CEBU, Pena Katolik – Umat Katolik di Cebu, Filipina bagian tengah, menyambut baik pengembalian empat artefak gereja dari abad ke-19 yang dicuri ke Keuskupan Agung Cebu. Pengembalian artefak ini dilakukan pada tanggal 13 Maret 2025 lalu.
“Sebuah babak luar biasa dalam warisan budaya dan agama Cebu telah dipulihkan. Barang antik dan sakral ini — yang dulu dianggap hilang selamanya — kini kembali ke tempat yang seharusnya,” kata Gubernur Cebu, Gwen Garcia dalam sebuah pernyataan pada tanggal 13 Maret 2025.
Karya seni awal abad ke-19 itu menampilkan gambar Santo Augustinus dari Hippo, pendiri Ordo Augustinian. Keempat karya seni itu berupa panel yang diletakkan di mimbar Gereja Nuestra Señora del Patrocinio de Maria Santisima di Boljoon. Gereja ini masuk dalam wilayah pastoral Kuskupan Agung Cebu.
Saat dikembalikan, panel-panel tersebut tiba dengan iring-iringan mobil di Gereja Boljoon pada tanggal 14 Maret 2025. Panel itu melewati perjalanan tiga jam dari kantor pusat Keuskupan Agung Cebu.
Karya seni tersebut dilaporkan dicuri pada tahun 1980-an. Museum Nasional Filipina memamerkannya tahun lalu, dan mengatakan bahwa ada pasangan suami istri yang menyumbangkannya ke museum.
Namun, Garcia telah berencana untuk mengajukan tuntutan terhadap Museum Nasional atas dugaan keterlambatan dalam mengembalikan panel tersebut.
Tonggak sejarah ini memastikan bahwa sejarah Cebu yang kaya akan terus menginspirasi generasi mendatang. Pemerintah provinsi Cebu menjanjikan dukungan terhadap proses penanggalan karbon untuk memverifikasi keaslian panel tersebut. Langkah ini memperkuat keseriusan pemerintah daerah Cebu terhadap pelestarian sejarah.
Uskup Agung Cebu, Mgr. Jose Palma mengatakan kepada Museum Nasional pada bulan Februari 2024 bahwa karya seni tersebut merupakan bagian penting dari warisan Gereja, sebagai bagian dari pekerjaan misionaris dan karenanya dianggap sakral.
“Panel-panel ini dianggap dalam ritus gerejawi sebagai alat penginjilan,” katanya.
Wali Kota Boljoon, Jojie Derama menyebutnya ini sebagai “momen penting” yang “melambangkan keteguhan iman, persatuan, dan dedikasi masyarakat kita dalam melestarikan warisan budaya kita yang kaya.”
“Artefak berharga ini, yang telah hilang selama puluhan tahun, akhirnya kembali ke gereja kami,” tambahnya.
Panel-Panel St. Agustinus ini akan dipajang di gereja untuk dilihat publik mulai tanggal 14-18 Maret sebelum dipasang di mimbar gereja pada tanggal 19-20 Maret.