Sabtu, November 23, 2024
25.6 C
Jakarta

Umat Kristen, Yahudi dan Muslim bergabung bersama dalam doa di Yerusalem

Pemimpin ketiga agama Abraham (Kristen, Yahudi dan Muslim) berdoa bersama di Balai Kota Yerusalem 26 Maret 2020 di tengah pandemi global virus corona atau Covid-19. Inisiatif, yang diambil oleh Walikota Kota Suci, itu berlangsung pukul 12.30 (Foto Andrea Krogman)
Pemimpin ketiga agama Abraham (Kristen, Yahudi dan Muslim) berdoa bersama di Balai Kota Yerusalem 26 Maret 2020 di tengah pandemi global virus corona atau Covid-19. (Foto Andrea Krogman)

Para pemimpin ketiga agama Abraham (Kristen, Yahudi dan Muslim) berdoa bersama di Yerusalem hari Kamis 26 Maret 2020 di tengah pandemi global virus corona atau Covid-19. Inisiatif, yang diambil Walikota Kota Suci, itu berlangsung pukul 12.30 waktu setempat di Balai Kota Yerusalem dan dihadiri perwakilan dari kepercayaan lain, termasuk Druze dan Bahai.

Berbicara kepada Radio Vatikan sebelum doa bersama itu, Kustodia Fransiskan dari Tanah Suci, Pastor Francesco Patton OFM, menyoroti pentingnya saat ini dan menjelaskan bahwa setiap agama harus mengucapkan doa sesuai tradisi mereka sendiri.

“Kita akan bersama-sama berdoa kepada Tuhan Yang Mahakuasa agar pandemi ini boleh berhenti,” kata Pastor Patton seraya menjelaskan prakarsa itu memiliki makna spiritual yang dalam. Doa bersama itu “penting karena kita semua umat beriman dengan akar yang sama, dan berkat akar yang sama ini kita bisa mengungkapkan dengan iman dan keyakinan doa kita kepada Tuhan Yang Maha Esa,” lanjut imam itu.

Doa bersama itu dilakukan berkat komunike bersama yang dikeluarkan 21 Maret 2020. Dalam komunike itu, para pemimpin Gereja Makam Kudus (Latin, Ortodoks Yunani dan Armenia) berharap agar “dalam situasi berbahaya ini semua anak-anak Abraham bisa berdoa bersama kepada Yang Maha Kuasa untuk meminta perlindungan dan belas kasihan.”

Tentang Paskah di Yerusalem, Pastor Patton melihatnya tidak akan seserius seperti biasa karena “akan ada beberapa perayaan, tanpa peziarah dan dengan sedikit umat.” Tetapi, kata imam itu, “Paskahnya sama saja.”

Kata-kata imam menjadi bergema karena Gereja Makam Kudus di kota itu, yang dihormati umat Kristen sebagai tempat penyaliban dan penguburan Yesus, telah ditutup sebagai langkah pencegahan untuk membatasi penyebaran virus corona, yang berarti perayaan Paskah di Makam itu akan dilakukan dengan pintu tertutup.

“Pada Paskah kita tidak merayakan bersama umat,” kata imam itu. “Kita merayakan Kebangkitan Yesus Kristus dan dalam Kebangkitan kita bisa menemukan harapan, bukan dalam jumlah umat yang merayakan!”(PEN@ Katolik/pcp berdasarkan Linda Bordoni/Vatican News)

Para pemimpin tiga agama Abraham (Foto Andrea Krogman)
Para pemimpin tiga agama Abraham (Foto Andrea Krogman)
Basilika Makam Kudus
Gereja Makam Kudus

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini