Home BERITA TERKINI RIP Sr. Inah Canabarro Lucas STJ, Manusia Tertua di Dunia

RIP Sr. Inah Canabarro Lucas STJ, Manusia Tertua di Dunia

0

BRAZIL, Pena Katolik – Setiap kali ditanya tentang keadaannya, Sr. Inah Canabarro Lucas STJ memiliki jawaban yang paling disukai: “Setiap hari, saya merasa lebih muda dan lebih cantik!”

Sr. Lucas meninggal pada 30 April 2025 pada usia 116 tahun. Ia dinobatkan sebagai manusia tertua di dunia pada bulan Maret yang lalu.

Seumur hidup penuh pengabdian dan kegembiraan

Dikenal dengan panggilan sayang Sr. Inah, Inah Canabarro Lucas, ia menghabiskan hampir seratus tahun dalam kehidupan religius. Lahir pada tahun 1908 di Brasil, ia merasa terpanggil untuk melayani Tuhan sejak usia muda. Ia memulai perjalanan religiusnya sejak remaja, akhirnya mengucapkan kaul dlam kongregsi Suster Teresian (Serikat Santa Teresa dari Yesus). Selama karyanya, ia mengajar matematika kepada banyak siswa selama tahun-tahun aktifnya.

Hari-harinya di biara ditandai dengan pelayanan dan doa yang rendah hati, irama kehidupan yang ia bawa hingga usianya yang ke-100. Bahkan saat usianya bertambah, Sr. Inah tetap sehat dan tajam secara mental, menyambut setiap hari dengan rasa syukur.

Iman adalah landasan umur panjang Sr. Inah yang luar biasa. Ketika ditanya tentang rahasia umur panjangnya, ia tidak mengaitkannya dengan genetika atau pola makan. Sebaliknya, dengan senyum yang tenang, ia menunjukkan kepercayaannya kepada Tuhan dan hanya berkata:

“Dialah rahasia kehidupan. Dialah rahasia segalanya.”

Bagi Suster Inah, setiap tahun tambahan adalah “anugerah dari Tuhan”. Anugerah yang harus disyukuri dan digunakan untuk berdoa. Bahkan, keluarganya mengingat bahwa bahkan di bulan-bulan terakhirnya ia memperhatikan kebutuhan orang lain.

Keponakannya menceritakan bahwa selama tragedi banjir baru-baru ini di Brasil selatan, biarawati tua itu “banyak berdoa untuk para korban”. Ia mempersembahkan hari-harinya bagi mereka yang menderita. Tindakan ini merupakan persembahan, bahkan di usianya yang ke-116, panggilannya untuk berdoa dan berbelas kasih tetap kuat.

Pada tahun 2018, ketika ia berusia 110 tahun, ia menerima Berkat Apostolik khusus dari Paus Fransiskus sebagai pengakuan atas tonggak sejarahnya. Berkat kepausan, yang ia simpan dengan bangga di biaranya, merupakan bukti kesetiaannya seumur hidup.

Namun Sr. Inah tetap rendah hati. Ia memiliki sedikit kebutuhan materi dan menemukan kegembiraan dalam kesenangan sederhana. Salah satu kegembiraan itu adalah sepak bola – seperti mendiang Paus Fransiskus — dan ia adalah penggemar berat tim Internacional Porto Alegre, dan mencintai semangat inklusifnya.

Mengikuti jejak Sr. André

Kisah Sr. Inah mengingatkan kita pada wanita lain yang hidup hingga usia yang luar biasa: Sr. André (lahir Lucile Randon), seorang Suster Puteri Kasih Prancis yang menyandang gelar orang tertua di dunia sebelum Sr. Inah. Sr. André meninggal pada bulan Januari 2023 pada usia 118 tahun, setelah menjalani hidup yang panjang dalam pelayanan dan doa.

Seperti Sr. Inah, ia dikenal karena kesaksian imannya yang ceria dan perspektif yang jelas tentang apa yang benar-benar penting. Ketika ditanya pertanyaan yang tak terelakkan tentang rahasia umur panjangnya, Sr. André menjawab dengan kerendahan hati yang menjadi ciri khasnya:

“Saya tidak tahu apa rahasianya. Hanya Tuhan yang dapat menjawab pertanyaan itu.”

Baik Sr. Inah maupun Sr. André menunjukkan bahwa kehidupan yang berakar pada doa, pelayanan, dan kesederhanaan dapat membuahkan hasil selama lebih dari satu abad. Umur panjang mereka yang luar biasa tidak dihabiskan untuk mengejar keuntungan pribadi, tetapi dalam tindakan cinta dan pengabdian yang tenang.

Para biarawati ini menunjukkan kepada kita bahwa menua dengan anggun bukan hanya tentang mencapai sejumlah tahun tertentu – ini tentang bagaimana seseorang menjalani tahun-tahun tersebut. Dalam kata-kata Sr. Inah, Tuhan adalah “rahasia” sejati untuk kehidupan yang baik. (AES)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version