Home BERITA TERKINI Pemberdayaan Guru SMP Kabupaten Landak Melalui Pemanfaatan Game-Based Learning dan Cloud Computing

Pemberdayaan Guru SMP Kabupaten Landak Melalui Pemanfaatan Game-Based Learning dan Cloud Computing

0
Pemberdayaan Guru SMP Kabupaten Landak Melalui Pemanfaatan Game-Based Learning dan Cloud Computing untuk Meningkatkan Literasi Digital Guru (2024)

Landak, Pena Katolik | Transformasi pendidikan berbasis teknologi tidak hanya meningkatkan efektivitas pembelajaran, tetapi juga mendorong terciptanya lingkungan belajar yang lebih interaktif dan menarik bagi peserta didik.  Di era digital saat ini, literasi digital menjadi salah satu kemampuan esensial yang harus dikuasai oleh para pendidik.

Setidaknya, itu merupakan garis besar laporan yang disampaikan oleh Ketua Tim Pengapdian Kepada Masyarakat (PKM) Kunto Nurcahyoko dari Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo (San Agustin).

Untuk menjawab tantangan itu, mereka menyelenggarakan sebuah program pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk memberdayakan guru-guru SMP di Kabupaten Landak.

Program dengan tajuk “Pemberdayaan Guru SMP Kabupaten Landak melalui Pemanfaatan Game-Based Learning dan Cloud Computing untuk Meningkatkan Literasi Digital Guru,” dilaksanakan dari bulan September hingga Oktober 2024.

Program yang dipimpin dosen San Agustin Kunto Nurcahyoko, bersama rekan dosen lainnya yakni Rudi Hartono dan Pradipta Annurwanda dibantu dua mahasiswa, Citi Putri dan Yohanes Abxy Pebriyanto yang dimana kegiatan itu merupakan bagian hibah kompetitif Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat tahun pendanaan tahun 2024.

Menurut Kunto tujuan utama program tersebut adalah semakin meningkatkan literasi digital para guru SMP yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Zona Kecamatan Jelimpo melalui pelatihan penggunaan teknologi dengan berbasis game-based learning dan cloud computing.

Pemberdayaan Guru SMP Kabupaten Landak Melalui Pemanfaatan Game-Based Learning dan Cloud Computing untuk Meningkatkan Literasi Digital Guru (2024)

Kompetensi Digital Guru

Dalam laporan itu, salah satu fokus utama dari program adalah memberikan pendampingan kepada para guru mengenai penggunaan cloud computing dalam pembelajaran dan administrasi sekolah.

Dalam beberapa sesi pendampingan yang diselenggarakan, peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan praktis untuk mengaplikasikan teknologi ini secara langsung.

“Para peserta diperkenalkan dengan berbagai platform teknologi, termasuk Google Workspace, yang mencakup aplikasi seperti Google Docs, Google Drive, dan Google Classroom,” tulis Kunto dalam laporannya.

Menurut tim PKM San Agutin terdapat 27 guru tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.

Dalam sesi pertama, mereka diberikan pemahaman menyeluruh tentang pentingnya cloud computing dan bagaimana teknologi bisa mendukung proses belajar-mengajar serta mempermudah pengelolaan administrasi sekolah.

Sesi kedua, mulai dengan praktik kelompok dimana peserta terlibat menerapkan teori yang telah dipelajari.

Mereka diajak untuk berkolaborasi menggunakan Google Workspace dalam menyusun dokumen bersama dan berdiskusi mengenai tantangan-tantangan yang mungkin mereka hadapi dalam implementasi teknologi ini di sekolah masing-masing.

Harapan Guru Daerah Pinggiran

Meskipun sebagian besar peserta berasal dari daerah pinggiran kota di daerah Kabupaten Landak, semangat peserta untuk menguasai literasi digital sangat tinggi. Ketua MGMP Zona Jelimpo, Dede Melda, mengapresiasi program tersebut.

“Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi peserta dalam mentransformasi metode pembelajaran,” ujar Dede Melda.

Dia menambahkan dengan menggunakan game-based learning, siswa menjadi lebih aktif dan tidak mudah bosan.

Respon positif juga datang dari pesetra lain yaitu Damai Yanti. Peserta berharap pelatihan ini bisa terus diadakan dengan materi seperti gamifikasi dan cloud computing. Teknologi digital sangat membantu peserta dalam menyampaikan materi di kelas, meskipun berasal dari daerah pinggiran.

Peserta- Pemberdayaan Guru SMP Kabupaten Landak Melalui Pemanfaatan Game-Based Learning dan Cloud Computing untuk Meningkatkan Literasi Digital Guru (2024)

Peluang dan Pembelajaran Inovatif

Pemanfaatan teknologi seperti cloud computing dan game-based learning semakin membuka peluang baru bagi para guru di Kabupaten Landak untuk menciptakan pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif.

Hal ini diakui oleh salah satu pemateri, Rudi Hartono, yang melihat antusiasme dan fokus para peserta selama pelatihan berlangsung.

Salah satu indikator guru yang melek teknologi adalah kesungguhannya dalam mengintegrasikan pembelajaran dengan kemajuan teknologi.

Dalam pelatihan itu, peserta diminta untuk menyelesaikan tugas kelompok menggunakan Google Docs dan Game-based learning, dan mereka berhasil menyelesaikannya dengan baik. Ini adalah bukti bahwa guru-guru di sana siap untuk beradaptasi dengan teknologi baru.

Masa Depan Pendidikan yang Lebih Baik

Keberhasilan program tak lepas dari dukungan berbagai pihak. Ketua tim PKM, Kunto Nurcahyoko, menyampaikan terima kasih kepada DRTPM Kemendikbudristek yang telah mendanai program ini, serta kepada Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Landak, dan MGMP Zona Jelimpo.

“Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan dampak yang positif, tidak hanya bagi guru-guru peserta, tetapi juga bagi siswa yang akan merasakan manfaat dari pembelajaran berbasis teknologi,” kata Kunto dalam laporannya.

Dia juga melihat bahwa literasi digital guru yang semakin baik akan mendorong terwujudnya pendidikan yang lebih inovatif dan menarik.

Sebagai dosen yang masuk ke pedalaman, Kunto menilai program pelatihan literasi digital seperti itu bertujuan untuk berkontribusi pada peningkatan kapasitas guru-guru di Kabupaten Landak dan membuka jalan bagi penerapan teknologi yang lebih luas dalam dunia pendidikan.

“Proses pembelajaran yang berbasis teknologi tidak hanya relevan di perkotaan, tetapi juga di daerah-daerah pinggiran, seperti yang dibuktikan oleh semangat para guru,” tambah Kunto.

Dia berharap agar program serupa dapat terus berlanjut dan membawa pendidikan Indonesia ke arah yang lebih baik. [S] – Laporan Ketua PKM San Agustin, Kunto Nurcahyoko.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version