Senin, Juni 23, 2025

Perayaan Seabad Kanonisasi Tiga Orang Kudus Prancis di Antara Tantangan dan Pertambahan Umat Katolik

ROMA, Pena Katolik – Dalam pesan resmi pertamanya kepada Gereja di Prancis, Paus Leo XIV menandai peringatan 100 tahun kanonisasi St. Thérèse dari Lisieux, St. Yohanes Marie Vianney, dan St. Yohanes Eudes. Ia mengatakan, kesaksian abadi orang-orang kudus itu masih relevan menjadi tanggapan terhadap tantangan sekularisme modern.

Paus Leo XIV menulis surat yang ditujukan kepada para uskup Prancis dan dirilis pada tanggal 28 Mei. Surat ini ditulis bertepatan dengan perayaan nasional ketiga orang kudus ini, yang semuanya dikanonisasi pada tahun 1925.

Bagi Paus Leo XIV, kehidupan mereka menawarkan lebih dari sekadar kenangan seratus tahun. Mereka adalah “angin yang berlawanan dan terkadang bermusuhan” dari iklim budaya saat ini – materialisme, individualisme, dan ketidakpedulian agama.

“Orang-orang kudus ini mencintai Yesus dengan kesederhanaan, kekuatan, dan keaslian. Mereka menjalani iman mereka, bukan dalam gerakan-gerakan besar, melainkan dalam tindakan-tindakan kasih dan ketekunan sehari-hari.”

Paus Leo XIV menempatkan mereka sebagai model bagi misi baru di Prancis, yang berakar ketahanan spiritual. Ia mengatakan, kejadian beberapa tahun terakhir menunjukkan ketahanan ini. Media sekuler telah mencatat peningkatan luar biasa dalam panggilan, selain ada peningkatan jumlah baptisan di Prancis dalam beberapa tahun terakhir.

St. Therese Lisieux

Catatan Baru

Dalam laporan The Economist pada Paskah tahun ini ada 10.384 orang dewasa dibaptis, melonjak 46% dari tahun lalu dan hampir dua kali lipat jumlahnya dibanding tahun 2023. Ini adalah jumlah tertinggi sejak Konferensi Uskup Prancis mulai mencatat hal tersebut 20 tahun lalu. Dengan jumlah 7.404, jumlah remaja yang dibaptis pada Paskah kali ini lebih dari dua kali lipat angka pada tahun 2023, dan sepuluh kali lipat angka pada tahun 2019.

Angka-angka ini adalah beberapa catatan dan menunjukkan adanya perkembangan menggembirakan terhadap kehidupan menggereja di Negeri Anggur itu.

Surat Paus menarik perhatian pada akar Katolik Prancis yang dalam. Paus juga mengungkapkan rasa terima kasih atas komitmen “berani dan tekun” para imam Prancis. Pesannya terutama bersifat pastoral dan menawarkan dukungan daripada teguran.

Namun, konteks yang lebih luas tidak mungkin diabaikan. Di Prancis, laïcité telah menjadi model sekularisme dan membentuk kehidupan public. Harus diakui, ada penurunan afiliasi keagamaan. Ini berarti, masyarakat enggan “berafiliasi” dengan agama tertentu. Maka, pesan Paus Leo XIV dapat dibaca sebagai dorongan sekaligus tantangan.

Orang-orang kudus yang dirayakan hidupnya ini, mereka melalui pergolakan sosial, penganiayaan, dan penderitaan pribadi. Paus mengakui relevansi mereka sebagai suara yang bagi dunia yang “mencari makna”.

St. Yohanes Marie Vianney hidup sebagai seorang Pastor Paroki Ars yang rendah hati. Ia dipuji atas dedikasinya yang total terhadap imamat, dengan pernyataan yang terkenal: “Imamat adalah cinta hati Yesus.”

St. Yohanes Eudes CIM dikenang karena memperkenalkan perayaan liturgi Hati Kudus Yesus dan Maria. Sedangkan St. Thérèse dari Lisieux, biarawati muda Karmelit yang dikenal dengan “Jalan Kecilnya” dikenang sebagai Pujangga Gereja, di mana spiritualitasnya membuat kekudusan dapat diakses oleh semua orang.

“Dalam merayakan kanonisasi mereka, kita bersyukur tidak hanya untuk kehidupan mereka, tetapi juga untuk komunitas yang membina mereka. Komunitas tempat iman dihidupi, diwariskan, dan dibuat berbuah.”

Prancis, yang sering dijuluki “putri tertua Gereja” diundang ke sini bukan untuk mendapatkan kembali hak istimewa tetapi untuk menghidupkan kembali panggilan. Surat Paus Leo XIV membingkai momen ini sebagai sebuah kesempatan, bukan sekadar mengenang para santo, tetapi juga belajar dari mereka tentang cara hidup dengan keberanian, iman, dan kelembutan di dunia sekuler.

“Tuhan dapat memperbarui keajaiban masa lalu, melalui para santo-santa yang Dia berikan kepada Anda dan yang kini Anda rayakan,” pungkasnya.

St. Yohanes Eudes CIM. IST

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini