Home BEASISWA Pengalaman Berharga Selama di Ibu Kota

Pengalaman Berharga Selama di Ibu Kota

0

Jakarta, Pena Katolik | Jakarta yang saat itu menjadi ibukota Indonesia, adalah kota yang tak pernah tidur. Di pagi hari, suara klakson mobil dan deru motor bersatu dalam simfoni kehidupan urban. Jalan-jalan dipenuhi arus manusia, dari pekerja yang terburu-buru ke kantor hingga pedagang kaki lima yang menawarkan berbagai makanan khas. 

Sinar matahari menyinari gedung-gedung pencakar langit yang berdiri megah, sementara di sudut-sudut kecil, kehidupan tradisional tetap berlangsung. Pasar-pasar yang ramai dan tawa anak-anak yang bermain di trotoar menciptakan kontras yang unik. 

Pagi itu, saya turun dari gerbong kereta menginjakan kaki di ibu kota dan disambut dengan hiruk pikuk kota Jakarta. Beranjak menuju rumah kakek nenek tercinta, selama diperjalanan ditemani degan dengungan pikiran ‘akankah saya bisa bertahan dan melanjutkan perjalanan ini?’.

Suasana Pada Saat di Stasiun Tanah Abang (2024)

Namun ayat menguatkan saya pada saat itu adalah Filipi 4:6 “Janganlah khawatir tentang apapun, nyatakanlah keinginanmu kepada allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan Syukur” ayat ini sangat membuat saya yakin dan percaya tuhan akan menyertai perjalanan saya.

Pembuka perjalanan hidup ini diawali dengan perjalanan panjang dari Tangerang Selatan menuju Jakarta Pusat. Ditemani dengan transportasi umum, hati ini terus berdendang “Saya ingin menyerah, ini melelahkan harus melalui perjalanan yang panjang ini”. 

Hingga tibalah anak magang ini di sebuah kantor advokat di tengah salah satu mall kota Jakarta. Jantung yang berdegup kencang membuat saya maju mundur untuk mendekati pintu masuk ‘Go Work’ di Plaza Indonesia yang menjadi kantor dari Sequoia Advocates.

Ketika memutuskan untuk memasuki ruangan, saya dikejutkan dengan suasana yang sepi dan sunyi karena saya adalah orang pertama yang sampai saat itu. Sembari menunggu diruang tunggu, saya sempatkan untuk mendalami lagi company profile yang akan menjadi tempat menimba ilmu selama 4 bulan kedepan. 

Mendapat pengalaman saat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (2024)

Jam dinding terus berdetik hingga tibalah pemanggilan nama saya dan diarahkan untuk memasuki ruangan. Perkenalan yang singkat, padat, dan hangat dengan 3 orang partner membuat saya lebih merasa rilex dan merasa bahwa ‘saya pasti bisa melewati semua ini’.

Kita megenal bahwa kehidupan ini seperti roda, seseorang tidak selalu diatas dan tidak selalu dibawah.  Begitupula kisah ini, diawali dengan pertemuan yang hangat membuat saya terlena karena saya juga harus beradaptasi dengan tugas-tugasnya.

Sungguh awal yang cukup berat untuk saya dalam mempelajari hukum di negeri ini. Ditugaskan dalam membuat kompilasi UU Kesehatan, surat kuasa, dam masih banyak lagi. 

Bersama Dengan Para Partner Sequoia Advocates (2024)

Selama magang, saya banyak terlibat dalam kasus litigasi komersial. Pengalaman ini sangat berharga karena saya bisa langsung menerapkan teori yang saya pelajari di kampus. Selain itu, para advokat di Sequoia Advocates sangat terbuka untuk berbagi pengetahuan dan memberikan saya kesempatan untuk mengembangkan diri.

Hari demi hari telah saya lalui dengan perasaan campur aduk seperti polusi di kota ini, segala perasaan juga sudah saya rasakan. Ada kalanya saya merasa bangga dengan apa yang saya kerjakan, ada kalanya merasa bahwa diri ini tidak dapat diandalkan. Bertemu dengan 3 kepala yang memiliki karakter berbeda, kesukaan yang berbeda, dan segalanya berbeda membuat saya ingin membelah diri untuk menyesuaikan dengan selera masing-masing.

Dengan menghadapi segala keadaan yang berbeda setiap harinya membuat saya bisa lebih belajar lagi untuk berkembang, bagaimana memposisikan diri, beradaptasi dengan lingkungan yang cepat berubah, bagaimana menjadi seorang yang profesional, dan melatih diri ini untuk bekerja dibawah tekanan. [Dominicus Ervan Ricko Pramudita. Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Katolik Darma Cendika]

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version