Selasa, Desember 10, 2024
27.2 C
Jakarta

Bangunan Gereja Paroki Laktutus Terancam Longsor

Tanah longsor di samping Gereja Patoki Laktutus Keuskupan Atambua. IST

ATAMBUA, Pena Katolik – Tebing halaman belakang Paroki Hati Kudus Yesus Laktutus, Belu, Nusa Tenggara Tmur longsor sepanjang kurang lebih sepuluh meter. Kejadian ini dipicu hujan yang di atas rata-rata turun selama beberapa waktu. Longsor ini dikhawatirkan mengancam bangunan pastoran dan gereja yang sedang dibangun.

Dari pantauan Rabu siang 1 Maret 2023, dapat dilihat jelas halaman belakang Paroki Laktutus nampak tebing longsor. Kedalaman longsor lebih kurang tiga meter dengan panjang tebing sekira sepuluh meter. Sejumlah potongan bambu terpancang di tebing longsor untuk menahan agar tanah tidak longsor.

Pastor Paroki Laktutus, Pater Yohanes Kristoforus Tara OFM ancaman longsor di belakang halaman gereja. Ia berkesimpulan curah hujan ekstrim yang melanda wilayah Belu menjadi penyebabnya.

“Curah hujan tinggi menyebabkan tanah lari dan penahan tebing terbawa dan longsor,” terang Pater Kristo.

Saat ini, pihak gereja bersama warga setempat melakukan penangangan darurat dengan memancang tiang-tiang bamboo. Harapannya konstruksi bamboo ini dapat menahan tanah longsor.

“Kita pancang potongan bambu di setiap tebing sehingga bisa tahan tanah longsor dan ini yang biasa dilakukan pemerintah di titik longsor bentuk penanganan darurat,” ujar Pater Kristo.

Saat ini di wilayah Belu bencana alam akibat cuaca ektrim menyebabkan juga sejumlah ruas jalan di Kecamatan Nanae Duabesi dan Sabuk Merah sangat rentan dan longsor. Ini terbukti di beberapa titik jalan menuju Laktutus terdapat longsor dan amblas. Pater Kristo berharap, kepada Pemerintah Belu bisa mengambli langkah langkah strategis. Ia berharap juga ada uluran kepedulian untuk longsor di Gereja Laktutus.

“Dengan kedalam tiga meter pancang tiang kayu dan bambu itu saya kira untuk menahan sementara tanah longsor itu bisa teratasi. Ke depan teknik seperti apa perlu diambil sehingga bisa menyelamatkan ruas-ruas jalan yang menjadi akses masyarakat sehari-hari,” ungkap Pater Kristo.

Pater Kristo menuturkan, apabila kerusakan sejumlah titik ruas jalan dari Halilulik dan Jalan Sabuk Merah tidak segera diatasi penanaganan maka wilayah Laktutus bisa terisolasi.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini