Home OPINI Lima cara yang berarti untuk merayakan Rabu Abu di rumah

Lima cara yang berarti untuk merayakan Rabu Abu di rumah

2
Myriams-Fotos | Pixabay
Myriams-Fotos | Pixabay

Hampir setahun pandemi memengaruhi kehidupan kita. Namun, masih begitu banyak tempat dan gereja yang memberlakukan pembatasan signifikan, termasuk di Indonesia. Mungkin Anda sedang bersiap merayakan Prapaskah tanpa bisa menghadiri devosi dan liturgi secara langsung.

Praktik kuno menerima abu di dahi menandakan dimulainya musim pertobatan ini, dan sulit membayangkan Rabu Abu tanpa penandaan abu di dahi! Tetapi, meskipun Anda tidak dapat datang ke gereja secara langsung pada Hari Rabu Abu, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan pada hari ini.

Di beberapa tempat, Katedral Ruteng, misalnya, penerimaan abu kepada umat ditiadakan. Selanjutnya ditulis dalam Facebook katedral itu, “Umat menerima abu seperti penerimaan komuni batin.” Di keuskupan lain, abu bisa diambil di gereja oleh ketua lingkungan atau prodiakon untuk dibagikan kepada umat dan ditandakan sendiri saat Misa online, dan cara lainnya.

Tapi, kalau Anda tidak bisa ke gereja dan sedang mencari cara bermakna untuk merayakan Rabu Abu dari rumah, cobalah salah satu ide di bawah ini, yang ditawarkan  Aleteia.(PEN@ Katolik/paul c pati/Theresa Civantos Barber/Aleteia)

Menerima abu
Hal terbaik untuk dilakukan adalah menghadiri Misa secara langsung pada Hari Rabu Abu. Tetapi, hal itu mungkin bukan pilihan bagi Anda saat ini. Banyak gereja menawarkan pelayanan di luar gereja. Mungkin imam atau prodiakon awam atau pembantu imam membawa abu itu ke rumah Anda, tergantung kebijakan keuskupan di mana Anda tinggal.
© Keuskupan Agung Katolik Roma Boston | CC BY-ND 2.0
Renungkan artinya
Abu adalah tanda eksternal dari realitas internal. Tetapi kalau Anda tidak bisa menerima abu, Anda bisa meluangkan waktu hari ini untuk merenungkan pesan tulisan suci Rabu Abu, “Ingatlah bahwa engkau adalah debu, dan akan kembali menjadi debu,” dan “Bertobatlah dan percayalah pada Injil.”
© palidachan | Shutterstock
Puasa dan pantang 
Bagian dari merayakan Rabu Abu ini tetap dilakukan di rumah, jadi semua bisa berpartisipasi. Sementara melakukannya, kita bisa menghindari makan di luar, berbelanja, dan aktivitas menyenangkan lainnya yang tidak sesuai dengan semangat hari itu.
© goffkein.pro | Shutterstock
Ikut Misa online
Tentu tidak sama dengan mengikuti Misa secara langsung. Tetapi, meskipun Anda tidak biasa mengikuti Misa secara online, Anda mungkin mau melakukannya hari ini untuk merasa bersatu dengan Gereja universal.
Jelaskan kepada anak-anak Anda
Jika Anda punya anak kecil di rumah, duduklah bersama mereka untuk menjelaskan arti hari ini, dan memperkenalkan tata cara Prapaskah apa pun yang akan Anda lakukan bersama keluarga.
© George Martell | Pilot Media | CC BY-ND 2.0

2 KOMENTAR

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version