Jumat, November 22, 2024
27.1 C
Jakarta

Kitab Suci harus diperkenalkan dan menarik bagi anak-anak

7Holy-Bible-03

Anak-anak sejak dini harus diperkenalkan dengan panggilan Kristus termasuk dengan Kitab Suci karena di dalamnya ditemukan solusi atas semua masalah yang dihadapi umat beriman, kata Vikaris Jenderal (Vikjen) Keuskupan Agung Kupang (KAK) Pastor Gerardus Duka Pr saat memimpin Misa Minggu Panggilan se-Dunia.

Misa yang juga membuka pertemuan Delegatus Kitab Suci Keuskupan se-Regio Nusa Tenggara dan Bali itu dirayakan di Gereja Santa Helena Camplong, sekitar 40 km timur Kota Kupang, 11 Mei 2014. Masing-masing dua utusan dari Keuskupan Denpasar, Ruteng, Maumere, Larantuka, Weetabula, Atambua dan Keuskupan Agung Ende dan Kupang, 50 utusan dari paroki dan stasi di KAK, dan ratusan anak Sekami dari berbagai paroki di KAK juga menghadiri Misa itu.

“Sekarang Kitab Suci mulai sulit ditemukan di rumah tangga Katolik. Perannya telah digantikan oleh barang-barang teknologi canggih seperti hp, laptop, tablet, ipad, dan sejenisnya. Pertanyaannya, apakah kita mau menjadikan Kitab Suci sebagai bacaan wajib atau sebaliknya menjadikannya sebagai pilihan yang bersifat relatif,” kata mantan Sekjen KAK itu.

Berhadapan dengan kondisi itu, imam itu mengajak semua umat untuk turut mengambil bagian dalam panggilan Kristus. “Umat jangan hanya bisa ngoceh jika imam atau suster berbuat salah, tetapi harus juga berani menyerahkan diri untuk mengikuti panggilan Kristus.”

Anak-anak, lanjut imam itu, harus diperkenalkan dengan panggilan Kristus termasuk menggunakan Kitab Suci untuk membuat mereka tertarik, tegas Pastor Dus Duka, yang masih menjabat Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pastoral (STIPAS) KAK, dalam Misa yang dimeriahkan dengan berbagai tarian dan lagu oleh ratusan anak Sekami dari berbagai paroki.

Pertemuan Delegatus Kitab Suci Keuskupan se-Regio Nusa Tenggara dan Bali, menurut Ketua Panitia Pastor Siprianus Senda Pr merupakan pertemuan tahunan guna menyiapkan bahan katekese bulan Kitab Suci, September.

Penyusunan bahan katekese, menurut staf pengajar Seminari Tinggi Santo Mikhael Penfui itu, akan disesuaikan dengan kondisi keuskupan masing-masing terutama masalah-masalah yang dialami, namun tetap dalam koridor tema umum yang ada yakni “Keluarga yang beribadah seturut Sabda Allah.”

Pertemuan itu juga diisi seminar human trafficking dari tinjauan biblis dengan pembicara Pastor Valens Boy Pr dari Seminari Tinggi Santo Mikhael Penfui Kupang. Human trafficking kini marak di NTT. (Thomas  A  Sogen)         

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini