Home BEASISWA Pengalaman Magang Kedua di Kantor Pengacara di Bali, Mendalami Hukum Perdata dan...

Pengalaman Magang Kedua di Kantor Pengacara di Bali, Mendalami Hukum Perdata dan Koperasi

0

Bali, Pena Katolik | Setelah pengalaman magang pertama di Jakarta, saya berkesempatan menjalani magang kedua di kantor pengacara di Bali yang memiliki spesialisasi di bidang hukum perdata dan koperasi. Magang kali ini memberikan perspektif baru yang sangat berharga, karena meskipun masih dalam ranah hukum, pengalaman di Bali terasa berbeda. Bali, sebagai salah satu pusat bisnis dan pariwisata, menghadirkan tantangan hukum yang unik, terutama dalam kaitannya dengan masalah perdata yang sering melibatkan warga lokal maupun asing.

Hari Pertama: Suasana Kerja yang Lebih Santai Namun Profesional

Begitu tiba di kantor, saya langsung merasakan suasana kerja yang berbeda dibandingkan dengan pengalaman sebelumnya di Jakarta. Bali, dengan budaya lokal yang kental, memberikan nuansa kerja yang lebih santai namun tetap profesional. Saya disambut hangat oleh tim pengacara yang lebih kecil tetapi sangat berpengalaman, khususnya dalam menangani masalah hukum perdata terkait sengketa properti, kontrak, serta kasus-kasus terkait koperasi.

Pada hari pertama, saya langsung diberi pengenalan mengenai struktur hukum perdata yang berlaku di Bali, terutama yang terkait dengan adat lokal dan hubungan hukum dengan investor asing yang sering kali muncul dalam sengketa tanah dan properti. Tugas awal saya lebih bersifat administratif dan riset hukum untuk kasus-kasus tertentu yang sedang berjalan.

Laurentius Ervin Ricky Pramudita (dokumentasi)

Mendalami Kasus Keperdataan dan Koperasi

Salah satu hal menarik selama magang di Bali adalah menangani kasus Perbuatan Melawan Hukum yang di lakukan oleh pengacara salah satu koperasi di bali yang meminta uang sukses (success fee) sebelum pekerjaannya selesai. Dimana kantor saya akhirnya menggugat pengacara tersebut ke pengadilan Denpasar.

Selain itu, saya juga belajar banyak tentang hukum koperasi. Kantor tempat saya magang sering menangani kasus-kasus yang berkaitan dengan pengelolaan koperasi di Bali, baik koperasi simpan pinjam maupun koperasi yang bergerak di bidang pariwisata. Saya diberikan kesempatan untuk membantu menyusun dokumen hukum, menyiapkan kontrak, dan mengurus perizinan terkait pendirian koperasi. Ini adalah pengalaman baru bagi saya, karena sebelumnya saya belum banyak terlibat dalam hukum koperasi.

Tantangan dalam Negosiasi dan Mediasi

Salah satu momen paling mendalam selama magang ini adalah saat saya diajak untuk menghadiri sesi mediasi terkait sengketa perdata antara dua pihak yang bertikai atas perjanjian kontrak usaha. Mediasi adalah salah satu metode penyelesaian sengketa yang banyak digunakan di Bali, terutama dalam kasus perdata. Saya melihat secara langsung bagaimana pengacara memainkan peran penting dalam menengahi kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan yang adil.

Pengalaman ini mengajarkan saya bahwa tidak semua sengketa harus diselesaikan di pengadilan. Mediasi dan negosiasi bisa menjadi jalan keluar yang lebih efektif dan efisien dalam banyak kasus perdata. Saya belajar bagaimana menyusun argumen, bernegosiasi dengan tenang, dan menjaga kepentingan klien tanpa harus memperkeruh konflik.

Belajar dari Para Senior: Pentingnya Etika dan Komunikasi

Selama magang di Bali, saya juga mendapatkan bimbingan yang intens dari para pengacara senior. Mereka tidak hanya mengajarkan teknis hukum, tetapi juga bagaimana berkomunikasi dengan klien, terutama mereka yang berasal dari latar belakang budaya dan bahasa yang berbeda. Di Bali, banyak klien adalah ekspatriat atau pengusaha asing yang terlibat dalam bisnis lokal. Pengacara di sini harus memiliki kemampuan komunikasi yang kuat, tidak hanya dalam hal bahasa, tetapi juga memahami perbedaan budaya yang dapat mempengaruhi cara bernegosiasi dan menyelesaikan kasus.

Salah satu pengacara senior menekankan pentingnya menjaga integritas dan etika profesi. Dia sering berkata, “Menjadi pengacara tidak hanya soal memenangkan kasus, tetapi juga tentang melayani keadilan dan membantu klien dengan cara yang paling adil dan manusiawi.” Nasihat ini memberikan panduan bagi saya untuk selalu menempatkan kepentingan klien dalam koridor hukum yang benar.

Menghadapi Kasus-Kasus Perdata yang Kompleks

Selama magang, saya terlibat dalam berbagai kasus perdata, mulai dari perbuatan melawan hukum, hingga wanprestasi. Setiap kasus memiliki kerumitannya sendiri, dan saya belajar bahwa dalam hukum perdata, detil kecil bisa sangat mempengaruhi hasil akhir. Salah satu kasus yang cukup menantang adalah bagaimna saya melihat suatu kasus apakah itu termasuk permasalahan wanprestasi atau perbuatan melawan hukum, di mana saya harus berpikir kritis untuk mengetahui permasalahan yang terjadi itu masuk dalam kategori yang mana.

Selain itu, saya juga diajak mendalami proses litigasi perdata di pengadilan negeri setempat. Ini memberikan  saya kesempatan untuk melihat bagaimana sistem peradilan di Bali bekerja, serta bagaimana pengacara berperan dalam menangani kasus klien di depan hakim.

Laurentius Ervin Ricky Pramudita (Dokumentasi)

 Pengalaman yang Membangun dan Memperkaya

Magang kedua di kantor pengacara di Bali membuka wawasan saya lebih luas, terutama terkait dengan dinamika hukum koperasi dan hukum perdata. Saya belajar bahwa menjadi pengacara di daerah seperti Bali membutuhkan pemahaman yang lebih luas tentang aspek-aspek budaya dan sosial yang unik. Setiap kasus yang saya tangani memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya etika, komunikasi, dan kemampuan untuk menyeimbangkan kepentingan klien dengan aturan hukum yang berlaku.

Pengalaman ini semakin memperkaya pemahaman saya tentang dunia hukum dan mempersiapkan saya untuk menghadapi tantangan yang lebih besar di masa depan. Magang di Bali bukan hanya tentang belajar hukum, tetapi juga tentang bagaimana menjadi pengacara yang tanggap terhadap kebutuhan klien dari berbagai latar belakang, serta selalu menjaga keadilan dalam setiap langkah yang diambil. [Laurentius Ervin Ricky Pramudita]

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version