30.2 C
Jakarta
Thursday, May 2, 2024

Kapela St. Fransiskus Asisi Koperapoka: Rumah Iman Umat Suku Kamoro

Pemberkatan dan peresmian ini diawali dengan perarakan para imam, misdinar dan petugas liturgi dari luar halaman gereja diiringi tarian seka, khas umat suku Kamoro.

BERITA LAIN

More
    Tampak Antusias Umat Papua menghadiri peresmian Kapela St. Fransiskus Asisi- TIMIKA (04/10/2023)

    Pena Katolik, TIMIKA – Kapela St. Fransiskus Asisi, yang terletak di Koperapoka, wilayah Baltasar, Paroki Katedral Tiga Raja, Keuskupan Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, akhirnya diresmikan pada Rabu (4/10/2023), bertepatan dengan peringatan wajib St. Fransiskus Asisi, pelindungnya.

    Kapela ini bertujuan untuk memperkuat iman umat Katolik suku Kamoro, salah satu suku yang memiliki hak ulayat di kabupaten Mimika.

    Pastor Amandus Rahadat Pr., yang memimpin Kapela ini, menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Mimika atas dukungan mereka dalam pembangunan Kapela ini.

    Beliau berharap Kapela ini akan menjadi tempat penting bagi pembinaan iman umat di wilayah Koperapoka, terutama umat Katolik suku Kamoro.

    Sebelum pemotongan pita pintu masuk Kapela, Pastor Amandus mewakili Keuskupan Timika mengungkapkan, “Ucapan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika yang sudah menjawab keinginan umat Koperapoka, dengan menghadirkan gedung ini. Saya sebagai pastor paroki Katedral Tiga Raja mewakili keuskupan mengucapkan banyak terima kasih.”

    Kapela St. Fransiskus Asisi bukanlah satu-satunya tempat ibadah di wilayah Timika.

    Sejumlah umat suku lain, seperti Amungme, Mee, Dani, dan Moni, yang tinggal di kota Timika, juga memiliki Kapela masing-masing sebagai tempat pembinaan iman mereka.

    Dalam homilinya, Pastor Amandus menjelaskan sejarah gereja Katolik di Tanah Mimika.

    Perarakan para imam dan petugas liturgi pada peresmian dan pemberkatan Kapela St. Fransiskus Asisi Koperapoka, Keuskupan Timika, Rabu 4/10/23.

    Dia mengingatkan bahwa 129 tahun yang lalu, Pastor Le Coq D’Armandville SJ pertama kali mendarat di Sekru-Torea, Fakfak, Tanah Papua, dan melakukan pembabtisan pertama pada 23 Mei 1894. Namun, kegiatan misi di Tanah Mimika terhenti setelah dua tahun karena beliau wafat.

    “Tahun 1917, atau 21 tahun setelah kedatangan Pastor Le Coq, datanglah tenaga-tenaga baru membawa Injil di Tanah Mimika, yaitu Mgr. Yohanes Aerts MSC, Pastor Kowatski, dan dua guru dari Kei, Bapak Benediktus Renyaan dan Kristianus Rettob,” kata Pastor Amandus.

    Sejak saat itu, gereja Katolik dan Tanah Mimika bersatu, dan kondisi ini berlangsung hingga saat ini.

    Ribuan orang Kamoro telah mengenal Yesus melalui gereja Katolik, dengan permandian pertama orang Kamoro terjadi di Kokonao pada 11 Agustus 1928.

    Pada tahun 2004, wilayah Keuskupan Timika dimekarkan dari Keuskupan Jayapura, dan Pastor Jhon Philip Saklil Pr. ditahbiskan menjadi uskup pertama Keuskupan Timika pada 18 April 2004 di Timika.

    Pastor Amandus juga memberikan pesan khusus kepada umat suku Kamoro, mengingatkan mereka untuk mempertahankan iman dan pengaruh positif gereja di Tanah Mimika.

    “Kapela ini diresmikan agar kita membangun diri, membangun iman, suatu saat kita tampil di gereja Katedral dan kita boleh menepuk dada dan berkata kami ada, kami masih ada dan akan tetap ada kerena memang tanah ini milik kami,” katanya.

    Peresmian Kapela St. Fransiskus Asisi ini dihadiri oleh ratusan umat suku Kamoro dan para tamu undangan dari pemerintah daerah dan forkopimda lainnya.

    Setelah upacara pemberkatan gedung Kapela dan pelantikan badan pengurus Kapela, kegiatan dilanjutkan dengan ramah tamah dan makan bersama di halaman Kapela.

    Oleh Jeremias Rahadat-Pena

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI