Home BEASISWA Pengalaman Magang Luar Biasa di Kantor Hukum Jakarta, Tetap Berpegang pada Iman...

Pengalaman Magang Luar Biasa di Kantor Hukum Jakarta, Tetap Berpegang pada Iman di Tengah Kesibukan

0

Jakarta, Pena Katolik | Magang di sebuah kantor hukum besar di Jakarta adalah mimpi yang tak pernah terpikirkan oleh saya. Sebagai mahasiswa hukum Universitas Katolik Darma Cendika, saya selalu membayangkan seperti apa rasanya terlibat dalam kasus-kasus penting, bekerja bersama pengacara handal, dan mengalami langsung dinamika kehidupan hukum di kota besar.

Ketika kesempatan itu datang, saya merasa sangat bersyukur. Namun, di tengah kesibukan dan tekanan yang luar biasa, saya belajar bahwa tidak peduli betapa sibuknya saya, Tuhan Yesus selalu hadir dan menjadi kekuatan utama yang menuntun setiap langkah.

Momen Magang, Laurentius Ervin Ricky Pramudita

Hari Pertama yang Menegangkan

Saat pertama kali menginjakkan kaki di kantor hukum yang megah dan modern di pusat Jakarta, jantung saya berdebar kencang. Saya tahu bahwa saya akan bekerja di bawah pengacara-pengacara yang profesional. Kantor ini menangani berbagai jenis kasus, mulai dari hukum korporasi, litigasi, hingga perbankan.. Ada perasaan kagum dan takut yang menyelimuti, namun saya berdoa dalam hati, memohon Tuhan Yesus untuk membimbing saya di setiap situasi.

Di hari pertama, saya langsung dihadapkan dengan pekerjaan yang cukup menantang. Saya ditugaskan untuk membantu mentor saya dalam melakukan riset mengenai perizinan yang melibatkan perusahaan multinasional. Awalnya, saya merasa kewalahan dengan banyaknya dokumen yang harus dibaca dan dipelajari. Namun, setiap kali rasa takut atau cemas datang, saya selalu mengingat untuk berdoa, meminta Yesus untuk memberikan ketenangan dan kebijaksanaan.

Momen Magang, Laurentius Ervin Ricky Pramudita

Menemukan Tuhan dalam Setiap Detail Pekerjaan

Selama magang, saya sering dihadapkan dengan berbagai tantangan yang memerlukan keputusan cepat. Ada hari-hari ketika pekerjaan terasa sangat berat, dan saya harus lembur hingga larut malam. Meski lelah, saya selalu menyempatkan diri untuk mengambil waktu sejenak untuk berdoa. Di kantor, saya sering mengucapkan doa pendek dalam hati, meminta Tuhan untuk memberikan hikmat. Saya percaya bahwa Tuhan Yesus bekerja melalui saya, bahkan dalam tugas-tugas kecil sekalipun.

Satu pengalaman yang paling membekas adalah ketika saya dipercaya terlibat dalam sebuah kasus yang dimana saya dipercaya untuk menyiapkan berkas alat bukti tertulis. Alat bukti tertulis ini tentunya tidak sedikit, saya dibantu oleh 2 teman magang saya untuk menangani pemberkasan alat bukti tersebut. Saya dan tim tentu harus bekerja sampai larut malam untuk menyelesaikan  tugas tersebut.

Namun, setiap kali aku merasa kewalahan, saya selalu ingat pesan Tuhan dalam Filipi 4:13, “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” Ayat ini menjadi penghiburan dan sumber motivasi bagi saya. Dalam keheningan malam, saya sering merenungkan betapa Tuhan Yesus selalu mendampingiku, meski di tengah kesibukan dan tekanan dunia kerja.

Momen Magang, Laurentius Ervin Ricky Pramudita

Mentor yang Menginspirasi

Selama magang, saya mendapatkan mentor yang sangat berpengalaman dan penuh inspirasi. Walaupun beliau adalah seorang pengacara senior yang sudah menangani berbagai kasus besar, seperti perkara bisnis. Bukan hanya keterampilan teknis hukum yang diajarkannya, tetapi juga etika dalam profesi ini.

Setiap kali kami berdiskusi, beliau selalu menekankan pentingnya menjaga integritas sebagai seorang pengacara. Ia mengingatkan bahwa dalam dunia hukum yang penuh kompetisi ini, hal terpenting adalah tetap berpegang pada kebenaran dan keadilan. Kalimatnya yang paling saya ingat adalah, “Seorang pengacara yang hebat bukanlah mereka yang menang dalam setiap kasus, tetapi mereka yang memenangkan kepercayaan dan hati klien dengan integritas.”

Pelajaran Berharga

Salah satu pengalaman paling menantang selama magang adalah saat saya diminta membantu dalam riset kasus mengenai kepailitan. Dimana saya harus meriset untuk mencari nama kurator di Pengadilan Jakarta Pusat dan mencari tau bagaimana dan apa saja yang dibutuhkan untuk data mengenai kepailitan.  Riset ini membutuhkan ketelitian dan pemahaman mendalam tentang hukum kepailitan.

Selama seminggu, saya bekerja tanpa henti menelusuri perundang-undangan, preseden kasus serupa, serta menyiapkan laporan lengkap yang nantinya akan digunakan oleh mentor. Meski tugas ini membuat saya lelah, saya merasa sangat bersemangat karena tahu bahwa hasil kerja saya memiliki dampak nyata dalam kasus tersebut. Melalui proses ini, saya menyadari betapa pentingnya setiap detail dalam dunia hukum dan betapa besar tanggung jawab seorang pengacara dalam menangani hak dari klien.

Lingkungan Kerja yang Kompetitif Namun Mendukung

Salah satu hal yang membuat magang ini sangat luar biasa adalah lingkungan kerjanya. Meskipun penuh tekanan dan kompetitif, rekan-rekan kerja selalu siap membantu dan memberi masukan. Ada banyak kesempatan untuk belajar, baik dari pengacara senior maupun sesama intern. Setiap hari, saya ditantang untuk berpikir kritis, menganalisis masalah secara mendalam, dan selalu memberikan yang terbaik dalam setiap tugas.

Tidak hanya bekerja, kantor juga sering mengadakan acara sosial, seperti makan malam bersama atau diskusi santai tentang kasus-kasus menarik. Momen-momen ini sangat membantu membangun hubungan yang lebih dekat dengan tim dan merasakan semangat kolegialitas yang tinggi.

Akhir dari Perjalanan Magang

Setelah beberapa bulan magang, saya merasa pengalaman ini sungguh luar biasa. Saya bukan hanya belajar banyak tentang dunia hukum, tetapi juga menemukan betapa pentingnya menjaga hubungan yang erat dengan Tuhan di tengah tekanan pekerjaan. Tuhan Yesus mengajarkan saya untuk selalu rendah hati, bekerja dengan integritas, dan tidak melupakan nilai-nilai Kristiani, bahkan ketika terlibat dalam kasus-kasus besar yang penuh tantangan.

Magang di kantor hukum ini bukan hanya memberikan saya pengalaman profesional yang berharga, tetapi juga memperkuat iman saya. Saya belajar bahwa Tuhan Yesus tidak pernah meninggalkan saya, meskipun dalam kesibukan atau tantangan yang saya hadapi. Melalui setiap tantangan, saya diingatkan bahwa Tuhan selalu hadir, memberi saya kekuatan dan kebijaksanaan untuk menjalani setiap hari dengan penuh harapan.

Penutup

Pengalaman magang ini mengajarkan saya bahwa sukses di dunia profesional tidak harus berarti meninggalkan iman kita. Sebaliknya, dengan selalu melibatkan Tuhan Yesus dalam setiap langkah, saya merasa lebih kuat, lebih bijaksana, dan lebih siap menghadapi tantangan apa pun. Tuhan Yesus adalah penuntun saya, di kantor hukum, maupun dalam setiap aspek hidup saya.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version