Minggu, Desember 22, 2024
28.6 C
Jakarta

Bacaan dan Renungan Selasa 8 Agustus 2023; Peringatan Wajib St. Dominikus, Pendiri Ordo Pengkotbah (Putih)

St Dominikus

Bacaan I – Bilangan 12:1-13

“Musa itu seorang nabi yang lain daripada yang lain. Bagaimana kalian sampai berani menaruh syak terhadap dia?”

Sekali peristiwa Miryam dan Harun menaruh syak terhadap Musa karena wanita Kush yang diperisterinya. Memang Musa telah memperisteri seorang wanita dari Kush. Kata mereka,”Benarkah Tuhan bersabda dengan perantaraanMusa saja? Bukankah Ia juga bersabda dengan perantaraan kita?” Hal itu didengar oleh Tuhan. Adapun Musa, dia itu seorang yang sangat lembut hatinya melebihi siapa pun di atas bumi.

Lalu tiba-tiba bersabdalah Tuhan kepada Musa, Harun dan Miryam, “Keluarlah kalian bertiga ke Kemah Pertemuan.” Maka keluarlah mereka bertiga. Lalu turunlah Tuhan dalam tiang awan dan berdiri di pintu kemah itu, lalu memanggil Harun dan Miryam.

Dan mereka berdua tampil. Lalu bersabdalah Tuhan, “Dengarkanlah sabda-Ku ini. Jika di antara kalian ada seorang nabi, maka Aku, Tuhan, menyatakan diri-Ku kepadanya dalam penglihatan.

Aku berbicara dengan dia dalam mimpi. Bukan demikianlah halnya dengan hamba-Ku Musa, yang setia di seluruh rumah-Ku. Dengan Musa Aku berbicara berhadap-hadapan, terus terang, bukan dalam teka-teki.

Dan ia telah melihat rupa Tuhan. Bagaimana kalian sampai berani menaruh syak terhadap hamba-Ku Musa?” Sebab itu bangkitlah murka Tuhan terhadap mereka. Tuhan meninggalkan tempat itu, dan tiang awan naik dari atas kemah.

Pada saat itu Miryam tampak kena penyakit kusta, kulitnya menjadi putih seperti salju. Ketika Harun menoleh kepadanya, tampaklah olehnya bahwa Miryam telah terkena kusta.

Harun lalu berkata kepada Musa, “Ah Tuanku, janganlah kiranya dosa ini ditimpakan kepada kami. Dalam kebodohan kami telah berbuat demikian.

Janganlah kiranya Miryam ini dibiarkan sebagai anak gugur, yang pada waktu keluar dari kandungan sudah setengah busuk dagingnya.” Lalu berserulah Musa kepada Tuhan, “Ya Allah, sembuhkanlah kiranya dia.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 51:3-4.5-6a.6bc-7.12-13

Ref. Kasihanilah aku, ya Allah, sebab aku orang berdosa.

  • Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku.
  • Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa, yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
  • Maka Engkau adil bila menghukum aku, dan tepatlah penghukuman-Mu. Sungguh, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.
  • Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baruilah semangat yang teguh dalam batinku.

Bait Pengantar Injil Yohanes 1:49b

Ref. Alleluya.

Rabi, Engkau Anak Allah, Engkaulah raja Israel.

acaan Injil Matius 15:1-2.10-14

“Tuhan, suruhlah aku datang kepada-Mu dengan berjalan di atas air.”

Sekali peristiwa datanglah kepada Yesus beberapa orang Farisi dan ahli Taurat dari Yerusalem. Mereka berkata, “Mengapa murid-murid-Mu melanggar adat istiadat nenek moyang? Mereka tidak membasuh tangan sebelum makan.”

Yesus lalu memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka, “Dengarkan dan camkanlah, bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang.”

Maka datanglah para murid dan bertanya kepada Yesus, “Tahukah Engkau bahwa perkataan-Mu itu telah menjadi batu sandungan bagi orang Farisi?” Tetapi Yesus menjawab, “Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di surga, akan dicabut sampai akar-akarnya.

Biarkanlah mereka itu. Mereka itu orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lubang.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Membasuh Tangan

Hari ini kita merenungkan tentang soal membasuh tangan sebelum makan. Pertanyaan dasarnya adalah apakah tidak mencuci tangan sebelum makan merupakan tindakan yang melanggar Hukum Taurat?

Menurut orang Farisi dan ahli Taurat perbuatan itu melanggar Hukum Taurat (ay.2), tetapi tidak demikian menurut Tuhan Yesus. Setidaknya ada dua (2) alasan,

Pertama, Yesus sungguh tahu praktek kemunafikan orang-orang Farisi dan Ahli Taurat. Mereka melakukan adat istiadat Yaudi tetapi hatinya jauh dari kasih. Mereka membersihkan luarannya tetapi membiarkan hatinya penuh dengan kedengkian dan kesombongan.

Kedua, sebenarnya makan dengan tangan yang belum dicuci tidak melanggar Hukum Taurat. Inti Hukum Taurat bukan terletak pada peraturan-peraturan jasmani melainkan terletak di hati.

Hati yang tulus, bersih akan menghasilkan perbuatan baik, bukan sebaliknya. Oleh karena itu, Yesus mengecam tradisi yang hanya mementingkan tindakan lahiriah, tetapi mengabaikan yang Tuhan kehendaki.

Pelita sabda hari ini sejatinya mengingatkan kita agar tidak mudah jatuh ke dalam dosa kemunafikan. Orang-orang Farisi seolah-olah tampil saleh dan setia kepada Tuhan dengan menjalankan tata peraturan agama, tetapi telah melanggar perintah Tuhan lainnya yang lebih penting untuk dilakukan. 

Semoga kita menjauhi sikap para Farisi karena Tuhan melihat yang ada di dalam hati. Kita bersihkan benih-benih Farisi di dalam diri dan memurnikan hati nurani dengan hidup tulus hati.

Doa Penutup

Bapa yang Maharahim, Engkau telah memberi teladan yang nyata lewat perbuatan yang dapat meringankan beban hidup banyak orang. Bantulah kami agar dalam kesulitan hidup ini kami berani mempercayakan diri pada pertolongan dan kerahiman-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Sumber https://www.renunganhariankatolik.web.id/

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini