27.3 C
Jakarta
Wednesday, April 24, 2024

Paus Fransiskus Mengggutus Kardinal Matteo Zuppi Menjadi Utusan Vatikan dalam Membantu Mewujudkan Perdamaian di Ukraina

BERITA LAIN

More
    Kardinal Matteo Zuppi saat berjumpa dengan Paus Fransiskus. CNA

    VATIKAn, Pena Katolik – Paus Fransiskus  telah meminta Uskup Agung Bologna, Kardinal Matteo Maria Zuppi untuk memimpin misi untuk membantu meredakan ketegangan dalam konflik di Ukraina. Pernyataan ini disampaikan kata kantor pers Vatikan, 20 Mei 2023 .

    Kardinal Zuppi merupakan anggota lama Komunitas Sant’Egidio. Komunitas yang didirikan Andrea Ricardi ini dikenal karena konsennya dalam mewujudkan perdamaian dunia. Kardinal Zuppi juga merupakan Ketua konferensi Uskup Italia.

    Hingga kini, Takhta Suci belum mengungkapkan bagaimana atau kapan operasi diplomatik ini akan dilakukan. Kepala Kantor Berita Vatikan, Matteo Bruni mengatakan, langkah-langkah dan tindakan konkrit misi perdamaian ini masih dipelajari.

    Paus Fransiskus tidak pernah kehilangan harapan bahwa dialog akan menjadi jalan perdamaian. Misi perdamaian ini sepertinya yang dimaksud Paus Fransiskus pada 30 April ketika dia mengatakan kepada wartawan dalam perjalanan kembali ke Roma dari kunjungannya ke Budapest, Hongaria. Saat itu, ia mengungkapkan rencana yang sedang berjalan untuk membantu mempercepat perdamaian di Ukraina.

    Juru bicara pemerintah Ukraina dan Rusia membantah mengetahui apapun tentang rencana paus, meskipun Kardinal Pietro Parolin, menteri luar negeri Vatikan, bersikeras bahwa mereka telah diberitahu.

    Paus Fransiskus bertemu 13 Mei 2023 di Vatikan dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, dalam perjumpaan ini, Zelenskyy menegaskan kembali desakannya pada perdamaian yang adil, yang melibatkan Rusia untuk meninggalkan semua wilayah Ukraina yang didudukinya.

    Kemajuan Perdamaian di Ukraina

    Il Sismografo, sebuah blog Italia yang mengikuti perkembangn yang terjadi di Vatikan, telah melaporkan pada 18 Mei 2023, bahwa Zelenskyy dan Presiden Vladimir Putin, masing-masing setuju untuk berbicara dengan dua utusan khusus Bapa Suci untuk membahas dan mencapai gencatan senjata.

    Ada “perjanjian awal” dari Vatikan, Kyiv, dan Moskow bahwa Kardinal Zuppi akan pergi ke Ukraina. Selain itu, Prefek Dikasteri untuk Gereja Timur, Mgr. Claudio Gugerotti, yang fasih berbahasa Rusia, akan melayani sebagai utusan kepausan ke Moskow. Namun, belakangan berita ini dibantah.

    Kardinal Zuppi, 67, telah terlibat dengan Komunitas awam Sant’Egidio selama hampir 50 tahun. Komunitas ini melayani orang miskin, orang tua dan telah melayani sebagai mediator dan menyelenggarakan beberapa pembicaraan damai resmi. Salah satunya, Sant’Egidio terlibat dalam pembicaraan damai pada tahun 1992 yang menyebabkan berakhirnya perang saudara di Mozambik. Kardinal Zuppi, yang saat itu masih seorang pastor paroki, terlibat dalam negosiasi tersebut. Kardinal Zuppi juga terlibat dalam misi perdamaian di Tanzania, Kuba, Kosovo, dan di Negara Basque pada 2017.

    Komunitas Sant’Egidio menjadi sangat penting di bawah kepausan Fransiskus, terkadang digambarkan sebagai senjata diplomatik yang sejajar dengan Sekretariat Negara. Menurut Reuters, misi kardinal Italia berusia 67 tahun itu adalah bertemu secara terpisah dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenski dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

    Pada pertemuan tahunan Komunitas Sant’Egidio untuk perdamaian pada bulan Oktober 2022, perang Rusia di Ukraina menjadi fokus utama. Kardinal Zuppi mengatakan pada pertemuan itu bahwa “tanpa dialog hanya tersisa senjata”.

    “Dialog sama sekali tidak memperlakukan semua sama, tidak menghindari pertanyaan tanggung jawab, dan tidak pernah membingungkan agresor dan korban. Untuk menghentikan lingkaran perang eksponensial hanya mungkin dilakukan dengan mengakui kebenaran,” katanya.

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI