Kamis, Desember 19, 2024
26.2 C
Jakarta

Bacaan dan Renungan Injil Hari Selasa 30 Agustus 2022; Minggu Biasa XXII

Bacaan Pertama: 1 Korintus 2:10b-16

Manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah; manusia rohani menilai segala sesuatu.

Saudara-saudara, Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah. Siapa gerangan di antara manusia yang tahu apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia?

Demikian pula tiada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah. Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita.

Dan karena kami menjelaskan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berbicara tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang diajarkan kepada kami bukan oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh.

Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu adalah suatu kebodohan. Ia tidak dapat pula memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.

Sebab manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain. Sebab, “Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?” Tetapi kita memiliki pikiran Kristus.

Mazmur Tanggapan: Mzm 145:8-9.10-11.12-13ab.13cd-14

Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta.

  • Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
  • Segala yang Kaujadikan itu akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
  • Untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan kemuliaan semarak kerajaan-Mu. Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abad, dan pemerintahan-Mu tetap melalui segala keturunan.
  • Tuhan setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua orang yang tertunduk.

Bait Pengantar Injil: Lukas 7:16; 2/4

Ref. Alleluya, alleluya.

Bacaan Injil: Lukas 4:31-37

Aku tahu siapa Engkau: Engkau Yang Kudus dari Allah

Sekali peristiwa Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea. Di situ Ia mengajar pada hari-hari Sabat. Orang-orang takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh kuasa. Di rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan setan. Ia berteriak dengan suara keras, “Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami?

Aku tahu siapa Engkau: Engkaulah Yang Kudus dari Allah.” Tetapi Yesus menghardik dia, kata-Nya, “Diam, keluarlah dari padanya!” Maka setan menghempaskan orang itu ke tengah orang-orang banyak, lalu keluar dari padanya, dan sama sekali tidak menyakitinya.

Semua orang takjub, dan berkata satu sama lain, “Alangkah hebatnya perkataan ini! Dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat, dan mereka pun keluar.” Maka tersiarlah berita tentang Yesus ke mana-mana di daerah itu.

Demikianlah Injil Tuhan

Penyelesaian Pertengkaran

Suatu ketika terjadi pertengkaran dua orang gadis. Tidak tahu masalahnya apa tetapi mereka saling memaki satu dengan yang lain. Yang satu mengatakan kau setan, yang satu lagi membalas kalau saya setan engkau induk setan.

Dengan kata lain mereka berdua mengatakan bahwa mereka adalah setan. Menurut pandangan Kristen, setan adalah musuh Tuhan dan orang-orang yang percaya. Setan diyakini aktif untuk melawan Tuhan, menggagalkan rencana=rencanaNya yang baik, menimbulkan penderitaan bagi hidup manusia, serta menggoda orang percaya untuk jatuh ke dalam dosa dan memberontak kepada Tuhan.

Demikian dalam bacaan Injil yang kita dengar dikisahkan tentang orang –orang Kapernaum yang takjub, heran akan apa yang dilakukan dan diajarkan oleh Yesus dengan penuh kuasa. Seorang yang kerasukan setan berteriak dengan suara keras: “Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah.”

Tentunya setan yang bersembunyi di dalam diri orang tadi tak tahan mendengar pewartaan Yesus dan tidak kuat menantang kuasa Yesus. Maka terjadi pembicaraan antara setan dan Yesus. Setan itu meneriakkan nada umpatan, apa urusanmu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret!”.

Apakah engkau datang untuk membinasakan kami ?. Ia merasa terganggu dan mulai merasa terancam atas kehadiran Yesus. “?” Akhirnya ia mulai menggertak bahwa ia kenal siapa Dia, yakni “Yang Kudus dari Allah.”

Luar biasa pengenalan setan ini terhadap Yesus.. Barangkali kata-kata ini ingin membuat supaya Yesus sedikit groggi”. Sepertinya ada hal-hal yang disembunyikan yang diketahuinya tentang Yesus.

Tetapi ada wilayah suci yang tak memungkinkan setan itu bergerak. Dan wilayah itu ada pada “Yesus”. Jadi setan itu merasa terancam dan gentar di hadapan Yesus yang sedemikian dekat dengan Allah yang Mahasuci.

Penyembuhan itu memperkuat kesan tentang kekuasaan yang hebat yang telah ditimbulkan oleh pengajaran Yesus. Penyakit juga takluk kepada kuasaNya. Dan Yesus ingin melalui apa yang dilakukanNya orang belajar mengenal siapa Dia.

Dijaman ini setan masih berjuang menyamai dirinya dengan Allah, dan kita sering dijadikan sarana olehnya untuk melawan Allah. Mengapa kita bisa menjadi alat setan melawan Allah?

Tentunya karena kita sering lalai menjalankan kehendak Tuhan. Kita lebih memilih melakukan kehendak kita, daripada melakukan kehendakNya dalam hidup kita dengan hidup lebih baik, berbuat kasih bagi sesama, tekun berdoa, tekun mengikuti kegiatan rohani dan tidak memberi kesempatan pada setan untuk berkuasa atas diri kita.

Banyak cara setan itu menguasai kita. Tetapi banyak juga cara yang dapat kita lakukan untuk melawan kuasa setan itu. Kita bisa melawan kuasa itu dengan berserah pada Tuhan, tekun berdoa, rajin membaca, merenungkan, dan mengaplikasikan sabda Tuhan dalam hidup, sehingga setan tidak dapat menguasai hidup kita.

Doa

Ya Allah, Engkau telah mengutus Yesus Kristus, Putra-Mu untuk mengajar kami. Semoga berkat pengajaran-Nya yang penuh kuasa, kami semakin terbuka dan memusatkan perhatian pada Sabda yang akan membawa pengudusan bagi hidup kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Sumber https://renunganhariankatolik.org/

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini