VATIKAN, Pena Katolik – Ratu Mathilde dari Belgia adalah satu dari sedikit wanita di dunia yang boleh mengenakan pakaian berwarna putih, dibandingkan pakaian berwarna hitam, ketika bertemu dengan Paus dalam audiensi pribadi resmi di Vatikan.
Sebagai seorang ratu Katolik, ia memiliki “hak istimewa” hak istimewa kepausan yang saat ini hanya diberikan kepada keluarga kerajaan Katolik dari Spanyol, Luksemburg, Belgia, dan Monako, serta Wangsa Savoy. Protokol tradisional Vatikan mengharuskan perempuan mengenakan mantilla hitam dan gaun hitam berlengan panjang untuk audiensi resmi kepausan, meskipun kebiasaan ini telah dijadikan opsional dalam beberapa dekade terakhir.
Ratu Mathilde tiba di Istana Apostolik Vatikan bersama suaminya, Raja Philippe dari Belgia, pada Kamis pagi dengan mengenakan kerudung mantilla putih dan gaun putih. Raja Philippe, yang naik takhta Belgia 10 tahun lalu, menyandang gelar “Rex Catholicissimus”.
Dalam audiensi ini, Paus membahas perang di Ukraina dan komitmen bersama terhadap perdamaian selama pertemuan 20 menit tersebut. Ini adalah kunjungan kedua Raja Belgia ke Vatikan tahun ini, ketika Raja Philippe dan Ratu Mathilde juga melakukan perjalanan ke Roma untuk menghadiri pemakaman Benediktus XVI pada bulan Januari.
Hampir 50% orang Belgia menganut agama Katolik. Anggota Keluarga Kerajaan Belgia beragama Katolik tetapi tidak memiliki peran resmi dalam Gereja Katolik di negara tersebut.
Raja Philippe dan Ratu Mathilde menikah pada tahun 1999 di Katedral St. Michael dan St. Gudula di Brussels yang dibangun pada abad ke-11 di Belgia dan memiliki empat anak. Putri tertua mereka, Putri Elisabeth, berada di urutan pertama dalam garis suksesi.
