Minggu, Desember 22, 2024
31.3 C
Jakarta

Bacaan dan Renungan Senin 8 Mei 2023; Hari biasa Pekan V Paskah (Putih)

Bacaan I – Kis. 14:5-18

Maka mulailah orang-orang yang tidak mengenal Allah dan orang-orang Yahudi bersama-sama dengan pemimpin-pemimpin mereka menimbulkan suatu gerakan untuk menyiksa dan melempari kedua rasul itu dengan batu.

Setelah rasul-rasul itu mengetahuinya, menyingkirlah mereka ke kota-kota di Likaonia, yaitu Listra dan Derbe dan daerah sekitarnya. Di situ mereka memberitakan Injil. Di Listra ada seorang yang duduk saja, karena lemah kakinya dan lumpuh sejak ia dilahirkan dan belum pernah dapat berjalan.

Ia duduk mendengarkan, ketika Paulus berbicara. Dan Paulus menatap dia dan melihat, bahwa ia beriman dan dapat disembuhkan. Lalu kata Paulus dengan suara nyaring: “Berdirilah tegak di atas kakimu!” Dan orang itu melonjak berdiri, lalu berjalan kian ke mari.

Ketika orang banyak melihat apa yang telah diperbuat Paulus, mereka itu berseru dalam bahasa Likaonia: “Dewa-dewa telah turun ke tengah-tengah kita dalam rupa manusia.”

Barnabas mereka sebut Zeus dan Paulus mereka sebut Hermes, karena ia yang berbicara. Maka datanglah imam dewa Zeus, yang kuilnya terletak di luar kota, membawa lembu-lembu jantan dan karangan-karangan bunga ke pintu gerbang kota untuk mempersembahkan korban bersama-sama dengan orang banyak kepada rasul-rasul itu. Mendengar itu Barnabas dan Paulus mengoyakkan pakaian mereka, lalu terjun ke tengah-tengah orang banyak itu sambil berseru:

“Hai kamu sekalian, mengapa kamu berbuat demikian? Kami ini adalah manusia biasa sama seperti kamu. Kami ada di sini untuk memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia ini dan berbalik kepada Allah yang hidup, yang telah menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya.

   Dalam zaman yang lampau Allah membiarkan semua bangsa menuruti jalannya masing-masing,                 namun Ia bukan tidak menyatakan diri-Nya dengan berbagai-bagai kebajikan, yaitu dengan menurunkan hujan dari langit dan dengan memberikan musim-musim subur bagi kamu. Ia memuaskan hatimu dengan makanan dan kegembiraan.”

Walaupun rasul-rasul itu berkata demikian, namun hampir-hampir tidak dapat mereka mencegah orang banyak mempersembahkan korban kepada mereka.

Mzm. 115:1-2, 3-4,15-16

  • Bukan kepada kami, ya TUHAN, bukan kepada kami, tetapi kepada nama-Mulah beri kemuliaan, oleh karena kasih-Mu, oleh karena setia-Mu! Mengapa bangsa-bangsa akan berkata: “Di mana Allah mereka?”
  • Allah kita di sorga; Ia melakukan apa yang dikehendaki-Nya! Berhala-berhala mereka adalah perak dan emas, buatan tangan manusia, Diberkatilah kamu oleh TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.
  • Langit itu langit kepunyaan TUHAN, dan bumi itu telah diberikan-Nya kepada anak-anak manusia.

Bacaan Injil – Yohanes 14:21-26

“Penghibur yang akan diutus oleh Bapa, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu.”

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku, dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku padanya.”

Yudas, yang bukan Iskariot, berkata kepada-Nya, “Tuhan, apakah sebabnya Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?” Jawab Yesus, “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku.

Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya, dan diam bersama-sama dengan dia. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah daripada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku.

Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Berpegang pada Perintah

Yesus mengatakan barangsiapa yang berpegang pada perintahNya, berarti dia mengasihiNya. Paulus dan Barnabas pada bacaan pertama adalah contoh orang yang mengasihi, berpegang dan setia pada perintah Tuhan.

Mereka adalah orang-orang yang gigih mewartakan Injil. Mereka tidak lari ketika menghadapi kesulitan dan kejahatan yang hendak menghancurkan mereka. Mereka juga tidak “silau” dan terbawa dengan ‘puji-pujian dan kemulian seorang dewa’ yang diberikan pada mereka.

Mereka mewartakan Injil dalam keadaan susah dan senang dan selalu menempatkan Tuhan sebagai tujuan pewartaan Injil. Bagaimana dengan kita? Apakah kita memiliki kasih seperti mereka yang total taat pada perintahNya? Mewartakan Injil adalah sebuah keharusan bukan sebuah pilihan.

Hidup kita adalah sebuah pewartaan Injil yang sejati. Melalui pikiran, perkataan, sikap dan perbuatan kita, orang dapat mengenal dan mencintai Dia dan mendapatkan keselamatan kekal.

Doa Penutup

Perintah-Mu adalah agar kami menjalankan cinta kasih dalam kehidupan kami. Cinta kasih sejati seperti yang ditunjukkan Putra-Mu. Ajari kami Tuhan agar kami dapat semakin mengerti bagaimana harus mengerti perintah-Mu. Amin

Sumber https://www.renunganhariankatolik.web.id/

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini