Sabtu, Juli 27, 2024
26.1 C
Jakarta

Bacaan dan Renungan Injil Hari Selasa 12 Juli 2022; Hari Biasa – Pekan Biasa XV

Man standing and teaching in circle of disciples.

Bacaan I: Yes. 7:1-9

Dalam zaman Ahas bin Yotam bin Uzia, raja Yehuda, maka Rezin, raja Aram, dengan Pekah bin Remalya, raja Israel, maju ke Yerusalem untuk berperang melawan kota itu. Namun mereka tidak dapat mengalahkannya.

Lalu diberitahukanlah kepada keluarga Daud, “Aram telah berkemah di wilayah Efraim.” Maka hati Ahas dan hati rakyatnya gemetar ketakutan seperti pohon-pohon hutan bergoyang ditiup angin.

Bersabdalah Tuhan kepada Yesaya, “Baiklah engkau keluar menemui Ahas, engkau dan Syear Yasyub, anakmu laki-laki, ke ujung saluran kolam atas, ke jalan raya pada Padang Tukang Penatu, dan katakanlah kepadanya, “Teguhkanlah hatimu dan tinggallah tenang; janganlah takut dan janganlah hatimu kecut karena kedua puntung kayu api yang berasap ini, yaitu kepanasan amarah Rezin dari Aram dan anak Remalya.

Sebab Aram dan Efraim dengan anak Remalya telah merancang yang jahat atasmu, dengan berkata: Marilah kita maju menyerang Yehuda dan menakut-nakutinya serta merebutnya. Lalu kita mengangkat anak Tabeel sebagai raja di tengah-tengahnya.

Beginilah sabda Tuhan Allah, ‘Hal itu tidak akan sampai terjadi, sebab ibu kota Aram ialah Damsyik, dan kepala Damsyik ialah Rezin. Ibu Kota Efraim ialah Samaria, dan kepala Samaria ialah anak Remalya.

Dalam enam puluh lima tahun Efraim akan pecah, tidak menjadi bangsa lagi. Jika kalian tidak percaya, niscaya kalian tidak teguh jaya.”

Mazmur Tanggapan: Mzm. 48:2-3a,3b-4,5-6,7-8

Ref. Allah menegakkan kota-Nya untuk selama-lamanya.

  • Agunglah Tuhan dan sangat terpuji di kota Allah kita! Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi.
  • Gunung Sion, pusat kawasan utara, itulah kota Raja Agung. Dalam puri-purinya Allah memperkenalkan diri sebagai benteng.
  • Lihat, raja-raja datang bersekutu, dan maju serentak menyerang. Demi melihat kota itu, mereka tercengang-cengang, kacau-balau, lalu lari kebingungan.
  • Kegentaran menimpa mereka di sana; mereka mengerang seperti perempuan yang hendak melahirkan. Tak ubahnya seperti angin timur yang menghancurkan kapal-kapal Tarsis.

Bait Pengantar Injil: Alleluya

Ref. Alleluya, alleluya

Bacaan Injil: Mat. 11:20-24

Sekali peristiwa Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat meskipun di sana Ia melakukan paling banyak mukjizat. Ia berkata, “Celakalah engkau, Khorazim! Celakalah engkau, Betsaida! Karena jika di Tirus dan Sidon terjadi mukjizat-mukjizat yang telah Kulakukan di tengah-tengahmu, pasti sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Pada hari penghakiman tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan daripada tanggunganmu.’

Dan engkau, Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak! Engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mukjizat-mukjizat yang telah terjadi di tengah-tengahmu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. Maka Aku berkata kepadamu, ‘Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan daripada tanggunganmu’.”

Demikianlah Injil Tuhan.

TUNTUTAN AGAR BERIMAN YANG TEGUH LEWAT PERTOBATAN.

Bacaan Pertama hari ini mengisahkan tentang situasi sosial politik di negeri Yehuda pada tahun 736 SM. Ketika itu Raja Ahas, raja Yehuda, kerajaan sebelah selatan yang beribu kota Yerusalem, sadar bahwa ia tengah mendapat serangan dari tentara asing dari Aram, yang berkoalisi dengan raja Israel, kerajaan sebelah utara, yang beribu kota di Samaria. Ahas tidak sanggup lagi untuk menghimpun kekuatan melawan tentara asing itu. Dan ia tidak punya keturunan lagi karena anaknya tunggal telah dikorbankan kepada dewa-dewa berhala. Lebih parah lagi dia juga sudah tidak mau percaya kepada TUHAN. Diam-diam Ahas bersekongkol dengan negeri penjajah itu dengan segala akibatnya. Ia menolak campur tangan ALLAH dan lebih percaya pada kekuatan koalisi dengan tentara asing itu. Ketidak-percayaan  terhadap Penyelenggaraan TUHAN inilah yang menghancurkan seluruh kekuatannya.

Bacaan Pertama ini mengingatkan kita bila sedang menghadapi seribu satu masalah dalam hidup ini: dari persoalan pribadi yang berkaitan dengan pergaulan, karier dan penyakit kronis yang diderita, permasalahan dalam keluarga, masalah pekerjaan, keraguan dalam panggilan, sampai kepada masalah-masalah besar yang berkaitan dengan kehidupan politik, ekonomi dan sosial negeri kita maupun dunia internasional serta ancaman pandemi dan berbagai krisis ekonomi dan energi. Apa pun problem kita, betapa pun rumit persoalan yang kita hadapi, dan apa pun rencana dan strategi kita untuk menyelesaikan permasalahan itu, namun satu hal yang pasti: jangan melupakan penyertaan TUHAN. “Jika kamu tidak percaya, sungguh kamu tidak teguh jaya” demikian nubuat Yesaya (Yes.7: 9).

Dalam Bacaan Injil TUHAN YESUS mengecam keras beberapa kota yang telah dikunjungi-NYA walaupun IA telah membuat beberapa mukjizat di sana. Namun penduduk kota itu tetap degil hatinya dan tidak mau percaya kepada-NYA serta tidak mau bertobat. Kata-NYA sangat keras: “Celakalah engkau Khurazim! Celakalah engkau Betsaida!” (Mat.11: 21).

YESUS memberi penegasan pada hari ini bahwa kita hendaknya bijak dalam menghadapi berbagai permasalahan dalam kehidupan ini. Jangan sampai kita menyesali ucapan dan langkah-langkah menyeleweng yang telah kita ambil karena hal itu semua bertentangan dengan nilai-nilai kejujuran, kebenaran, keadilan dan kesetaraan. Segala teori dan ilmu dapat kita pelajari untuk menguraikan segala permasalahan itu. Namun, pada hari ini TUHAN YESUS mengingatkan satu hal yang harus kita benahi lebih dahulu, yaitu pertobatan! Kerelaan dan kemampuan manusia untuk bertobat dari segala kesalahan dan dosanya serta niat yang kuat untuk membenahi hidupnya kembali agar kembali pada jalan yang benar, akan menghasilkan anugerah Ilahi yang berlimpah: permasalahan rumit akan menemui solusinya dan hidup kita lebih tenteram dan damai.

TUHAN YESUS sangat mengecam orang-orang yang mengenyam terus kenikmatan kubangan dalam lumpur dosa. Mereka seolah-olah sudah menemukan dunianya sendiri karena merasa dalam zona nyaman, padahal mereka itu sebenarnya sedang menggali liang kubur kebinasaannya sendiri!

Jangan sampai kecaman keras TUHAN YESUS atas beberapa kota itu terjadi pada diri kita karena keras kepala dan kedegilan hati kita yang tidak mau bertobat!

“AKU berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom (kota maksiat yang penuh dosa) akan lebih ringan dari pada tanggunganmu.” (Mat.11: 24). Ramalan-NYA yang mengerikan ini jangan sampai berlaku atas diri kita! Maka marilah kita bertobat saat ini dan di sini! (Hic et nunc).

Doa

Ya YESUS, tambahkanlah imanku untuk meyakini bahwa ENGKAU senantiasa memeliharaku. Buatlah aku mampu memahami  Jalan-MU. Ampunilah segala kesalahanku. Bebaskanlah aku dari kutukan dosa, agar bisa hidup tenteram dan damai bersama-MU. Amin.

Paulus Krissantono

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini