27.1 C
Jakarta
Saturday, April 20, 2024

Kardinal Suharyo Menemani Presiden Focolare International dalam Kunjungan ke Kabupaten Tangerang, Mengenalkan Keragaman Indonesia

BERITA LAIN

More
    Kardinal Ignatius Suharyo beserta Delegasi Focolare International saat berada di Mts Al.Bisriyyin Panongan Tangerang. Dok. Felix Supranto SS.CC

    TANGERANG, Pena Katolik – Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo mengantar delegasi Komunitas Focolare Internasional mengunjungi beberapa lokasi di Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu 17 Mei 2023. Delegasi Focolare ini dipimpin Presiden Focolare International, Margaret Karram dan Wakil Presiden Focolare, Jesús Morán.

    Pada kunungan ke Tangerang ini, Kardinal dan komunitas Focolare juga merasakan kuatnya relasi antar agama di wilayah Kecamatan Panongan. Kebetulan, kunjungan ini juga bertepatan dengan rangkaian dari kegiatan HUT Kecamatan Panongan ke-24.

    Kardinal Suharyo menyampaikan bahwa kerukunan yang dibangun adalah usaha untuk mengembangkan kerja sama dan kebersamaan antar agama di Indonesia. Ia menyampaikan bahwa kunjungan Focolare ke Tangerang ini adalah menjadi kesempatan untuk menunjukkan kerukunan ini sebagai bagian dari kerja sama yang saling membangun.

    “Yang paling penting saya mengucapkan terima kasih kepada para sahabat, sambil mendoakan semoga suasana di wilayah ini terus dirawat dan dikembangkan,” ujar Kardinal Suharyo.

    Dialog yang di bangun di Tangerang antar elemen agama dan masyarakat adalah nyata menjadi bagian kehidupan untuk saling mendukung satu dengan yang lain. Kardinal Suharyo menyampaikan, dialog ini tidak saja dalam tataran religi, namun menyentuh kehidupan riil masyarakat dan berdampak pada pembangunan ekonomi warga. Nilai-nilai ini yang perlu “diekspor” ke dunia international sehingga dapat menjadi inspirasi bagi semua orang.

    Salah satu anggota Delegasi Focolare International berbincang akrab dengan masyarakat saat berada di MTs Al-Bisriyyin. Dok. Felix Supranto SS.CC

    “Dialog yang kita laksanakan di sini dengan saudara-saudara kita yang berbeda agama adalah konkrit, dan difokuskan pada kebutuhan masyarakat: ada kebutuhan akan rumah, untuk mengembangkan lapangan kerja, untuk membawa air ke desa-desa. Itu sebabnya kami bekerja sama dan ini bisa menjadi model ‘dialog kehidupan’ yang diekspor ke luar Indonesia. Semboyan negara kami adalah ‘kesatuan dalam keragaman’ dan sepenuhnya mengungkapkan siapa kami dan bagaimana kami menghadapi tantangan sehari-hari,” ujar Kardinal Suharyo.

    Presiden Focolare International, Margaret Karram menyampaikan, bahwa kunjungan rombongan Focolare ini untuk melihat bagaimana kerukunan dikembangkan dan dihidupi di konteks masyarakat di Tangerang. Ia mengapresiasi pastor paroki yang telah bekerja keras dalam membangun relasi dengan tokoh-tokoh agama di wilayah Tangerang.

    Kunjungan ke Indonesia ini adalah bagian dari perjalanan resmi Delegasi Focolare International ke Asia dan Oseania. Dalam beberapa pekan terakhir, keduanya singgah di Korea, lalu mengunjungi Jepang, Kepulauan Fiji, Australia, dan kini Indonesia. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Uskup Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Suharyo, perwakilan pemerintah dan aparat penegak hukum, masyarakat sipil dan tokoh agama Islam, Budha, Hindu dan dari pihak keamanan.

    Sebagai refleksi atas kunjungan ke Indonesia dan negara-negara di Asia, Margaret melihat kekayaan spiritual bangsa Indonesia dan Asia. Ia menilai, kekayaan ini akan menjadi hadiah untuk masyarakat dunia.

    “Saya di sini untuk mendengarkan, mengetahui, belajar tetapi di atas segalanya untuk mencintai benua harapan. Ini akan menjadi hadiah untuk semua. Sangatlah penting untuk menghidupkan kembali jalur dialog dalam Gerakan, instrumen par excellence untuk membangun perdamaian, kebaikan yang paling dibutuhkan dunia saat ini”, jelasnya memberi makna pada kehadirannya.

    Kardinal Ignatius Suharyo saat berada di MTs Al Bisriyyin Tangerang. Felix Supranto SS.CC

    Membangun Kerukunan dan Masyarakat

    Kegiatan selama kunjungan Kardinal Suharyo dan Focolare ini di antarnya silahturahmi kebangsaan yang diadakan di Pastoran Gereja Katolik Santa Odilia Citra Raya. Pada kesempatan ini, Pastor Paroki Citra Raya, Romo Felix Supranto SS.CC membagikan pengalamannya mendampingi umat dalam membangun kerukunan di wilayah pastoralnya.

    Di awal pertemuan, Haji Anwar (Ketua MUI Panongan) memimpin doa dan menyanyikan Lagu “Indonesia Raya”. Setelah itu, Romo Felix mengatakan, keakraban dan kerukunan akan membuat masyarakat semakin bermanfaat bagi sesamanya. Ia juga menceritakan kegiatan umat yang membantu dalam pembangunan rumah layak huni dan ketahanan pangan. Romo Felix berpendapat, kerukunan dan keakraban yang terus berkembang ini akan menjadikan desa dan bangsa Indonesia semakin Agamis, Harmonis, dan Manusiawi.

    Dari Gereja St. Odilia, kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke Desa Ranca, Kecamatan Panongan. Rombongan juga mengunjungi MTs Al.Bisriyyin dan Kelompok Ketahanan Pangan yang dibina secara sinergitas oleh berbagai macam elemen masyarakat.

    Di MTs Al.Bisriyyin, Kardinal dan Komunitas Focolare disambut oleh para siswa – siswi dengan lagu “Indonesia Raya’, tarian, dan penampilan pramuka. Rombongan juga mengunjungi rumah layak huni yang dibangun berkat kerja sama berbagai elemen masyarakat, termasuk dari Paroki Citra Raya. Pada kesempatan ini, rombongan melihat peternakan sapi, peternakan kambing, peternakan bebek, budidaya ikan, dan pertanian. Usaha social ekonomi ini dijalankan dengan dukungan dari berbagai elemen untuk membantu perekonomian warga.

    “Usaha-usaha ini ada untuk membantu warga dalam memenuhi kebutuhan harian dan meningkatkan ekonomi masyarakat,” ujar Romo Felix.

    Sementara itu, Ketua Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Tangerang, KH. Maski menyampaikan terima kasih atas kunjungan Kardinal Suharyo dan Delegasi Focolare International. Ia terharu bahwa apa yang ia kerjakan bersama elemen agama lain mendapat apresiasi dari dunia international.

    Kardinal Ignatius Suharyo dan Komunitas Focolare Internasional, Rabu 17 Mei 2023, mengunjungi Kabupaten Tangerang. Felix Supranto SS.CC

    Dalam kunjungan di Desa Ranca Iyuh ini, Kardinal menyerahkan cendera mata bagi para guru, para siswa, dan para petani. Acara di Desa Ranca Iyuh ini ditutup dengan makan siang bersama di tengah sawah dengan makanan hasil karya para petani. Kegiatan terakhir Kardinal dan Komunitas Focolare adalah kunjungan ke Pondok Pesantren Daarul Fallahiyah Assalafiyah Cisoka asuhan Kyai Haji Ardani dan Kyai Haji Imron. Dalam kunjungan ini, Kardinal memberikan pesan kepada para santri untuk terus menjaga Indonesia yang penuh dengan keberagaman.

    Di dalam kunjungan ini, Kardinal dan Komunitas Focolare didampingi oleh AKP Eddy (Kapolsek Cisoka), Kapten Inf Jafrey Sipayung (Danramil 13 Cisoka), dan Sertu Lukman. Peserta yang hadir telah mewakili berbagai elemen masyarakat, yaitu Kodim 0510 Tigaraksa, Polresta Tangerang, Polsek Panongan, Koramil 14 Panongan, Kecamatan Panongan (Bapak Camat, Heru Ultari), Korem 052 Wijayakrama, Kemenag Kabupaten Tangerang, Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Tangerang, MUI Panongan, Forum DKM se – Citra Raya , DMI Panongan, Para Kyai, Para Ustad, Keuskupan Agung Jakarta, Para Romo Gereja Katolik Santa Odilia, Gereja Protestan (GKI dan Pendeta dari GKPI Citra Raya), Perwakilian Agama Hindu, Perwakilian Agama Budha, Perwakilin Agama Konghuchu, para kepala Desa, perwakilan mahasiswa, pengembang Suvarna Sutera, Pengembang Citra Raya, Amaris Hotel, Ciputra Hospital, Ansor, WKRI, HAAK (Hubungan Antar agama, dan Kepercayaan) dan aktivis kemasyarakatan.

    Focolare di Indonesia dan Dunia

    Semboyan bangsa, ‘kesatuan dalam keragaman’, mengungkapkan keragaman etnik-linguistik negara kepulauan terbesar di dunia, dengan 17.508 pulau. Di wilayah Asia Tenggara yang meliputi Indonesia, Singapura dan Malaysia, pemeluk Kristen (dari berbagai gereja) berjumlah kurang dari 10% penduduk, yang mayoritas beragama Islam di Indonesia dan Malaysia, sedangkan di Singapura beragama Tao dan Budha.

    Saat ini Gerakan Focolare di Indonesia ada di pulau Jawa di antaranya di Jakarta dan Yogyakarta. Gerakan ini berkontribusi pada karya pastoral Gereja lokal, menyelenggarakan pertemuan untuk kaum religius dan kaum muda dan sekolah katekis Yogyakarta, juga menyelenggarakan acara olah raga, rekreasi dan perayaan antar-agama dan memelihara hubungan dengan asosiasi pemuda Muslim. Di Jawa, Gerakan Focolare telah berkontribusi dalam pembangunan kembali beberapa desa, membangun kembali rumah-rumah Kristen dan Muslim setelah gempa tahun 2004.

    Di Aceh, Focolare terlibat dalam advikasi korban gempa dan tsunami tahun 2004. Focolare lama berada di Aceh dan menjadi lembaga sosial asing yang cukup mendapat tempat di hati warga Aceh. Focolare juga pernah mendapat penghargaan dari Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berkat peran mereka dalam membantu korban gempa di Yogyakarta tahun 2006.

    Di Asia Tenggara, benih-benih spiritualitas Focolare telah disebarkan sejak tahun 1960-an melalui para religius, pendeta, tetapi juga melalui surat kabar New City dan brosur “Word of Life”. Pada tahun 1991 dua pusat Focolare didirikan di Singapura (sekarang pindah ke Yoyakarta, Indonesia), dan pada tahun 2004 di Medan. Menjelang akhir tahun 1980-an, Gerakan juga menyebar ke Malaysia, di mana saat ini beberapa anggota Gerakan tinggal di banyak bagian negara dan terdapat banyak komunitas kecil namun sangat aktif.

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI