RUTENG, Pena Katolik – Satu lagi umat Katolik kehilangan salah satu imam terbaiknya. Seorang imam misionaris kelahiran Swiss dari Serikat Sabda Allah, Romo Waser Ernst Anton SVD wafat pada 7 September 2023 di Ruteng, Nusa Tenggara Timur. Selama hidupnya, Romo Waser dikenal karena pengabdiannya pada bidang pendidikan dan pembangunan sosial di daerah-daerah terpencil di NTT.
Sebelumnya diketahui, Romo Waser telah lama menderita masalah paru-paru dan dirawat di rumah sakit pada 21 Agustus 2023. Ia sempat diizinkan pulang sekitar seminggu yang lalu.
Romo Waser tiba di Indonesia pada tahun 1977. Selanjutnya, sebagian besar hidup Romo Waser dihabiskan dengan melayani di Flores. Pada tahun 1983, ketika bertugas di sebuah paroki di Keuskupan Ruteng, ia mendirikan SMP dan SMA St. Klaus Kuwu. Dalam perjalanan selanjutnay, SMA St. Klaus menjadi sekolah swasta Katolik terkemuka di Ruteng.
Romo Waser mengatakan penting untuk memperhatikan pendidikan terutama bagi anak Perempuan. Hal ini karena ia melihat pada masa itu, Gereja lebih fokus pada pembangunan sekolah bagi kader laki-laki Katolik, seperti seminari.
Romo Waser juga membantu masyarakat dengan membangun jalan dan jaringan pipa air minum bersih. Saat itu tahun 1990-an, Indonesia dilanda kekeringan, ia tergerak untuk membantu masyarakat dalam menyediakan akses air bersih.
Atas jasa ini, Romo Waser dikenal dengan sebutan ‘pendeta air minum’ atau ‘pendeta karung semen’. Jasanya terpatri dalam banyak bangunan gereja dan gedung sekolah di NTT.
Sebagai kelahiran Swiss, Romo Waser rela meninggalkan Eropa dan keluarganya, lalu membangun pendidikan di Manggarai. Meski ia telah tiada, namun semangatnya tetap ada di hati warga sekolah yang ia dirikan di Keuskupan Ruteng.
Rencananya, Romo Waser dimakamkan pada 8 September 2023 di Pemakaman para Biarawan SVD di Novisiat Sang Sabda, Kuwu, Ruteng, NTT. Selanjutnya masih akan diadakan Misa Requem di Kapel Rumah Peristirahatan SVD di Lungko Wangku Cumbi, Ruteng pada Minggu 10 September 2023 (Jam 19.00 WITA).
