34.8 C
Jakarta
Sunday, May 5, 2024

Bacaan dan Renungan Rabu 21 Desember 2022; Peringatan Santo Petrus Kanisius; Hari Rabu Adven IV

BERITA LAIN

More

    Bacaan Pertama Kidung Agung 2:8-14 atau Zefanya 3:14-18a

    Dengarlah! Itulah kekasihku! Lihatlah, ia datang, melompat-lompat di atas gunung, meloncat-loncat di atas perbukitan. Kekasihku itu laksana kijang atau anak rusa. Lihatlah, ia berdiri di balik dinding kita, sambil menengok-nengok melalui tingkap-tingkap, dan melihat dari kisi-kisi.

    Kekasihku angkat bicara, katanya kepadaku, “Bangunlah, manisku! Jelitaku, marilah! Lihatlah, musim dingin telah lewat, hujan telah berhenti dan sudah berlalu. Di ladang telah nampak bunga-bunga, tibalah sudah musim memangkas; bunyi tekukur terdengar di tanah kita.

    Pohon ara mulai berbuah, dan bunga pokok anggur semerbak baunya. Bangunlah, manisku! Jelitaku, marilah! Merpatiku di celah-celah batu, dalam persembunyian di lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab suaramu sungguh merdu, dan jelita nian parasmu!”

    Atau

    Zefanya 3:14-18a

    “Tuhan, Raja Israel, ada di tengah-tengahmu.”

    Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bergembiralah, hai Israel! Bersukacita dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem! Tuhan telah menyingkirkan hukuman yang dijatuhkan atasmu, Ia telah menebas binasa musuh-musuhmu.

    Raja Israel, yakni Tuhan, ada di tengah-tengahmu; engkau tidak akan takut kepada malapetaka lagi. Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem, “Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lunglai.

    Tuhan Allahmu ada di tengah-tengahmu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bersukaria karena engkau, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, dan Ia bersorak gembira karena engkau seperti pada hari pertemuan raya.”

    Mazmur Tanggapan Mzm. 33:2-3,11-12,20-21

    Ref. Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru!

    • Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru; petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak dan sorai.
    • Rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun temurun. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya!
    • Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya.

    Bait Pengantar Injil

    Ref. Alleluya.

    O Imanuel, Engkau raja dan pemberi hukum. Datanglah dan selamatkanlah kami, ya Tuhan Allah kami. Alleluya.

    Bacaan Injil Lukas 1:39-45

    “Siapakah aku ini sampai Ibu Tuhanku mengunjungi aku?”

    Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, bergegaslah maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet.

    Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu bersru dengan suara nyaring, “Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu.

    Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.”

    Demikianlah Injil Tuhan.

    U. Terpujilah Kristus

    Mensyukuri Berkat Tuhan

    Seorang penguasaha makanan mensyukuri berkat Tuhan yang selalu melimpah padanya. Ia yakin dan percaya bahwa kesuksesan yang ia alami saat ini adalah sepenuhnya karena berkat Tuhan. Usahanya dari yang kecil sekarang sudah menjadi semakin besar.

    Dari yang pelanggannya sedikit, sekarang sudah menjadi banyak. Pilihan tempat yang sebenarnya tidak disengaja, justru menjadi tempat yang strategis untuk usahanya. Semuanya dipandang menjadi sebuah berkat.

    Tetapi ketika ditanya bagaimana itu terjadi, ia tidak mampu menjelaskan. Ia hanya mampu berkata ‘pokoknya ini berkat dari Tuhan’. Maka tindakannya selanjutnya adalah membagi berkat itu pada orang lain.

    Bagi orang percaya, banyak hal terjadi atau tidak terjadi karena ada campur tangan Tuhan. Ia sungguh yakin bahwa Tuhan selalu hadir dan mendampingi. Gerakan sekecil apapun dilihat dalam terang iman.

    Sementara bagi orang yang tidak percaya, mukjizat sebesar apapun tidak pernah dilihat dalam kerangka iman, Tuhan yang menyertai. Usaha yang sukses dan berhasil lebih banyak dilihat dalam kerangka managemen yang baik dan usaha sendiri yang keras.

    Dalam bacaan injil hari ini, kita disuguhkan dengan dua tokoh besar dalam beriman, Maria dan Elisabeth. Mereka adalah orang-orang beriman yang mampu mengerti gerakan sekecil apapun dalam terang iman.

    Iman itulah yang akhirnya menjadikan perjumpaan mereka sebagai perjumpaan yang membawa berkat. Berkat itu tidak hanya bagi mereka berdua, tetapi anak yang dirahim Elisabeth pun merasakan kehangatan iman dari sapaan Maria.

    Kedua perempuan ini menjadi teladan dalam beriman karena buah kandungan yang mereka miliki. Dua tokoh besar sedang hadir dalam rahim mereka, dua tokoh yang akan membawa tahun rahmat Tuhan dalam diri manusia. Tanpa dua tokoh besar itu, kedua perempuan ini tidak berarti banyak.

    Maria dan Elisabeth menjadi teladan bagi kita saat ini. Mereka sebagai orang yang mendengarkan dan melaksanakan sabda Tuhan mempunyai hidup yang diberkati. Mereka sama-sama tidak mengerti persis apa yang terjadi, tetapi mereka mengamini dengan iman. Pertemuan mereka menjadi pertemuan yang saling meneguhkan, saling memberkati.

    Maka sebagai orang beriman, kita juga diajak untuk saling bertemu, saling meneguhkan, dan akhirnya saling memberkati dengan perkataan dan perbuatan kita. Diri kita masing-masing sudah ‘membawa’ berkat Tuhan karena rahmbat baptisan.

    Berkat itu pula yang seharusnya kita sampaikan kepada orang-orang yang kita jumpai. Mari meneladan Maria dan Elisabeth supaya hidup kita menjadi hidup yang semakin terberkati.

    Doa

    Allah Bapa Maha Penyayang, dengarkanlah dengan rela doa umat-Mu. Kami bergembira karena kedatangan Putra-Mu sebagai manusia lemah. Semoga kami umat-Mu kelak memperoleh hidup abadi karena kedatangan-Nya sebagai penguasa mulia. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI