Home PLURALISME Kerahiman adalah tema yang dekat di hati umat Muslim dan umat Kristiani

Kerahiman adalah tema yang dekat di hati umat Muslim dan umat Kristiani

0

Pope-Francis-and-Grand-Mu-012

Pesan Idul Fitri 1437 H/2016 M yang ditandatangani di Vatikan, 10 Juni 2016, oleh Presiden dan Sekretaris Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama, masing-masing Kardinal Jean-Louis Tauran dan Uskup Miguel Ángel Ayuso Guixot MCCI, menyebut bahwa Bulan Suci Ramadan dan Idul Fitri adalah peristiwa keagamaan yang penting bagi umat Muslim di seluruh dunia dengan fokus puasa, doa dan amal, “dan ini sangat dihormati oleh umat Kristiani, saudara dan sesamamu.”

Oleh karena itu, atas nama Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama dan umat Kristiani di seluruh dunia, tulis dewan itu, “kami mengucapkan selamat berpuasa yang bermanfaat secara rohani, yang didukung dengan perbuatan-perbuatan yang baik, serta selamat berpesta dengan penuh sukacita.”

Seperti biasa, dalam pesan bertema “Orang Kristiani dan Muslim: Pewaris dan Instrumen Kerahiman Ilahi” itu, Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama itu berbagi beberapa refleksi “dengan harapan memperkuat ikatan spiritual yang kita miliki bersama.”

Dikatakan dalam pesan itu bahwa tema yang sama-sama dekat di hati umat Muslim dan umat Kristiani adalah kerahiman. “Kita tahu bahwa umat Kristiani dan umat Islam sama-sama percaya kepada Tuhan yang penuh belaskasihan, yang menunjukkan kerahiman dan kasih sayang terhadap semua makhluk-Nya, khususnya keluarga manusia,” tulis pesan itu.

Dikatakan, Tuhan menciptakan manusia karena cinta yang sangat besar. “Dia penuh belaskasihan dalam memelihara kita masing-masing, memberikan karunia-karunia yang kita butuhkan untuk kehidupan sehari-hari, seperti makanan, tempat tinggal dan keamanan. Namun, kerahiman Allah dimanifestasikan dalam cara tertentu, melalui pengampunan dari kesalahan-kesalahan kita. Oleh karena itu, Dialah yang mengampuni (al-Ghafir), tetapi yang banyak dan selalu mengampuni (al-Ghafour).”

Untuk menggarisbawahi pentingnya kerahiman, tulis pesan itu, Paus Fransiskus mengumumkan Tahun Yubileum Kerahiman dari 8 Desember 2015 hingga 20 November 2016. Alasan pelaksanaan Yubileum itu, menurut Paus Fransiskus, “karena inilah saat untuk berbelaskasihan. Inilah waktu menguntungkan untuk menyembuhkan luka-luka, saat untuk tidak lelah menjumpai semua orang yang sedang menunggu untuk melihat dan menyentuh dengan tangan mereka tanda-tanda kedekatan Allah, saat memberikan kepada semua orang, semua orang, cara pengampunan dan rekonsiliasi”(“Homili”, 11 April 2015).

Naik Haji yang dilakukan ke tempat-tempat suci, terutama Mekkah dan Madinah, lanjut pesan itu, pastilah merupakan “saat khusus bagi kalian untuk mengalami kerahiman Allah.” Berziarah untuk mendapatkan pengampunan Allah atas dosa-dosa, baik bagi yang hidup dan yang mati sungguh biasa di kalangan umat beriman.

“Kami, umat Kristiani dan umat Muslim, dipanggil untuk berupaya meneladani Tuhan. Dia, Yang Maharahim, meminta kita menjadi pengasih dan penyayang terhadap orang lain, terutama mereka yang membutuhkan. Maka, Dia pun memanggil kita untuk saling memaafkan,” tulis pesan itu.

Kalau melihat umat manusia saat ini, lanjutnya, “kita sedih melihat begitu banyak korban konflik dan kekerasan – yang teristimewa kita pikirkan adalah orang lanjut usia, dan anak-anak serta perempuan, terutama korban perdagangan manusia dan banyak orang yang menderita kemiskinan, penyakit, bencana alam dan pengangguran.”

Ditegaskan, umat Kristiani dan umat Muslim tidak bisa menutup mata dengan kenyataan itu, atau memalingkan kepala dari penderitaan itu. “Memang benar, seringkali situasi sangat kompleks dan solusinya melebihi kapasitas kita. Maka, sangatlah penting kita semua bekerja sama membantu mereka yang membutuhkan. Adalah sumber harapan besar kalau mengalami atau mendengar umat Muslim dan umat Kristiani bergandeng tangan membantu yang membutuhkan. Kalau bergandengan tangan, kita mengindahkan perintah penting dalam agama kita masing-masing dan menunjukkan kerahiman Allah, dan dengan demikian memberikan kesaksian yang lebih kredibel, secara individu maupun secara komunal, tentang keyakinan-keyakinan kita.”

Seraya berharap agar Allah yang Mahapenyayang dan Mahakuasa membantu umat Kristiani dan umat Muslim untuk selalu berjalan sepanjang jalan kebaikan dan kasih sayang, Dewan Kepausan untuk Dialog Antarumat Beragama dan Paus Fransiskus mengucapkan “selamat menjalani Bulan Ramadan semoga mendapat berkat melimpah dan selamat merayakan sukacita abadi ‘Idul Fitri.”(pcp)

Keterangan Foto: Paus Fransiskus saat berdoa bersama Mufti Rahmi Yaran di Masjid Biru (Masjid Sultan Ahmet) di Istanbul, Turki

 

 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version