VATIKAN, Pena Katolik – Sejak Selasa 12 Juli 2022 pagi hingga siang waktu Jakarta beredar kabar di jejaring sosial Paus Emeritus Benediktus XVI (95) meninggal. Paus bernama asli Joseph Ratzinger malah sehat-sehat meski sudah uzur.
“Pagi ini berseliweran berita tentang wafatnya Paus Emeritus Benediktus XVI. Kami di Vatikan aman-aman saja. Paus Emeritus Benediktus XVI saat ini baik-baik saja,” kata Staf Dewan Kepausan untuk Dialog Antarumat Beragama Desk Islam di Asia dan Pasifik Takhta Suci Vatikan Pastor Dr Markus Solo Kewuta SVD saat dihubungi Odiyaiwuu.com di Vatikan, Roma, Selasa 12 juli.
Pastor Markus, Islamolog yang juga Wakil Presiden Yayasan Nostra Aetate di Takhta Suci Vatikan, menambahkan berita yang tersebar di jagad maya yang menyebut Paus Emeritus Benediktus XVI meninggal merupakan berita palsu atau hoaks.
“Jangan percaya hoaks,” lanjut Padre Marco SVD, imam kelahiran Lewouran, Flores Timur, NTT 8 Agustus 1968, yang mendalami studi Islamologi dan Arabistik di Dar Comboni, Kairo, Mesir tahun 2002-2003.
Joseph Ratzinger lahir di Marktl am Inn, Bavaria, Jerman Selatan, 16 April 1927. Ayahnya adalah seorang polisi Jerman. Ratzinger menghabiskan masa remajanya di Traunstein. Saat masih muda ia bergabung dengan tentara Jerman di akhir Perang Dunia II.
Tahun 1946 Ratzinger bersama saudaranya Georg masuk seminari. Ia lalu melanjutkan studi filsafat dan teologi di Universitas Munich dan ditahbiskan menjadi imam tahun 1951. Dua tahun setelah tahbisan, tepatnya tahun 1953, ia meraih gelar doktor dalam bidang teologi setelah mempertahankan disertasinya, The People and House of God in St. Augustine’s doctrine of the Church.
Butuh empat tahun ia kemudian didapuk sebagai dosen di Universitas Munich. Ia juga mengajar mata kuliah Dogma dan Dasar-dasar Teologi di Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi di Freising. Kemudian di Bonn (1959-1969), Munster (1963-1966), dan Tubingen (1966-1969), dan Ratisbon (1969-1977). Tahun 1969, ia dikukuhkan sebagai Profesor bidang Teologi Dogmatik dan Sejarah Dogma di Universitas Regensburg.
Ratzinger pernah menjabat Uskup Agung Munich sampai 25 November 1981. Vatika memanggilnya mengemban tugas sebagai Ketua Kongregasi Ajaran Iman. Pada November 2002, ia menjadi Ketua Dewan Kardinal.
Sebagai Ketua Dewan Kardinal, ia memanggil para Kardinal di seluruh dunia untuk menghadiri konklaf, sidang pemilihan paus, yang akhirnya memilih dirinya menjadi Uskup Roma, servus servorum Dei (hamba dari segala hamba Allah), penerus Santo Petrus, Wakil Kristus di dunia.
Paus Benediktus XVI akhirnya mengumumkan ke publik bahwa ia akan mengundurkan diri terhitung 28 Februari 2013 pukul 20.00. Pengunduran diri tersebut karena faktor usia dan tak lagi memiliki kekuatan untuk menjalankan tugas-tugas kepausan.
“Untuk alasan ini, dan dengan penuh kesadaran atas seriusnya hal ini, serta dengan kebebasan penuh, saya menyatakan bahwa saya meninggalkan jabatan sebagai Uskup Roma, penerus Santo Petrus,” kata Paus Benediktus melalui pernyataan resmi yang dirilis Vatikan, Senin 11 November 2013.