Pena Katolik, Senakin– Pada hari Minggu, 8 Oktober 2023, Gereja Santo Agustinus di Senakin menjadi saksi bagi pengucapan kaul yang bersejarah.
Sebanyak 51 anggota Keluarga Dominikan Chapter Santo Dominikan Pontianak mengucapkan kaul mereka dalam sebuah upacara yang penuh makna.
Rangkaian acara dimulai dengan sebuah Misa Kudus yang diselenggarakan oleh RP Andreas Kurniawan OP, yang juga dihadiri oleh umat setempat.
Sebelum pengucapan kaul dimulai, wajah-wajah penuh sukacita terpancar dari para anggota Dominikan Awam yang berasal dari berbagai tempat, termasuk Stasi Senakin, Pontianak, dan Kabupaten Sintang.
Dalam prosesi ini, terdapat tujuh anggota Inisiasi Baru, 13 orang Profes Sementara 1, 16 orang Profes Sementara 2, 15 orang Profes Sementara 3, dan satu orang yang mengucapkan Kaul Kekal.
Mereka mengucapkan kaul di hadapan Promotor Religius RP Andreas Kurniawan OP, serta didampingi oleh Asisten Religius Sr Benedita OP dan President Chapter St Dominikus Fransiskus Edy OP.
Tradisi ini juga mencakup sebuah elemen yang khusus, yakni doa untuk arwah orang beriman yang telah berpulang.
Pada hari sebelumnya, Sabtu, 7 Oktober 2023, para anggota Dominikan Awam bersama dengan biarawan dan biarawati Ordo Praedicatorum, yang lebih dikenal sebagai Ordo Dominikan (OP), mengunjungi beberapa pemakaman Katolik di wilayah Anjungan, Salatiga, Kayu Ara, Senakin, Simpang Agal, Setabar, dan Toho.
Mereka berdoa untuk anggota keluarga Dominikan yang telah meninggal, termasuk orang tua, keluarga, dan sanak saudara dari anggota Dominikan itu sendiri.
President Chapter Pontianak St Dominikus, Fransiskus Edy OP, mengungkapkan, “Selamat bergabung kepada saudara-saudari yang baru saja mengucapkan kaul di PDA. Bagi saudara-saudari yang telah memperbaharui janji, saya berharap agar semakin tekun dalam doa, studi, hidup komunitas, dan kerasulan. Tetap konsisten menjadi pewarta sukacita untuk keselamatan jiwa-jiwa.”
Lebih jauh, Fransiskus Edy OP menekankan bahwa pengucapan kaul ini adalah bukti nyata dari kekuatan persaudaraan dalam Keluarga Dominikan.
Mereka selalu siap untuk mendukung satu sama lain dalam suka dan duka, mengingatkan kita akan pentingnya mengenang dan merayakan warisan spiritual yang ditinggalkan oleh anggota Keluarga Dominikan yang telah berpulang.
Dalam kesetiaan dan keyakinan terhadap nilai-nilai yang mereka anut, mereka menyadari bahwa doa adalah cara untuk menjaga kenangan tetap hidup dan memberikan penghormatan yang layak kepada mereka yang telah meninggalkan dunia ini.
Ordo Dominikan, yang didirikan oleh Santo Dominikus de Guzmán dan mendapat persetujuan resmi dari Paus Honorius III pada 22 Desember 1216, memiliki spiritualitas kontemplatif-aktif yang diwujudkan melalui empat pilar: Doa, Studi, Pewartaan, dan Komunitas.
Motto Dominikan adalah “Laudare, Benedicere, Praedicare,” yang berarti “Memuji, Memberkati, Mewartakan.” Keluarga Dominikan terdiri dari berbagai anggota, termasuk biarawan, biarawati kontemplatif (nuns), suster aktif (active sisters), dan dominikan awam.
Tradisi Ordo ini, yang berlangsung sejak abad ke-12, mencerminkan komitmen mereka untuk keselamatan jiwa-jiwa dan penghormatan terhadap warisan spiritual yang telah ditinggalkan oleh mereka yang telah berpulang.
Dominikan Awan Pontianak, Romanus/ Sam-PENA Katolik
