Home NUSANTARA Kampung lama Lewonama akan jadi tempat ziarah di Flores Timur demi menjaga...

Kampung lama Lewonama akan jadi tempat ziarah di Flores Timur demi menjaga kesatuan

0

kuburan larantuka 1

Kampung lama Lewonama yang berlokasi di atas Bukit Postoh, Kelurahan Postoh, Kecamatan Larantuka sudah direncanakan untuk dibangun menjadi tempat ziarah baru bagi masyarakat Flores Timur (Flotim) dan masyarakat luar Flotim oleh Keluarga Besar Temaluru, keturunan Raja Don Gaspar Seberang DVG (Diaz Viera Godinho) dan Uskup Larantuka Mgr Fransiskus Kopong Kung.

Rencana pembuatan tempat ziarah sejarah kehidupan masyarakat Flotim dan tempat ziarah rohani itu sudah diungkapkan oleh Mgr Kopong Kung saat sambutan seusai memimpin Misa 140 tahun meninggalnya Raja Don Gaspar Seberang DVG dan pemberkatan makamnya. Tujuan rencana itu, kata uskup, untuk menyatukan dan mempersatukan perbedaan dan keanekaragaman Larantuka.

“Larantuka, Kota Reinha Rosari, mempunyai sejarah yang sangat penting dan luar biasa dalam kehidupan masyarakatnya. Larantuka, Kota Reinha Rosari, baik darat, laut maupun gunung, semua mempunyai cerita sejarah yang sungguh luar biasa. Kampung lama Lewonama di Bukit Postoh, mempunyai cerita sejarah masa lalu yang tentu tidak terpisahkan dari Larantuka, Kota Reinha Rosari,” kata Mgr Kopong Kung.

Lebih lanjut Mgr Kopong Uskup mengatakan dalam acara 24 Januari 2017 itu bahwa setelah melihat dan merasakan apa yang ada di kampung lama Lewonama, “saya berpikir dan menggagas agar tempat tersebut ditata secara baik tanpa mengurangi keasliannya, dan menempatkan atau mentahtakan Patung Maria Portejente di Bukit Postoh, kampung lama Lewonama.”

Patung Maria Portejente adalah pelindung dan ibu yang menaungi Larantuka dengan mantel birunya. “Maria Portejente menjadi ibu yang memayungi, baik Katolik, Kristen Protestan, Muslim, Hindu dan Budha. Dia menaungi semua dari keberagaman masyarakatnya di kota ini agar perbedaan terlihat sebagai modal kekuatan untuk hidup dalam kesatuan dan persatuan Lamaholot,” kata uskup seraya mengajak umat menghidupkan kembali napas kampung yang dahulu kala ada damai dan kesejukan itu.

Dalam Misa yang diprakarsai oleh Keluarga Besar Temaluru garis keturunan Raja Don Gaspar Seberang DVG itu, Mgr Kopong Kung didampingi konselebran Pastor Thomas Labina Pr, Pastor Eman Temaluru Pr dan Pastor Flori Werang Pr.

Pastor Temaluru yang juga merupakan Keturunan Temaluru mengatakan bahwa Misa peringatan wafatnya Raja Don Gaspar Seberang DVG akan dilangsungkan setiap tahun tanggal 24 Januari. Raja Don Gaspar Seberang DVG meninggal tanggal 24 Januari 1877. Peristiwa itu menjadi momen rekonsiliasi keturunan Don Gaspar Seberang DVG dan Temaluru. (Yuven Fernandez)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version