31.5 C
Jakarta
Tuesday, April 23, 2024

Bacaan Injil Hari Senin 15 November 2021; Senin Pekan Biasa XXXIII

BERITA LAIN

More

    Bacaan I: 1Mak 1:10-15.41-43.54-57.62-64

    Kemurkaan hebat menimpa umat.

    PADA masa itu tampillah di Israel seorang raja yang berdosa, yaitu Antiokhus Epifanes, putera raja Antiokhus.Ia pernah menjadi sandera di Roma. Antiokhus Epifanes itu menjadi raja dalam tahun seratus tiga puluh tujuh di zaman pemerintahan Yunani.

    Pada masa itu tampillah dari Israel beberapa orang jahat yang meyakinkan banyak orang dengan berkata, “Marilah kita mengadakan perjanjian dengan bangsa-bangsa sekeliling kita. Sebab sejak kita menyendiri, maka kita ditimpa banyak malapetaka.”

    Usul itu diterima baik.Mereka diberi hak oleh raja untuk menuruti adat istiadat bangsa-bangsa lain. Kemudian mereka itu membangun sebuah gelanggang olah raga di Yerusalem menurut adat-istiadat bangsa-bangsa lain.

    Merekapun memulihkan kulup mereka dan murtadlah mereka dari perjanjian kudus.Mereka bergabung dengan bangsa-bangsa lain dan menjual dirinya untuk berbuat jahat.

    Beberapa waktu kemudian Raja Antiokhus Epifanes menulis sepucuk surat perintah untuk seluruh kerajaan,bahwasanya semua orang harus menjadi satu bangsa. Masing-masing harus melepaskan adatnya sendiri.

    Maka semua bangsa menyesuaikan diri dengan titah raja itu. Juga dari Israel ada banyak orang yang menyetujui pemujaan raja. Dipersembahkanlah oleh mereka kurban kepada berhala dan hari Sabat dicemarkan.

    Pada tanggal limabelas bulan Kislew dalam tahun seratus empat puluh lima raja menegakkan patung berhala keji di atas mezbah kurban bakaran di bait Allah. Dan di semua kota di seluruh Yehuda mereka dirikan pula mezbah pemujaan berhala.

    Pada pintu-pintu rumah dan di lapangan-lapangan dibakar kurban. Kitab-kitab Taurat yang ditemukan disobek-sobek dan dibakar habis. Jika pada salah seorang terdapat Kitab Perjanjian atau jika seseorang berpaut pada hukum Taurat, ia dihukum mati oleh pengadilan raja.

    Namun demikian ada banyak orang Israel yang tetap teguh hatinya dan bertekad untuk tidak makan sesuatu yang haram. Mereka lebih suka mati daripada menodai diri dengan makanan semacam itu dan dengan demikian mencemarkan perjanjian kudus. Dan mereka mati juga. Kemurkaan yang hebat sekali menimpa Israel.

    Mazmur Tanggapan: Mzm 119:53.61.134.150.155.158

    Ref: Hidupkanlah aku, ya Tuhan, supaya aku berpegang pada perintah-Mu.

    • Aku menjadi gusar terhadap orang-orang fasik,yang meninggalkan Taurat-Mu.
    • Tali-tali orang-orang fasik membelit aku,tetapi Taurat-Mu tidak kulupakan.
    • Bebaskanlah aku dari pada pemerasan manusia,supaya aku berpegang pada titah-titah-Mu.
    • Orang-orang yang mengejar aku dengan maksud jahat sudah mendekat,mereka menjauh dari hukum-Mu.
    • Keselamatan menjauh dari orang-orang fasik,sebab mereka tidak mencari ketetapan-ketetapan-Mu.
    • Melihat para pengkhianat aku merasa muak,karena mereka tidak berpegang pada janji-Mu.

    Bait Pengantar Injil: Yoh 8:12

    Akulah terang dunia.Barangsiapa mengikuti Aku, ia kan mempunyai terang hidup.

    Bacaan Injil: Luk 18:35-43

    Apa yang kau inginkan Kuperbuat bagimu? Tuhan, semoga aku melihat.

    KETIKA Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta duduk di pinggir jalan dan mengemis. Karena mendengar orang banyak lewat, ia bertanya, “Ada apa itu?” Kata orang kepadanya, “Yesus, orang Nazaret, sedang lewat.”

    Maka si buta itu berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!”Orang-orang yang berjalan di depan menyuruh dia diam. Tetapi semakin kuat ia berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!”

    Maka Yesus pun berhenti dan menyuruh orang mengantar dia kepada-Nya. Ketika si buta itu sudah dekat, Yesus bertanya kepadanya,”Apa yang kauinginkan Kuperbuat bagimu?”Jawab orang itu, “Tuhan, semoga aku melihat!”

    Maka Yesus berkata, “Melihatlah, imanmu telah menyelamatkan dikau!” Pada saat itu juga ia melihat, lalu mengikuti Yesus sambil memuliakan Allah.Seluruh rakyat menyaksikan peristiwa itu dan memuji-muji Allah.

    Demikianlah Injil Tuhan

    MUKJIZAT: TANDA AJAIB SEMATA??

    DALAM kehidupan beriman, fenomena mukjizat sebenarnya tidak hanya terjadi pada zaman YESUS. Sampai sekarang pun mukjizat itu masih terjadi. “Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau.” (Luk. 18: 42) itulah kata YESUS kepada orang buta yang berseru-seru di pinggir jalan di Yerikho kepada-NYA: “YESUS, ANAK Daud, kasihanilah aku!” (ayat 38). Mukjizat terjadi pertama-tama bukan saja tergantung dari si Pembuat mukjizat, dalam hal ini adalah YESUS, namun juga dari pihak si pemohon. Sangat dibutuhkan iman yang penuh dan kuat ketika kita memohon kepada ALLAH.

    Mukjizat pertama-tama bukanlah suatu perbuatan ajaib dan spektakuler. Mukjizat adalah tanda kasih ALLAH kepada kita. YESUS melakukan begitu banyak tanda-tanda ajaib untuk meneguhkan iman orang agar mau percaya kepada ALLAH dan mencintai-NYA. Kalau orang hanya berhenti pada pelepasan atas penderitaannya, tentu saja bukan itu tujuan utama YESUS melakukan mukjizat. Tujuan utama kita memohon mukjizat adalah supaya kehendak ALLAH terlaksana dalam diri kita dan kasih-NYA dinyatakan kepada manusia. Mukjizat masih terus terjadi hingga kini, karena ALLAH mencintai kita terus tanpa henti. Maka, mohonlah mukjizat itu dengan penuh iman! Apakah kita pribadi pernah merasakan adanya mukjizat selama hidup kita?

    Dalam Bacaan Pertama dari Kitab Makabe, pada zaman Raja Antiokhus Epifanes yang telah tertular kebudayaan Yunani, “ada banyak orang Israel yang menetapkan hatinya dan memasang tekad untuk tidak makan apa yang haram. Lebih sukalah mereka mati daripada menodai hatinya dengan makanan semacam itu dan begitu mencemarkan perjanjian kudus.”  (1Mak. 1: 62-63). Semangat mempertahanakan iman yang sejati tidak hanya terjadi pada zaman sebelum KRISTUS saja, melainkan sesudah KRISTUS pun banyak para martir lebih baik mempertahankan iman mereka daripada mencemari hatinya dengan makanan haram atau perbuatan berhala dan tercela. Mengapa mereka sampai berani dan senekad itu? Apa yang menggerakkan keberanian mereka? Pengalaman imanlah yang pertama-tama menjadi landasan keberanian itu. Dan pengalaman iman ini bisa terjadi bilamana hati kita terbuka terhadap ROH yang senantiasa menerangi dan menguatkan hati kita. Namun, bila hati kita tertutup oleh berbagai kepentingan duniawi, maka sulit kita bisa mengalami iman yang meneguhkan dan menyelamatkan kita. Marilah kita tingkatkan terus kepekaan kita akan bimbingan ROH, hingga kita bisa merasakan ROH itulah yang menggerakkan dan hidup dalam diri kita.

    Ya YESUS, aku rindu menantikan mukjizat-MU terjadi sebagai tanda bukti cinta-MU yang tiada henti hingga saat ini pada hidupku. Karena itu, aku mohon kepekaan hatiku akan ROH yang memurnikan dan menguatkan imanku serta menerangi hatiku. Amin.

    Selamat pagi. Selamat beraktivitas pada awal pekan sesuai Prokes. AMDG. Berkat TUHAN.

    PK/hr.

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI