Home BERITA TERKINI Uskup Agung Pontianak: STAKN Pontianak Harus Menjadi Role Model untuk Kampus Lain

Uskup Agung Pontianak: STAKN Pontianak Harus Menjadi Role Model untuk Kampus Lain

0
Dies Natalis ke-7 Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri (STAKN) Pontianak, di aula kampus pada 17 Januari 2024. IST

PONTIANAK, Pena Katolik – Uskup Agung Pontianak, Mgr. Agustinus memimpin Misa Dies Natalis ke-7 Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri (STAKN) Pontianak, di aula kampus pada 17 Januari 2024. Pada kesempatan ini, Mgr. Agustinus mengajak semua civitas akademis STAKN Pontianak untuk semakin bersemangat dalam mendalami nilai-nilai kekatolikan selama masa pendidikan di kampus ini.

Mgr. Agustinus berharap, lulusan dari kampus ini dapat menjadi kader bangsa yang berwawasan iman Katolik dan mampu menjadi contoh iman dalam masyarakat. Nilai kekatolikan ini, menurut Mgr. Agustinus menjadi ciri khas dan istimewa di banding lembaga pendidikan lain. 

STAKN Pontianak menjadi sekolah tinggi negeri Katolik pertama di Indonesia. Untuk itu, Mgr. Agustinus juga menekankan pentingnya kerja sama dengan pemerintah. Ia berharap, di dalam STAKN Pontianak ini, kerja sama antara pemerintah dan Gereja dapat berjalan dengan penih kasih.

“Saya sangat setuju bahwa harus tercipta kerja sama antara Pemerintah dan Gereja Katolik. Saya harap STAKat Negeri Pontianak sebagai sekolah tinggi agama Katolik pertama dan satu-satunya di Indonesia dapat menjadi role model di mana Gereja Katolik tidak perlu ragu lagi untuk bekerja sama dengan Pemerintah,” ungkap Mgr. Agustinus Agus.

Perayaan Dies Natalis ini juga dihadiri Dirjen Bimas Katolik, Suparman Sirait. Pada kesempatan ini, Suparman berharap STAKN Pontianak bertransformasi menjadi Sekolah Tinggi Keagamaan Katolik terbaik, yang akan menjadi role model bagi PTK Katolik Swasta. Suparman mendorong agar STAKN Pontianak dapat go international.

“Saya menginginkan mahasiswa dari negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, atau lainnya dapat studi di STAKat Negeri Pontianak,” tuturnya.

Suparman berpendapat, STAKN Pontianak akan semakin diminati jika bertransformasi dengan penambahan beberapa program studi. Ia berharap tahun 2024 semua upaya transformasi Sekolah Tinggi menjadi insitusi pendidikan yang lebih besar sudah dapat diupayakan.

Dalam hubungan kemitraan dengan Gereja Katolik, Suparman menjelaskan dalam proses transformasi menjadi institut, Bimas Katolik terus bekerja sama dengan Gereja sehingga terbentuklah pendidikan yang berbasis Gereja. Ia berharap tercipta kualitas mahasiswa Katolik yang memiliki pengetahuan yang tinggi dan moralitas yang baik.

Cikal bakal pendirian STAKN Pontianak didahului berdirinya oleh STP St. Agustinus, Keuskupan Agung Pontianak yang telah berdiri pada tahun 2006. Berkat dukungan dan rekomendasi dari Gereja Katolik dan Pemprov Kalbar pendirian STAKN Pontianak tercapai pada 6 April 2017 oleh Kementerian Agama. Dalam sambutannya, Menteri Agama RI menekankan bahwa pendidikan keagamaan dipandang penting untuk menopang kesatuan di tengah kemajemukan bangsa. (AES)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version