26.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Bacaan dan Renungan Sabtu 1 April 2023 – Pekan V Prapaskah, Hari Sabtu Imam, (Ungu)

BERITA LAIN

More

    Bacaan Pertama Yehezkiel 37:21-28

    “Aku akan menjadikan mereka satu bangsa.”

    Beginilah firman Tuhan Allah, “Sungguh, Aku akan menjemput orang Israel dari tengah bangsa-bangsa, ke mana mereka pergi; Aku akan mengumpulkan mereka dari segala penjuru dan akan membawa mereka ke tanah mereka.

    Aku akan menjadikan mereka satu bangsa di tanah mereka, di atas gunung-gunung Israel, dan satu orang raja memerintah mereka seluruhnya; mereka tidak lagi menjadi dua bangsa dan tidak lagi terbagi menjadi dua kerajaan.

    Mereka tidak lagi menajiskan dirinya dengan berhala-berhala, atau dewa-dewa mereka yang menjijikkan, atau dengan semua pelanggaran mereka. Tetapi Aku akan melepaskan mereka dari segala penyelewengan mereka, dengan mana mereka berbuat dosa.

    Aku akan mentahirkan mereka, sehingga mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahnya. Maka hamba-Ku Daud akan menjadi rajanya, dan mereka semuanya akan mempunyai satu gembala.

    Mereka akan hidup menurut peraturan-peraturan-Ku dan melakukan ketetapan-ketetapan-Ku dengan setia. Mereka akan tinggal di tanah yang Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub, di mana nenek moyang mereka tinggal; sungguh, mereka, anak-anak mereka maupun cucu cicit mereka akan tinggal di sana untuk selama-lamanya, dan hamba-Ku Daud menjadi raja mereka untuk selama-lamanya.

    Aku akan mengadakan perjanjian damai dengan mereka, dan itu akan menjadi perjanjian yang kekal dengan mereka. Aku akan memberkati mereka dan melipat gandakan mereka, dan memberikan tempat kudus-Ku di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya.

    Tempat kediaman-Ku pun akan ada pada mereka; Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. Maka bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Aku, Tuhan, menguduskan Israel, pada waktu tempat kudus-Ku berada di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya.”

    Demikianlah Sabda Tuhan.

    U. Syukur Kepada Allah.

    Kidung Tanggapan Yeremia 31:10.11-12b.13

    Ref. Tuhan Allah menjaga kita seperti gembala menjaga kawanan dombanya.

    • Dengarlah firman Tuhan, hai bangsa-bangsa, beritahukanlah di tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang telah menyerakkan Israel akan mengumpulkannya kembali, dan menjaganya seperti gembala menjaga kawanan dombanya.
    • Sebab Tuhan telah membebaskan Yakub, telah menebusnya dari tangan orang yang lebih kuat daripadanya. Mereka akan datang bersorak-sorai di atas bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebaikan Tuhan.
    • Pada waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai, orang-orang muda dan orang-orang tua akan bergembira. Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur dan menyukakan mereka sesudah kedukaan.

    Bait Pengantar Injil Yehezkiel 18:31

    Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

    Buanglah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku, dan perbaharuilah hati serta rohmu.

    Bacaan Injil Yohanes 11:45-56

    “Yesus akan mati untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai.”

    Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria, dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus terhadap Lazarus percaya kepada-Nya. Tetapi ada juga yang pergi kepada orang-orang Farisi, dan menceritakan kepada mereka, apa yang telah dibuat Yesus itu.

    Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul. Mereka berkata, “Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mukjizat.

    Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya, lalu orang-orang Roma akan datang, dan merampas tempat suci kita serta bangsa kita.”

    Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka, “Kamu tidak tahu apa-apa! Kamu tidak insyaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita daripada seluruh bangsa kita ini binasa.”

    Hal ini dikatakan Kayafas bukan dari dirinya sendiri. Tetapi, sebagai Imam Besar pada tahun itu, ia bernubuat bahwa Yesus akan mati untuk seluruh bangsa; bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai.

    Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia. Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum di tengah orang-orang Yahudi. Ia berangkat dari situ ke daerah dekat padang gurun, ke sebuah kota yang bernama Efraim.

    Di situ Ia tinggal bersama murid-murid-Nya. Waktu itu hari raya Paskah orang Yaudi sudah dekat, dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri sebelum Paskah itu.

    Mereka mencari Yesus, dan sambil berdiri di dalam Bait Allah, mereka berkata seorang kepada yang lain, “Bagaimana pendapatmu? Akan datang jugakah Ia ke pesta?”

    Demikianlah Sabda Tuhan.

    U. Terpujilah Kristus.

    Ritus Korban

    Berbagai agama atau adat istiadat mengenal ritus “korban”. Berbagai jenis binatang atau hasil bumi “dikorbankan” atau “dipersembahkan” kepada Yang Ilahi demi keselamatan kelompok agama atau adat tersebut.

    Diyakini bahwa “yang dikorbankan” itu akan “membawa” berbagai penyakit atau sebab-sebap penderitaan. Hal senada juga kita kenal dalam peperangan dengan adanya “pasukan berani mati atau pasukan bunuh diri”.

    Apa yang dikatakan oleh Kayafas dalam Injil diatas seklias merupakan langkah bijaksana untuk keselamatan bangsa. Jika ditinjau dari situasi politik, pendapat tersebut memang masuk akal.

    Yesus dianggap provokator dikalangan rakyat. Jika huru-hara terjadi, tentara Roma pasti akan bertindak. Akibatnya, bisa jadi Bait Allah akan dirampok dan seluruh bangsa ditumpas oleh mereka.

    Pertimbangan politis itu menjadi kata kunci yang membulatkan niat para musuh Yesus untuk menangkap dan membunuh-Nya. Persoalannya, apakah kehadiran Yesus akan mengakibatkan huru-hara?

    Bukankah Ia mengadakan mukjizat demi menggugah iman bangsa-Nya agar semakin mengakui kuasa Allah? Pendapat Kayafas yang bijaksana itu bisa ditafsirkan sebagai suatu ketakutan tanpa dasar yang kuat. Ia mencoba menghalalkan ketakutannya dengan alasan demi keselamatan bangsa.

    Tak dapat diingkari bahwa kematian Yesus mempunyai kaitan erat dengan intrik politik, ambisi dan iri hati para penguasa. Aneh bahwa, alasan yang kemudian dipakai untuk menhukum Dia bukan alasan politik tetapi agamawi. Mereka menuduh Yesus telah menghojat Allah karena memproklamirkan diri sebagai Mesias, raja Yahudi.

    Apa yang harus kita buat? Dia membuat mukjizat, banyak pengikut-Nya, Dia dianggap Nabi, kita bisa kehilangan kehormatan diri dan bangsa kita. Ayooooo…kita bisa buat sesuatu utnuk mencegah-Nya.

    Terkadang kita juga masuk dalam ritme dan situasi hidup seperti itu: terperangkap oleh emosi, nafsu, egoisme, kepentingan diri, martabat yang diagungkan, status yang dimuliakan, kuasa yang dibanggakan.

    Kita tidak dapat melihat kebaikan orang lain, keberhasilan, kesuksesan. Kita lalu antipati, mengatur siasat, dengan mengorbankan seseorang, dengan memotong jalan hidup orang lain.

    Doa Penutup

    Allah Bapa kami, Engkau selalu menyelamatkan umat manusia. Tetapi, kini Engkau menggembirakan kami dengan rahmat-Mu yang lebih melimpah. Pandanglah kiranya umat pilihan-Mu, kuatkanlah dan lindungilah kami umat beriman, baik yang sudah maupun yang akan dibaptis.

    Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

    Sumber https://www.renunganhariankatolik.web.id/

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI