26.7 C
Jakarta
Sunday, May 5, 2024

Peserta Konferensi Umat Katolik Tuna Rungu Asia Mengunjungi Museum Batik Jakarta

BERITA LAIN

More
    Peserta Konferensi Umat Katolik Tuna Rungu Asia ‘3rd Asia Deaf Catholic Conference (ADCC)’ saat mengunjungi Museum Batik Jakarta, 9 September 2023. Museum Nasional

    JAKARTA, Pena Katolik – Peserta Konferensi Umat Katolik Tuna Rungu Asia III ‘3rd Asia Deaf Catholic Conference (ADCC)’ mengunjungi Museum Batik Indonesia Sabtu 9 September 2023. Kunjungan ini adalah salah satu rangkaian kegiatan dan konferensi yang berlangsung 7-12 September 2023. Peserta konferensi ini adlaah umat Katolik penyandang tuna rungi, penerjemah bahasa isyarat dari masing-masing negara, dan beberapa imam. Pada kunjungan ke Museum Batik diikuti sekitar 200 peserta dari 13 negara.

    ADCC 2023 adalah konferensi yang ketiga kalinya digelar dengan tema tahun ini Misi dan Kolaborasi. Selama kenferensi, peserta membahas isu-isu penting yang berkaitan dengan komunitas tuli umat Katolik di Asia.

    Selama di Museum Batik Indonesia, para peserta dipandu oleh edukator museum dan dibantu oleh penerjemah bahasa isyarat. Kedatangan peserta ADCC 2023 ini untuk mengenal kekayaan wastra batik di Indonesia yang mendapat predikat warisan dunia UNESCO. Tidak hanya itu, peserta mendapat berbagai pengalaman, seperti membatik dan mencoba bermain permainan tradisional Indonesia.

    Peserta 3rd Asia Deaf Catholic Conference (ADCC) saat melakukan praktik membuat batik saat kunjungan mereka ke Museum Batik Jakarta. Museum Nasional

    Salah satu peserta dari Kamboja, Thoeung Sreytin, baru pertama kali ke Indonesia. Thoeung tertarik dengan motif batik bergambar hewan.

    “Ini merupakan pengalaman yang baru buat saya. Di Kamboja dari kecil sudah kenal membatik juga. Saya sangat suka sekali motif batik yang gambar-gambar hewan,” ujar Thoeung.

    Sedangkan Sam Joseph dari India, mencoba workshop membatik dan takjub dengan hasil yang dibuatnya. Tidak hanya itu, Sam bisa mendapatkan banyak pengalaman dari aktivitas yang dilakukan di Museum Batik Indonesia.

    “Di sini saya belajar sangat banyak dan macam-macam hal dan apa yang saya lihat. Saya sangat takjub sekali ikut di acara ini. Dan di sini banyak sekali pengalaman yang saya dapatkan dalam satu kali kunjungan ini. Mungkin saya tidak akan bisa datang lagi dan saya sangat bersyukur bisa datang,” ujar Sam.

    Museum Batik Indonesia, sebagai salah satu unit bersama Museum Nasional Indonesia yang dikelola oleh Museum dan Cagar Budaya, mendukung museum yang inklusif dengan mewujudkan pelayanan dan fasilitas yang aksesibel bagi masyarakat.

    Archangela Yudi Aprianingrum, selaku Sub Koordinator Kelompok Unit Museum Nasional dan Museum Batik Indonesia, menyambut baik kunjungan dari ADCC 2023 sebagai kesempatan untuk memperkenalkan batik. Archangela juga berharap pengunjung mendapat pengalaman yang berkesan dan terus diingat dan museum dapat menjadi tempat edukasi yang rekreatif bagi siapa saja tidak terkecuali.

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI