27.2 C
Jakarta
Wednesday, May 1, 2024

Bacaan dan Renungan Sabtu 14 Oktober 2023, Minggu Biasa XXVII (hijau)

BERITA LAIN

More

    Bacaan I: Yl. 3:12-21

    Baiklah bangsa-bangsa bergerak dan maju ke lembah Yosafat, sebab di sana Aku akan duduk untuk menghakimi segala bangsa dari segenap penjuru. Ayunkanlah sabit, sebab sudah masak tuaian; marilah, iriklah, sebab sudah penuh tempat anggur; tempat-tempat pemerasan kelimpahan, sebab banyak kejahatan mereka.

    Banyak orang, banyak orang di lembah penentuan! Ya, sudah dekat hari TUHAN di lembah penentuan! Matahari dan bulan menjadi gelap, dan bintang-bintang menghilangkan cahayanya.

    TUHAN mengaum dari Sion, dari Yerusalem Ia memperdengarkan suara-Nya, dan langit dan bumi bergoncang. Tetapi TUHAN adalah tempat perlindungan bagi umat-Nya, dan benteng bagi orang Israel.

    “Maka kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, adalah Allahmu, yang diam di Sion, gunung-Ku yang kudus. Dan Yerusalem akan menjadi kudus, dan orang-orang luar tidak akan melintasinya lagi.

    Pada waktu itu akan terjadi, bahwa gunung-gunung akan meniriskan anggur baru, bukit-bukit akan mengalirkan susu, dan segala sungai Yehuda akan mengalirkan air; mata air akan terbit dari rumah TUHAN dan akan membasahi lembah Sitim.

    Mesir akan menjadi sunyi sepi, dan Edom akan menjadi padang gurun tandus, oleh sebab kekerasan terhadap keturunan Yehuda, oleh karena mereka telah menumpahkan darah orang yang tak bersalah di tanahnya.

    Tetapi Yehuda tetap didiami untuk selama-lamanya dan Yerusalem turun-temurun. Aku akan membalas darah mereka yang belum Kubalas; TUHAN tetap diam di Sion.”

    Demikianlah Sabda Tuhan

    U. Syukur Kepada Allah

    Mazmur 97:1-2,5-6,11-12

    • TUHAN adalah Raja! Biarlah bumi bersorak-sorak, biarlah banyak pulau bersukacita! Awan dan kekelaman ada sekeliling Dia, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
    • Gunung-gunung luluh seperti lilin di hadapan TUHAN, di hadapan Tuhan seluruh bumi. Langit memberitakan keadilan-Nya, dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
    • Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena TUHAN, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.

    Bacaan Injil – Lukas 11:27-28

    Pada suatu hari, ketika Yesus sedang berbicara kepada orang banyak, berserulah seorang wanita dari antara orang banyak itu, dan berkata kepada Yesus, “Berbahagialah ibu yang telah mengandung dan menyusui Engkau!”

    Tetapi Yesus bersabda, “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan sabda Allah dan memeliharanya.”

    Demikianlah Injil Tuhan.

    U. Terpujilah Kristus.

    Santo Kallistus, Paus dan Martir

    Kisah masa kecil Kallistus tidak diketahui jelas. Konon, ia adalah putera Domisius, pelayan keluarga Bapak Carpophorus yang kaya raya. Pada awal abad ke-3, ia ditahbiskan menjadi diakon oleh Sri Paus Zepherinus (199-217) dan ditugaskan Paus untuk menjaga dan mengurus pekuburan serani di Jalan Appia di luar kota Roma. Kuburan ini ada di dalam katakombe yang kemudian lazim disebut Kuburan Santo Kallistus. Kallistus menghiasi kuburan itu dengan gambar-gambar yang indah dan memperluasnya. Banyak imam dan martir dimakamkan di dalamnya.

    Teladan Kallistus menarik hati seluruh umat Kristen. Oleh karena itu sepeninggal Paus Zepherinus, Kallistus dipilih menjadi Paus. Kepemimpinannya dibayangi oleh Hipolitus, seorang calon lain yang gagal menjadi Paus menggantikan Paus Zepherinus dan karena itu mengangkat dirinya menjadi Paus tandingan (217-235). Kallistus dikenal sangat baik. Ia mengampuni orang-orang Kristen yang bertobat dan memberikan kedudukan resmi di dalam Gereja ke pada orang-orang itu.

    Dalam masa kepemimpinannya, banyak orang Kristen ditangkap dan dibunuh karena imannya. Kallistus sendiri pun ditangkap dan dipenjarakan. Di dalam penjara, ia menyembuhkan seorang prajurit bernama Privatus. Tak lama kemudian, Kallistus sendiri mati ditenggelamkan di dalam perigi di Trastevere, Roma pada tahun 222 pada masa pemerintahan Kaisar Aleksander.

    Doa Penutup

    Engkau memberi kami cinta, di dalah hati terdalam kami. Namun, dalam banyak hal, cinta yang kami beri sering hanya dibalas dengan rasa sakit. Akankah rasa ini termasuk dalam kehendakmu? Ajari kami Tuhan, agar kami pun dapat menemukan makna dari setiap rasa sakit dari setiap tetes kasih yang kami beri. Amin

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI