Home BERITA TERKINI Mgr. Bernardus Wos Baru, OSA: Uskup Baru Timika: “Saya Siap Menerima”

Mgr. Bernardus Wos Baru, OSA: Uskup Baru Timika: “Saya Siap Menerima”

0

TIMIKA, Pena Katolik – Mgr. Bernardus Bofitwos Wos Baru, OSA tepilih menjadi Uskup Timika. Pengumuman ini disampaikan di Katedral Tiga Raja, Timika dan oleh Uskup Jayapura, Mgr. Yanuarius Teofilus Matopai You di Gereja Gembala Baik Abepura Jayapura pukul 20.00 WIT. Pengumuman ini dilakukan bersamaan dengan saat pengumuman di Roma, Italia.

Mgr. Bernardus terpilih menjadi uskup menggantikan Mgr. Philip Saklil yang wafat pada 3 Agustus 2019. Sebelum terpilih, Mgr. Bernardus adalah Ketua Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Fajar Timur, Jayapura.

Saat menyampaikan sambutan setelah pengumuman keterpilihannya ini, Mgr. Bernardus menceritakan kisah St. Agustinus Hippo yang ketika dipilih umat menjadi uskup, ia menolah, karena akan jatuh dalam godaan kekuasaan, lagi karena menjadi uskup adalah tugas berat.

“Menjadi beban yang berat, menjadi uskup adalah godaan besar, karena akan jatuh pada kekusaan, ujian, dan jatuh pada godaan-godaan kesombongan,” ujarnya.

Namun demikian, Mgr. Bernardus, seperti halnya St. Agustinus, ia menerima tugas ini karena Tuhan lah yang memilihnya. Sang Gembala Agung yang memilih, dan mengutus untuk menggembalakan umatnya.

“Perasaan Agustinus sama dengan saya juga, saya tidak punya keinginan menjadi uskup, saya seorang Agustinian, saya seorang biarawan. Tetapi Gereja Papua membutuhkan. Yesus Gembala Agung membutuhkan.”

Mgr. Bernardus menceritakan saat perjumpaannya dengan Nunsio, Duta Paus itu menyampaikan bahwa penunjukkan ini hendaknya dijalankan karena Yesus sendiri, Sang Gembala Agung, yang memilih.

“Inilah pilihan dari Kristus sendiri Sang Gembala Agung, saya siap menerima.”

Dalam penugasan ini, Mgr. Bernardus berharap dukungan dari umat, frater, bruder, dan terutama imam. Ia berharap semua pihak mengedepankan sikap untuk saling mendengarkan.

Mgr. Bernardus menyampaikan terima kasih kepada Administrator Diosesan Timika, Romo Marthen Ekowaibi Kuayo atas pelayanannya selama ini. Ia juga sekaligus meminta Romo Marthen untuk tetap bersamanya, membantu dalam menjalankan tugas sebagai Uskup Timika.

“Tadi kami ketemu, dia (Romo Marthen-red) senang sekali, tapi saya sedih sekali, karena beban akan ke saya. Dia sudah lepaskan beban, tapi saya bilang tidak, tetap di samping saya,” ujar Mgr. Bernardus.

Profil Mgr. Bernardus Wos Baru

Mgr. Bernardus lahir di Desa Suswa, Distrik Mare, Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat, pada tanggal 22 Augustus 1969. Ia merupakan anak kelima dari delapan bersaudara dari pasangan Bapak Awitaya Amos Baru (alm.) dan Ibu Bohoato Salomina Bame (alm.).

Ia pernah bertugas dalam bidang pelayanan Keadilan, Perdamaian, dan Keutuhan Ciptaan (SKPKC). Ia juga menjabat sebagai Direktur Sekretariat Keadilan Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan (SKPKC) Ordo Santo Augustinus, Vikaraiat Papua, Indonesia, dan staf pengajar di Sekolah Tinggi Filsafat Teologi (STFT) “Fajar Timur”, Abepura-Jayapura.

SD YPPK Suswa pada 1985 dan SMP YPPK Santo Don Bosco Fakfak tahun 1987. Setelah tamat dari SMA YPPK Santo Augustinus Sorong pada 1990, Pastor Wos melanjutkan studi D-3 di Institut Pastoral Indonesia (IPI) Filial Malam di Semarang, Jawa Tengah, dan lulus pada 1995.

Kemudian, ia melanjutkan studinya dan lulus S-1 dari Sekolah Tinggi Filsafat Teologi (STFT) “Fajar Timur” Abepura, Jayapura pada tahun 1999.

Mgr. Bernardus melanjutkan pendidikan di Fakultas Teologi (Missiologi) di Universitas Kepausan Urbaniana, Roma tahun 2005. Ia sempat meraih gelar doktor di Fakultas Teologi Misi (Misiologi) di Universitas Kepausan Urbaniana, Roma, pada tahun 2018.

Selain pernah menjabat sebagai pimpinan Ordo Santo Augustinus (OSA) wilayah Papua–Indonesia (2007–2014) dan pimpinan para calon pastor OSA (Magister novis; 2005–2007), penulis juga pernah mengajar para calon pastor OSA di Postulat dan Novisiat OSA di Sorong (2005–2016) dan Sekolah Tinggi Pastoral Kateketik (STPK) Santo Benediktus Sorong (2007–2012).

Pastor Wos juga terlibat dalam dunia LSM yang fokus pada bidang pengembangan budaya Papua dan masyarakat adatnya serta kampanye perlindungan hutan atau ekologi.

Pastor Bernardus Bofitwos Baru juga merupakan Ketua Senat Mahasiswa STFT “Fajar Timur” periode 1997– 1998; Anggota Dewan Konsultatif Keuskupan Manokwari– Sorong tahun 2006–2012; dan sebagai pembina kaum muda dan mahasiswa Katolik asal Maybrat di Yogyakarta dari tahun 2006 hingga sekarang.

Artikel-artikelnya yang pernah dimuat dalam Buletin Keuskupan Manokwari-Sorong, di antaranya: “Otonomi Khusus Papua Peluang atau Ilusi?” (2007); “Mitos Air Bah dalam Cerita Orang Maybrat dan Relevansinya dengan Situasi Papua Saat Ini” (2014); “Pemikiran Johann Baptist Metz tentang Memoria Passionis Yesus dan Relevansinya bagi Memoria Passionis Orang Papua: Sebuah Tinjauan Teologis–Antropologis” (2017). Disertasi doktoralnya berjudul “Traditional Ritual Symbols in Youth Initiation and Religious Beliefs Among the Maybrat of West Papua: A Missiological Study” (2018).

Artikelnya juga pernah diterbitkan melalui media cetak Jubi, yaitu “Taman Eden Papua yang Sedang Menjerit Kesakitan”. Artikelnya yang berjudul “Makna Mitos dalam Pemahaman Orang Maybrat” diterbitkan dalam buku Agama dan Kepercayaan Nusantara, Sumanto Qurtuby & Tedi Kholiludin (editor), oleh Lembaga Studi Sosial dan Agama (eLSA) Press pada Juli 2019. (AES)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version