta berpartisipasi dalam tantangan-tantangan sosial kontemporer.

    Patriark Maronit Antiokhia kemudian mempertimbangkan para pekerja yang dipanggil untuk mengumpulkan panen.

    Kardinal Raï mengatakan Instrumentum Laboris Sinode (dokumen kerja) mengidentifikasi para pekerja ini sebagai setiap orang yang diutus oleh Kristus dan dipandu oleh Roh Kudus.

    Roh Allah, kata Kardinal Raï, adalah “pelaku sejati dari misi yang diberikan kepada Gereja dan karenanya dari seluruh perjalanan sinodal.”

    Setiap pekerja perlu menerima pembinaan dan panduan dari Roh Kudus untuk merangkul cara hidup sinodal.

    Pelatihan semacam itu, katanya, “melibatkan pembinaan untuk kehidupan komuni, misi, dan partisipasi, serta spiritualitas sinodal yang menjadi inti pembaruan Gereja.”

    Sebagai kesimpulan, Kardinal Raï mengajak umat Kristiani untuk merasa kasihan, seperti yang dilakukan Yesus, terhadap situasi penderitaan dunia kita dan kondisi di mana orang-orang berada.

    Dia mengatakan penderitaan orang miskin, yang diabaikan, para pengungsi, korban tak bersalah perang, dan gelandangan semua menarik perhatian dan harus membangkitkan kasih Kristus dan kita sendiri.

    Kristus, demikian Kardinal Raï menyimpulkan, “telah memilih masing-masing dari kita untuk menyembuhkan luka-luka ini dan berjuang untuk dunia yang lebih baik, di mana kita dapat mendiami rumah bersama dalam perdamaian dan ketenangan.”

    Devin Watkins-VatikanNews/Sam-PenaKatolik

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI