Home BERITA TERKINI Kisah Sepasang Muda-Mudi yang Membatalkan Pertunangan dan Memilih Masuk Biara Menjadi Suster...

Kisah Sepasang Muda-Mudi yang Membatalkan Pertunangan dan Memilih Masuk Biara Menjadi Suster dan Imam

0
Mozaik kegidupan Sr Maria dan Pastor Angelo. Aleteia

NAPOLI, Pena Katolik – Kisah menarik dialami Pastor Angelo Ragosta dan Suster Maria Giuseppina. Di masa mudanya, mereka telah bertunangan, rencana pernikahan bahkan telah dibuat. Keduanya pernah menjalin komitmen untuk hidup bersama, namun, jalan hidup mereka sedikit “dirubah” oleh Tuhan. Keduanya membatalkan pertunangan dan masing-masing memilih untuk masuk Biara.

“Kami berencana untuk menikah, tetapi Tuhan mengubah kartunya sedikit – hanya sedikit,” kata Pastor Angelo

Angelo bertunangan dengan kekasihnya pada tanggal 29 Desember tahun 1996, saat berusia 16 tahun dan kekasihnya berusia 15 tahun. Semua berjalan lancer hingga Oktober 2005, hampir sembilan tahun. Pernikahan sudah direncanakan, Angelo berusaha mencari rumah dan mempersiapkan semua yang dibutuhkan tepat waktu.

Suatu kali, Paola kekasihnya mengikuti sebuah kegiatan rohani. Sepulangnya dari pertemuan itu, Paola memilih untuk meninggalkan Angelo dan masuk biara. Itu terjadi setelah hampir 9 tahun mereka bertunangan.

Angelo menulis, bahwa Tuhan membuat tunangannya itu mengerti bahwa Dia menginginkannya untuk Dirinya Sendiri. Pemudi itu memilih memasuki ordo tertutup setelah membatalkan pertunangannua dengan Angelo. Selanjutnya, ia memilih nama biara Maria Giuseppina.

Pastor Angelo mengenang, perpisahan itu sulit untuk ia terima. Itu adalah keputusan yang sangat sulit baginya. Butuh waktu lama baginya untuk bisa mengerti.

“Apa yang kamu mau dari aku?”, begitu gumam Angelo kepada Tuhan.

Angelo melanjutkan kehidupannya, bekerja sebagai teknisi listrik di sebuah perusahaan. Namun, hatinya gelisah. Ada perasaan kehilangan.

“Saya melanjutkan hidup saya bekerja sebagai tukang listrik industri, tetapi dalam hati saya menjadi semakin gelisah. Saya mendapat gaji, saya pergi keluar dengan teman-teman, tetapi semuanya tidak menyenangkan. Tidak ada yang cukup bagi saya, saya memiliki segalanya, namun saya tidak bahagia,” katanya mengenang.

Titik balik dalam hidupnya terjadi ketika dia berdoa dan bertanya kepada Tuhan. Ia mempertanyaan apa tujuan hidupnya.

 “Mengapa saya ada di Bumi? Apa yang Kamu mau dari aku?”

Angelo lalu membuka Alkitab yang ia punya. Ia membuka Yeremia 1:4-5 : “Sebelum aku membentukmu di dalam rahim, aku mengenalmu, dan sebelum kamu lahir aku menguduskan kamu; Aku mengangkatmu menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.”

Saat itulah, Angelo mulai memahami bahwa panggilannya adalah imamat. Pangilan itu semakin kuat, sesuatu yang lalu mendorongnya untuk benar-benar mengikuti panggilan itu.

Kini, Pastor Angelo telah 10 tahun menjadi imam. Ia ditahbiskan sebagai Imam Keuskupan Agung Napoli pada 21 April 2023. Ia ditahbiskan oleh Uskup Agung Napoli, Kardinal Crescenzio Sepe di Katedral Napoli.

Namun, meski berpisah dan memilih jalan hidup yang berbeda, Angelo dan Maria tetap berkomunikasi. Setiap kali dia berada di Napoli, Pastor Angelo menyempatkan untuk mengunjungi Sr. maria. Meski tinggal di biara klausura, Sr. Maria tetap diizinkan menerima tamu di ruangan khusus dengan izin kepala biara.

“Hari ini, setiap kali saya kembali ke Napoli, karena saya berada di luar negeri sebagai pendeta komunitas Italia, saya pergi ke biaranya dan kami bertemu,” Fr. Ragosta menambahkan.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version