Home BEASISWA Kemampuan Otot dan Sendi Beradaptasi

Kemampuan Otot dan Sendi Beradaptasi

0

LANDAK, Pena Katolik | Selasa 30 Juli 2024 – Aktivitas berolahraga sangat digandrungi pada saat sekarang ini karena kesadaran diri untuk hidup lebih sehat.

Secara aktif melakukan gerakan tangan dan kaki untuk memaksimalkan segala kemampuan dalam menghasilkan keluarnya keringat pada tubuh.

Pemilihan olahraga yang sangat tepat tergantung apa yang diingini dalam mengolah tubuh agar lebih bugar.

Pola gerakan semestinya dapat dipahami supaya lebih efisiensi dalam mengurangi kelelahan.

Berolahraga untuk meningkatkan kesehatan, tetapi jika tidak memahami sinyal tubuh saat waktunya istirahat dan mengabaikannya, hal ini dapat mengakibatkan cidera.

Rasa fokus pada permainan dan pertandingan meningkatkan diri dalam gerakan tanpa batas dengan melupakan kemampuan otot dan sendi untuk beradaptasi.

Seperti pada pasien berikut, sebelumnya seorang pemain bola voli, dengan postur tubuh yang cukup tinggi, sangat aktif mengikuti turnamen antar kecamatan dan meraih juara.

Setelah mengalami cidera, semua kegiatan olahraga tidak lagi dilakukan.

Penanganan dan pencarian titik kekakuan yang mengganggu penguncian gerakan dengan teknik usapan pada minyak, ditemukan beberapa kekakuan yang sangat sulit diurai alasan pasien karena sudah lama tidak pernah dihiraukan.

Memastikan saraf

Kedua tangan agak sulit diangkat sejajar kepala, ditekuk, memutar bahu bahkan untuk menggosok sabun di belakang badan pun agak sulit.

Tangan kiri terutama jari tengah sulit digerakkan, sudah pasti diberikan penanganan terlebih dahulu dari pada tangan kanan yang tidak terlalu terpengaruh banyak.

Relaksasi otot dilakukan bagian belakang lengan untuk memastikan saraf dapat berfungsi, dengan tekanan yang cukup kuat, bergerak ke bagian atas sendi lengan dengan teknik ujung jari seperti mencengkram, kemudian bagian bawah sendi siku dan otot-otot di sekitarnya, terakhir pada sendi jari dan pergelangan tangan.

Selain memberikan perawatan pijat, berikan juga gerakan peregangan statis yang dibantu dengan tarikan dan tekukan.

Secara perlahan agar sendi yang kaku dapat lebih leluasa bergerak.

Hasil yang telah diberikan membuktikan bahwa pemijatan ini dapat membantu gerakan sendi bahu yang kaku walaupun tidak sesempurna sebelum mengalami cidera, namun diperlukan pengulangan kembali agar jangkauan gerakan lebih baik.

Permasalahan ketika otot dan sendi di lengan harus segera ditangani agar tidak menghambat pergerakan organ lain seperti keterbatasan sendi akibat kekakuan. (Sam- Berdasarkan tulisan Jayadi Dosen PJKR San Agustin).

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version