31 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Bacaan dan Renungan Hari Selasa 07 Desember 2021; Masa Adven II; PW. Santo Ambrosius, Uskup dan Pujangga Gereja

BERITA LAIN

More

    Bacaan I: Yes 40:1-11

    “Allah menghibur umat-Nya.”

    HIBURKANLAH, hiburkanlah umat-Ku, demikian firman Allahmu, tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan TUHAN dua kali lipat karena segala dosanya.

    Ada suara yang berseru-seru: “Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran; maka kemuliaan TUHAN akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama; sungguh, TUHAN sendiri telah mengatakannya.”

    Ada suara yang berkata: “Berserulah!” Jawabku: “Apakah yang harus kuserukan?” “Seluruh umat manusia adalah seperti rumput dan semua semaraknya seperti bunga di padang. Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, apabila TUHAN menghembusnya dengan nafas-Nya. Sesungguhnyalah bangsa itu seperti rumput.

    Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya.” Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke atas gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda: “Lihat, itu Allahmu!”

    Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.

    Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.

    Mazmur Tanggapan: Mzm 96:1-3.10ac-13

    Refren : Lihat, Tuhan datang dengan kekuatan!

    • Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya, kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang daripada-Nya.
    • Sebab mahabesarlah Tuhan, dan sangat terpuji, Ia lebih dahsyat daripada segala dewata. Katakanlah di antara bangsa-bangsa: “Tuhan itu Raja! Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.”
    • Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak-sorai.
    • Bersukacitalah di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.

    Bait Pengantar Injil

    Refren: Alleluya

    Ayat : Hari Tuhan sudah dekat, Ia datang sebagai penyelamat.

    Bacaan Injil : Mat 18:12-14

    “Bapamu tidak menghendaki seorang pun dari anak-anak ini hilang.”

    YESUS berkata kepada murid-murid-Nya, “Bagaimana pendapatmu? Jika seseorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang 99 ekor di pegunungan, lalu pergi mencari yang sesat itu?

    Dan Aku berkata kepadamu, Sungguh, jika ia berhasil menemukannya, lebih besarlah kegembiraannya atas yang seekor itu daripada atas yang sembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat.

    Demikian pula Bapamu yang di surga tidak menghendaki seorang pun dari anak-anak ini hilang.”

    Demikianlah Injil Tuhan.

    Surat untuk Ibu

    ADA seorang anak perempuan bernama Clara berusia 15 tahun menulis surat untuk mamanya. Surat itu berbunyi demikian:

    “Ternyata dirimu terlihat lebih cantik tanpa baju yang rapi, tanpa warna-warni di wajahmu dan tanpa wewangian yang semerbak harumnya. Aku sangat senang melihatmu tanpa semuanya itu.

    Hatiku lebih senang lagi jika melihatmu membuatkanku sarapan, memasak makanan yang enak, menanam bunga bersamaku, membantuku mengerjakan PR, memarahiku jika aku nakal, mengantar dan menjemputku sekolah, mendengarkan ceritaku dan mencemaskanku ketika aku sakit.

    Walau saat ini semuanya hanya ada di angan-anganku, tetapi aku yakin suatu saat nanti semuanya itu akan terwujud. Sekalipun nantinya kulitku menjadi keriput, rambutku tidak lagi hitam dan usiaku tidak lagi pantas untuk mengecap semuanya itu, aku tidak akan marah dan menolak jika harapanku baru terwujud.

    Aku sangat menyayangimu, Ma. Aku ingin mama ada di sisiku, walau hanya satu jam saja.”

      Surat itu dibuat dua tahun sebelum anak itu divonis dokter menderita kanker darah, dan baru dibaca oleh ibunya satu jam sebelum Clara menghembuskan nafas terakhirnya. Surat itu pun tidak sengaja ditemukan oleh sang ibu ketika hendak merapikan meja yang tepat berada di sisi tempat tidur anaknya.

    Ketika membaca surat itu, air matanya tidak terbendung lagi, hatinya begitu hancur karena selama ini ia tidak mengetahui bahwa anaknya begitu merindukan kehadirannya, dan ia menyesal karena baru mengetahui isi hati sang anak ketika anaknya tidak lagi memiliki waktu yang lama untuk hidup.

    Tetapi, ia bersyukur karena Tuhan masih memberikan kesempatan kepadanya untuk mewujudkan harapan puterinya itu, meski tidak semua yang ditulis di dalam surat tersebut dapat diwujudkannya karena kebersamaan itu hanya berlangsung selama satu jam saja.

      Saat ini ada banyak anak memiliki harapan yang sama dengan Clara. Hal ini dikarenakan mereka terlahir dari orang tua modern. Orang tua modern tidak lagi memiliki waktu, karena waktu mereka telah habis digerogoti oleh kesibukan, sehingga mereka tidak dapat melihat ada hati lembut yang sedang terluka.

    Apakah kita salah satunya? Jika ya, kita termasuk orang tua yang tidak beruntung di dunia ini. Kita telah kehilangan waktu bersejarah dan terindah. Kita telah menyia-nyiakan bonus yang Tuhan berikan kepada kita. Ingat, waktu begitu cepat berlalu. Masa-masa indah ketika anak kita bertumbuh dan ketika kelucuan alami keluar dari dalam diri mereka, tidak akan pernah lagi terulang.

    Sekarang adalah saatnya bagi kita untuk memperbaiki semua itu. Mungkin selama ini kita berpikir bahwa kita bekerja terlalu keras dengan alasan ‘semua aku lakukan untuk masa depan anakku.’ Sadarilah, kebutuhan anak kita tidak hanya sebatas materi, sebab ada kebutuhan yang jauh lebih penting, yaitu waktu dan kasih sayang kita. Tuhan Yesus memberkati.

    Doa

    Tuhan Yesus, ampuni aku kalau selama ini aku telah membuat hati anakku tawar, karena kerinduannya untuk dekat denganku tidak pernah kuberikan karena kesibukanku. Kini, mampukan aku agar aku dapat menjadi orang tua yang baik bagi anakku. Amin. (Dod).

    Selamat pagi dan berkiprah dihari Selasa.Tuhan Yesus Yang Maharahim dn Sang Raja Damai membentengi kita sekeluarga dn umat manusia dimuka bumi yang berserah padaNya dengan para malaikat yang kudus dan menutup bungkus dengan DarahNya Yang Mahakudus serta melindungi kita sekel dan manusia diseluruh dunia yang berserah padaNya dari pandemi Covid 19 serta memberi kesejahteraan dn kesehatan prima sepanjang tahun 2021.Amen.

    +BDGY

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI