Home BERITA TERKINI Paus Fransiskus Kanonisasi 14 Orang Suci

Paus Fransiskus Kanonisasi 14 Orang Suci

0

Vatikan, Pena Katolik  | Pastor Manuel Ruiz López dan tujuh orang rekannya, saudara Francis, Mooti, ​​dan Raphael Massabki, Pastor Joseph Allamano, Suster Marie Leonie Paradis, dan Suster Elena Guerra, yang dikanonisasi oleh Paus Fransiskus pada hari Minggu, masing-masing mencontohkan kebajikan heroik dan memberikan kesaksian tentang kekudusan dalam panggilan unik mereka.

Paus Fransiskus memimpin Misa Kanonisasi untuk 14 Orang Suci baru, termasuk 11 martir yang terbunuh di Suriah karena menolak meninggalkan iman mereka, dan menjunjung tinggi kesaksian Kristen mereka dengan mencatat bahwa mereka menjalani cara pelayanan Yesus.

Seperti yang disampaikan Paus pada Misa Kanonisasi di Lapangan Santo Petrus pada Hari Misi Sedunia, bahwa orang-orang kudus baru ini menjalani kehidupan sesuai dengan cara Yesus yakni ‘pelayanan’.  

“Iman dan kerasulan yang mereka laksanakan tidak memuaskan hawa nafsu duniawi dan haus kekuasaan, tetapi sebaliknya, mereka menjadikan diri mereka pelayan bagi saudara-saudarinya, kreatif dalam berbuat baik, tabah dalam kesulitan, dan murah hati sampai akhir,” kata Paus.

Paus mencatat bahwa kesaksian mereka mengundang umat Kristiani untuk mengindahkan undangan Yesus untuk melayani, bukan untuk mencari kemuliaan.

Paus Fransiskus memimpin Misa Kanonisasi (2024)

Dapatkah kamu meminum cawan yang Aku minum?’

Mengambil petunjuk dari bagian Injil Markus, Paus mengajak umat Kristiani untuk merenungkan pertanyaan mendalam yang Yesus ajukan kepada murid-murid-Nya, Yakobus dan Yohanes: “Apakah yang kamu kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?” dan “Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Aku minum?” Pertanyaan-pertanyaan ini, kata Paus Fransiskus, menyoroti keinginan-keinginan tersembunyi kita dan menyingkirkan segala ilusi kepentingan pribadi.

Bapa Suci menjelaskan bahwa melalui pertanyaan-pertanyaan ini, Yesus memanggil kita menuju hubungan yang lebih dalam dengan-Nya.

Bapa Paus Fransiskus juga mengatakan bahwa Yakobus dan Yohanes meskipun murid-murid yang setia, mendekati Yesus dengan harapan yang berakar pada kemuliaan duniawi, mencari kehormatan dan kedudukan berkuasa.

Mereka mendambakan tempat di sebelah kanan dan kiri-Nya dalam kemuliaan-Nya, membayangkan seorang Mesias yang menang yang akan memerintah dengan penuh kuasa. Namun, lanjut Paus, pemahaman mereka keliru.

“Yesus tidak berhenti pada permintaan mereka, Dia menyelidiki lebih dalam, menyingkapkan keinginan di balik kata-kata mereka. Dia menantang mereka, seperti Dia menantang kita, untuk melihat melampaui ambisi manusia,” kata Paus.

Seorang Raja yang datang untuk melayani

Paus Fransiskus mengingatkan, Mesias yang sejati bukanlah raja yang penuh kekuasaan dan dominasi, melainkan Raja-Hamba yang datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, bahkan sampai mengorbankan nyawa-Nya di kayu salib.

Dia juga menambahkan bahwa gambaran yang Yesus tunjukkan kepada murid-murid-Nya merupakan perubahan radikal dari gagasan duniawi tentang kekuasaan.

“Di sebelah kanan dan kiri-Nya tidak akan ada singgasana, tetapi dua penjahat akan disalibkan di samping-Nya, menderita dan mati bersama-Nya dalam kehinaan,” katanya.

Bapa Paus Fransiskus menekankan bahwa kematian ini adalah cawan yang dibicarakan Yesus—kehidupan penuh kasih, baptisan penderitaan dan pelayanan.

Dia menegaskan bahwa jalan sejati kemuridan bukanlah jalan untuk berusaha mendominasi, tetapi jalan untuk belajar melayani.

“Mereka yang mengikuti Kristus, jika mereka ingin menjadi besar, harus melayani,” tambahnya.

Paus Fransiskus mengakhiri dengan menjunjung tinggi teladan dari 14 Orang Suci yang dikanonisasi pada hari Minggu, mengatakan bahwa mereka adalah pria dan wanita yang hidup bukan untuk kemuliaan mereka sendiri tetapi untuk kemuliaan Tuhan, menjadikan diri mereka pelayan bagi saudara-saudari mereka.

Dia mengundang umat Kristiani untuk berdoa melalui perantaraan mereka.

“Agar kita juga dapat mengikuti Kristus, mengikuti-Nya dalam pelayanan, dan menjadi saksi harapan bagi dunia,” tutup Paus Fransiskus. [S] Berdasarkan laporan Linda Bordoni 20 Oktober 2024, 11:34 Waktu Vatikan.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version